Perguruan Tinggi Indonesia Terus Mengejar Peringkat Dunia
Perguruan tinggi Indonesia terus berjuang untuk menjadi ”world class university”. Pemeringkatan dunia menunjukkan hasil yang menggembirakan dan menunjukkan perguruan tinggi Indonesia berpotensi diperhitungkan di global.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perguruan tinggi Indonesia terus bersaing dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi global dan regional lewat pemeringkatan perguruan tinggi dunia. Berdasarkan pemeringkatan global, sejumlah perguruan tinggi Indonesia memiliki peluang keilmuan yang patut diperhitungkan. Secara umum, peringkat perguruan tinggi Indonesia meningkat signifikan.
Lembaga QS kembali merilis QS World University Ranking by Subject 2022. Tahun ini, sebanyak 1.543 perguruan tinggi dinilai dengan 51 subyek bidang keilmuan dengan lima indikator. Indikator yang digunakan adalah reputasi akademi, sitasi per paper, employer reputation, H-indeks, dan international researchnetwork (IRN).
Rektor IPB University Arif Satria, Kamis (7/4/2022), menyampaikan apresiasi untuk sivitas akademika IPB University yang memberikan lompatan-lompatan kinerja sehingga tahun 2022 ini peringkat IPB University mengalami kenaikan yang sangat tajam. ”Semoga ini menjadi lecutan semangat bagi kami untuk lebih baik lagi ke depan,” kata Arif.
Berdasarkan penilaian dari lima indikator tersebut, peringkat IPB University meningkat dari 62 menjadi 41 dunia versi QS WUR by Subject Agriculture and Forestry 2022 (pertanian dan kehutanan) yang diumumkan pada Rabu (6/4/2022).
Kenaikan peringkat ini karena adanya peningkatan signifikan pada skor reputasi employer dari 86.1 menjadi 92.7. Perolehan skor tersebut menempatkan IPB University pada urutan ke-41 di dunia, urutan ke-6 di Asia, dan urutan pertama di ASEAN by subjectAgriculture and Forestry.
”Kenaikan peringkat ini membuktikan bahwa IPB University tetap konsisten melaksanakan mandatnya meskipun terus melakukan pengembangan keilmuan sesuai visinya,” kata Arif.
Di Asia, IPB University mencatatkan diri pada urutan ke-6. Lima universitas dengan urutan di atas IPB University adalah (1) China Agriculture University, (2) The University of Tokyo, (3) Nanjing Agricultural University, (4) Seoul National University , (5) South China Agricultural University.
Tahun ini, IPB University mencatatkan juga tambahan satu bidang keilmuan (broad subject) dalam pemeringkatan, yaitu sains sosial dan manajemen. Bertambahnya bidang ilmu tersebut menjadikan IPB University memiliki lima bidang ilmu yang masuk pemeringkatan dunia, yaitu Pertanian dan Kehutanan, Biologi, Ilmu Lingkungan, Ekonomi & Ekonometrika, serta Sains Sosial dan Manajemen.
Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) secara umum juga meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi rumpun bidang studi Social Sciences & Management naik menjadi 153 dunia dari peringkat ke-261 di tahun 2021.
”Rumpun bidang studi dengan performa terbaik di UGM adalah Social Sciences & Management. Kategori ini memayungi berbagai bidang studi, antara lain, Social Policy & Administration dan Development Studies yang menempati peringkat pertama di Indonesia dan masuk ke dalam 51-100 besar dunia,” kata Sekretaris Rektor UGM Gugup Kismono.
Gugup menambahkan, dari semua bidang studi yang menerima penilaian, Theology, Divinity & Religious Studies yang termasuk di dalam rumpun Arts & Humanities berada di peringkat paling tinggi, yaitu nomor 47 di dunia dan nomor 1 di Indonesia. Dalam rumpun yang sama, Modern Languages juga menduduki peringkat ke-1 di tingkat nasional, diikuti dengan Architecture/Built Environment pada peringkat ke-2.
Dalam rumpun bidang studi IPA, bidang studi Geografi bertahan di posisi ke-1 di Indonesia secara konsisten dari tahun 2019 hingga tahun ini, dan termasuk dalam 101-150 besar pada taraf global. Seperti halnya Geografi, bidang studi Business & Management Studies yang berada di rumpun bidang studi Social Sciences & Management juga terus mempertahankan posisinya pada peringkat ke-1 di Indonesia. Bidang-bidang lain juga mengalami peningkatan peringkat.
Untuk dapat berpartisipasi dalam pemeringkatan QS perguruan tinggi harus memenuhi ”paper threshold ” atau jumlah minimal artikel penelitian yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir sehingga publikasi menjadi salah satu kriteria yang penting.
Kepala Kantor Jaminan Mutu UGM Indra Wijaya Kusuma menjelaskan, asesmen terhadap reputasi akademik dan reputasi lulusan dilakukan melalui survei kepada mitra-mitra perguruan tinggi, seperti perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan mahasiswa lulusan perguruan tinggi. Nilai sitasi dan h-index diukur berdasarkan publikasi yang terindeks di pangkalan data Scopus. Untuk dapat berpartisipasi dalam pemeringkatan QS perguruan tinggi harus memenuhi paper threshold atau jumlah minimal artikel penelitian yang diterbitkan dalam lima tahun terakhir sehingga publikasi menjadi salah satu kriteria yang penting.
IRN adalah ukuran efisiensi dalam membangun kolaborasi penelitian yang stabil di setiap bidang studi dari 5 rumpun bidang studi QS WUR by Subject. ”Tahun ini IRN diperkenalkan dalam peringkat berdasarkan rumpun bidang studi saja,” jelas Indra.
Jejaring riset
Sementara itu, Manajer Senior Urusan World Class University Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Rulli Pratiwi Setiawan mengatakan, berdasarkan QS WUR by Subject 2022, ITS berhasil menempati peringkat ke-277 untuk Broad Subject Area kategori Engineering & Technology. ”Peringkat ini meningkat tajam dari hasil QS WUR by Subject 2021 sebelumnya, di mana ITS berada di peringkat 401–450,” kata Rulli.
Adapun untuk kategori Engineering & Technology terbagi dalam empat bidang keilmuan yang lebih spesifik (Narrow Subject Area), yaitu Computer Science & Information System, Mechanical Engineering, Electrical & Electronic, dan Chemical Engineering. ”Pada keempat bidang keilmuan tersebut, ITS berhasil masuk dalam 500 besar QS WUR by Subject 2022,” ujarnya.
Berdasarkan penilaian tersebut, pada bidang keilmuan Mechanical Engineering, ITS berhasil menduduki peringkat 301-350 dunia dan peringkat ke-2 di Indonesia, di mana peringkat ini naik dari tahun sebelumnya yang berada pada peringkat 351-400. Berada pada peringkat yang sama, Chemical Engineering berhasil kembali masuk peringkat setelah tahun lalu lepas dari pemeringkatan by subject.
Kemudian pada bidang keilmuan Computer Science & Information System serta Electrical & Electronic, ITS berhasil meraih peringkat 351-400 di kedua bidang tersebut. Peringkat tersebut naik dibandingkan tahun lalu yang masing-masing hanya puas menduduki peringkat 401–450 dan 451–500.
”Ke depannya, untuk dapat terus mempertahankan dan meningkatkan capaian ITS, membangun jejaring riset di level internasional adalah hal yang perlu ditingkatkan,” ujar Rulli.