Pemerintah Siapkan Dana Rp 7 Miliar untuk Pesparani Nasional II di Kupang pada Oktober 2022
Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional II diselenggarakan di Kupang, 28 Oktober-2 November 2022. Pesparani ini melibatkan 34 provinsi, melombakan 13 lomba, seperti paduan suara, cerdas cermat, dan mazmur.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
Koor gerejani yang dibawakan salah satu kelompok umat basis di Gereja Paroki Asumpta Kota Kupang pada hari Misa Minggu Palma di Kupang, Minggu (10/4/2022).
KUPANG, KOMPAS — Setelah tertunda dua tahun, Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional II sesuai rencana akan digelar pada 28 Oktober- 2 November 2022 dengan diikuti 1.190-1.500 peserta dari 34 provinsi. Sebanyak 13 cabang lomba, baik secara luring maupun daring, menelan anggaran Rp 7 miliar bersumber dari APBN dan APBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Daerah Nusa Tenggara Timur Fransiskus Salem, Senin (11/4/2022), di Kupang, mengatakan, sesuai jadwal semula, Pesparani II ini seharusnga digelar di Kupang, Oktober 2020. Semua perencanaan sudah dibahas termasuk biaya yang harus siapkan untuk kegiatan waktu itu.
Dikatakan, setelah tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19, Pesparani Nasional II sesuai rencana pemprov dan pemerintah pusat digelar tahun ini. Kegiatan ini berlangsung di Kota Kupang, 28 Oktober – 2 November 2022, melibatkan 1.190 peserta inti, jika ditambah para tamu dan undangan diprediksi sekitar 1.500 orang.
Ketua Panitia Pelaksana Pesparani Nasional II Sinun Petrus Manuk mengatakan, sebanyak 34 provinsi terlibat dalam lomba Pesparani Katolik Nasional tahun ini. Sebelum ke Kupang, masing-masing provinsi menggelar lomba Pesparani antarkabupaten/kota untuk menentukan peserta terbaik, lalu dikirim ke Kupang. Tim paduan suara yang dikirim ke Kupang benar-benar terbaik di daerah itu.
Provinsi NTT pun akan menggelar lomba Pesparani tingkat provinsi pada 5-9 Juli 2022 di Kupang. Lomba ini semacam gladi untuk lomba Pesparani Nasional 28 Oktober–2 November 2022. Sejumlah venue dalam lomba tingkat provinsi akan digunakan untuk lomba tingkat nasional.
”Kekurangan pada lomba tingkat provinsi akan dievaluasi dan dipenuhi atau ditingkatkan pada lomba tingkat nasional. Intinya diupayakan agar kegiatan Pesparani Nasional II ini memberi kesan positif dan menyenangkan bagi para peserta,” kata Manuk.
Jumlah peserta lomba tingkat provinsi pun disesuaikan dengan peserta lomba tingkat nasional. Dalam lomba tingkat nasional, masing-masing provinsi mengirim 35 orang. Jumlah 35 peserta ini paling minimal, disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Sudah diantisipasi
Jika sampai Oktober-November 2022 situasi pandemi Covid-19 meningkat, panitia sudah mengantisipasi. Lomba tetap digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan lomba Pesparani tidak ditunda lagi.
”Semua hajatan bersifat nasional dan internasional yang ditunda dua tahun lalu karena pandemi saat ini sudah digelar sehingga Pesparani pun diharapkan tetap berlangsung tahun ini,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT 2015-2020ini.
Sebelum pandemi Covid-19, diagendakan setiap provinsi mengirim 400 orang.Papua berencana mengirim 700 orang, danmencarter pesawat khusus pergi-pulang Kupang. Saat itu direncanakan lebih dari 8.000 orang datang ke Kupang. Tetapi, karena pandemi Covid-19, rencana Pesparani Oktober-November 2020 pun batal.
Soal seni ini hanya orang ahli yang menilai. Tetapi, juri semestinya juga menyampaikan kelebihan dan kelemahan dari setiap peserta sehingga semua orang merasa puas. (Yoseph Greg)
Sebanyak 13 cabang lomba Pesparani II digelar tahun ini, yakni enam lomba paduan suara, empat mazmur, dan cerdas cermat tiga kategori. Jenis lomba yang melibatkan anak-anak dibawakan secara daring terutama mazmur dan cerdas cermat.
Sementara lomba paduan suara dewasa campuran (pria dan wanita) dibawakan secara luring atau tatap muka. Lagu gregorian dibawakan suara pria dewasa saja.
Total anggaran dalam kegiatan ini senilai Rp 7 miliar, bersumber dari APBN senilai Rp 4 miliar dan Rp 3 miliar dari APBD Provinsi NTT. Anggaran ini 50 persen diprioritaskan untuk akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
Peserta mulai datang ke Kupang diperkirakan pada 25-27 Oktober 2022 sehingga pembukaan 28 Oktober 2022 tetap digelar sesuai jadwal, berlangsung di Kampus Baru Auditorium Unika Widya Mandira Kupang di Penfui.
Kegiatan lomba berlangsung, antara lain, di Aula Gereja Paroki Asumpta dan Aula Gereja St Yosep Naikoten Kupang. Panitia lomba nasional menyediakan kegiatan itu berlangsung secara luring dan daring.
Yoseph Greg (45), guru agama katolik di Jayapura, mengatakan, Peserta Pesparani Nasional II asal Jayapura sudah mulai latihan koor gereja yang hendak dilombakan. Papua menggelar Pesparani tingkat provinsi pada Juni-Juli 2022 dengan melibatkan 29 kabupaten/kota, berpusat di Kota Jayapura.
Panitia Pesparani II Nasional, menurut dia, menetapkan 35 peserta inti, tetapi Papua mungkin lebih dari itu. Alasannya, peserta ada yang ingin melihat Kota Kupang dan bertemu anak-anak yang sedang mengikuti pendidikan di Kupang.
”Tentu kelompok ini menanggung biaya dan penginapan sendiri. Mereka hadir untuk memberi dukungan kepada kontingen dari Papua,” kata Greg.
Ia berharap jadwal Pesparani Nasioanal II tahun ini tidak berubah lagi. Provinsi lain, seperti Jayapura, pun ingin mendapatkan giliran dari kegiatan ini. Kegiatan ini tidak sekadar lomba, tetapi lebih dari itu bagaimana umat Katolik membangun rasa persatuan dan kesatuan, bersama-sama membangun bangsa ini, dengan cara masing-masing.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar lomba Pesparani tahun ini jauh lebih baik dari sistem penjurian atau penilaian ketimbang Pesparani Nasional I di Ambon 2018. Saat itu banyak tim yang kecewa karena mereka menilai sistem penjurian belum memberikan nilai secara adil.
”Soal seni ini hanya orang ahli yang menilai. Tetapi, juri semestinya juga menyampaikan kelebihan dan kelemahan dari setiap peserta sehingga semua orang merasa puas,” katanya.