Bali Siap Menggelar Pembelajaran Tatap Muka Awal April
Bali siap menggelar PTM terbatas mulai awal April. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tetap diawasi dan dievaluasi agar tidak memunculkan kasus baru Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Seiring kondisi pandemi Covid-19 yang melandai dan pencapaian sasaran vaksinasi Covid-19 yang merata di Bali, Gubernur Bali Wayan Koster memastikan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka dapat mulai awal April 2022. Pelaksanaannya akan tetap diawasi dan dievaluasi agar tidak memunculkan kasus baru Covid-19.
Ditemui seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kamis (31/3/2022), Koster menyatakan sudah menerbitkan surat pemberitahuan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. ”Sudah disiapkan aturannya,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menyatakan, pelaksanaan PTM dimulai awal April dan dilaksanakan di seluruh Bali. ”Petunjuk teknis dan mekanisme protokol kesehatan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri,” katanya.
Dalam siaran pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi disebutkan, pelaksanaan PTM terbatas pada satuan pendidikan kembali mengikuti ketentuan dalam Keputusan Bersama Mendikbudristek, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, Provinsi Bali, dan sembilan kabupaten/kota dinyatakan dalam kriteria PPKM level 2.
Kepala SMP Negeri 1 Kota Denpasar I Gusti Ayu Putu Tirtawati menyatakan, sekolahnya sudah siap melaksanakan PTM secara bertahap. Pembelajaran di sekolah akan diatur secara bergiliran. ”Dilaksanakan bertahap dengan kapasitas 50 persen,” katanya saat dihubungi, Kamis.
Siswi kelas 8, Sagung Wulan, dan dua rekannya di SMPN 10 Kota Denpasar menyatakan senang dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran langsung di sekolah. Sagung Wulan, Febri, dan Cahaya sama-sama mengaku sudah menunggu untuk dapat kembali belajar di sekolah.
Ketiga siswi tersebut juga mengaku sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. ”Tentu tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” ujar Wulan menyatakan kesiapannya untuk belajar di sekolah.
Berdasarkan surat pemberitahuan Gubernur Bali perihal pelaksanaan PTM terbatas, pembelajaran di satuan pendidikan di seluruh Bali dapat dilaksanakan terbatas dan/atau pembelajaran secara jarak jauh. Dalam pelaksanaan PTM terbatas, setiap satuan pendidikan wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan konsisten.
Apabila terdapat peserta didik, guru, atau tenaga kependidikan yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka satuan pendidikan segera berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. PTM juga segera dihentikan sementara sampai ada petunjuk izin dari Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai menyatakan, secara umum, sekolah di Kota Denpasar sudah siap melaksanakan PTM mulai Jumat (1/4/2022). Adapun pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan 50 persen dari jumlah siswa.
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali merinci terdapat penambahan 51 kasus positif Covid-19 pada Kamis (31/3/2022). Selain itu, terdapat 56 pasien Covid-19 yang sembuh dan satu kasus kematian terkait Covid-19. Secara kumulatif, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Bali hingga Kamis menjadi 156.241 kasus, jumlah pasien sembuh sebanyak 151.057 orang, dan 4.544 orang meninggal.
Adapun perkembangan vaksinasi dosis ketiga (vaksin penguat/booster) di Bali hingga Rabu (30/3/2022), pencapaiannya sudah sebesar 51,24 persen. Sementara, pencapaian vaksinasi penguat di Kota Denpasar dinyatakan sudah mencapai 62,55 persen.
Dalam siaran pers Kemendikbudristek pada Senin (28/3/2022) disebutkan, vaksinasi Covid-19 bagi peserta didik bukanlah syarat wajib pelaksanaan PTM ataupun kegiatan asesmen. Meski demikian, pemerintah akan terus mendorong vaksinasi Covid-19 kepada seluruh warga pendidikan, khususnya para pendidik dan tenaga kependidikan.