Membukakan Akses Pendidikan Tinggi bagi Perempuan Muda
Akses pendidikan bagi perempuan mesti dibuka lebar. Perempuan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Akses pendidikan tinggi bagi perempuan perlu didukung untuk membantu perempuan mewujudkan mimpi mereka. Terlihat sejumlah perempuan mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang melakukan program Kuliah Kerja Nyata Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di salah satu desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Perempuan muda punya kesempatan sama untuk mengakses pendidikan tinggi.
Pendidikan yang tinggi menumbuhkan rasa percaya diri para perempuan untuk menggapai cita-citanya sehingga berkontribusi bagi bangsa dan negara. Untuk itu, kaum perempuan mesti diberdayakan agar mandiri.
Pemberdayaan perempuan itu bisa dilakukan dengan membuka akses terhadap layanan pendidikan tinggi dan dukungan untuk pengembangan diri, membuka jalan bagi perempuan untuk menjadi profesional sesuai dengan impiannya hingga menjadi pemimpin perusahaan di dunia yang kini masih didominasi laki-laki
Glow & Lovely Bintang Beasiswa yang tahun 2022 memasuki tahun keenam mendukung pendidikan tinggi bagi para perempuan dari keluarga tidak mampu, membuktikan berharganya membukakan akses kuliah bagi lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat dari sejumlah daerah untuk bisa melanjutkan kuliah.
Pada tahun ini, sebanyak 48 perempuan penerima beasiswa atau bisa disapa adik bintang menjadi sarjana dengan prestasi gemilang dan peluang karier yang terbuka. Sebanyak 218 perempuan masih aktif kuliah di 46 perguruan tinggi negeri ternama.
Azizah Rigma Arum Pawestri tak menyangka akhirnya bisa meraih gelar sarjana arsitektur dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 2021 dengan predikat cumlaude.

Mahasiswi program pascasarjana di salah satu perguruan tinggi di Jakarta tengah mengikuti mata kuliah secara daring di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (27/04/2020).
Rigma sebagai penerima Glow & Lovely Bintang Beasiswa angkatan pertama ini mengaku saat lulus SMA tahun 2017 tak yakin bisa kuliah. Kondisi keuangan keluarganya terpukul karena ayahnya menderita gagal ginjal sehingga perlu menjalani cuci darah secara rutin.
Baca juga: Perempuan Muda Menerobos Keterbatasan untuk Meraih Mimpi
”Saya mendengar presentasi tentang beasiswa Glow & Lovely ini dari Hoshizora Foundation. Semangat pun muncul untuk bisa kuliah lagi. Saya cuma ingin membahagiakan orangtua,” kata Rigma secara daring saat berbagi kisah tentang Glow & Lovely Bintang Beasiswa, Selasa (15/2/2022).
Rigma tak hanya mendapat jaminan biaya kuliah hingga lulus. Tersedia beragam kelas pendampingan bagi adik bintang Glow & Lovely Bintang beasiswa yang membantunya untuk menemukan tujuan hidup dan cara mencapainya. ”Saya tuliskan di jurnal supaya terus terpacu mengejar cita-cita saya,” ujarnya.
Rigma memilih kuliah di jurusan teknik arsitektur karena suka membuat sketsa dan gambar. Dia juga senang saat diajak ayahnya melihat bangunan-bangunan. Tak hanya nilai kuliah yang tinggi diraih Rigma. Dia pun terpacu ikut lomba desain. Pada 2019 bersama tiga temannya dipilih mewakili UGM dalam lokakarya bertajuk ”Evolution” di Kuala Lumpur, Malaysia.
Salah satu ajang lomba yang menarik hatinya adalah kompetisi green house yang diadakan Betzler Climate Architec Jerman. Desain rumah untuk masyarakat desa berhasil diwujudkan di sebuah desa di Purwakarta. Kini, Rigma bekerja sebagai arsitek dan terus mengejar mimpinya.

Dua mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta, memproduksi konten tutorial cara membuat pelindung wajah sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di saung warga di Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu (11/7/2020). Pihak kampus menyesuaikan kondisi momentum KKN di tengah masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dengan melaksanakannya di lokasi domisili setiap mahasiswa. Program KKN pada tahun ini lebih menekankan program tematik pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.
”Pendidikan tinggi jadi cahaya untuk saya bisa melihat di sekitar kita dan semakin tahu apa yang mau kita lakukan. Waktu SMA, saya tidak banyak ikut lomba. Setelah menjadi adik bintang, ada motivasi dan inspirasi untuk terus meraih prestasi,” kata Rigma.
Antusiasme perempuan
Direktur Eksekutif Hoshizora Foundation Yudi Anwar mengatakan, yayasan ini menjadi mitra Glow & Lovely Bintang Beasiswa untuk menjaring para perempuan yang memiliki cita-cita untuk maju meski kondisi ekonominya terbatas.
Baca juga: Beasiswa Kuliah untuk Perempuan Muda
Selama program digelar, ada sekitar 65.000 pendaftar. Hal itu menunjukkan tingginya antusiasme para perempuan muda untuk menempuh pendidikan tinggi demi meraih mimpi sehingga bisa menjadi inspirasi bagi perempuan lain di desanya.
”Prestasi para adik bintang ini juga mengagumkan. Sekitar 74 persen Indeks Prestasi di atas 3,5 dan punya sederet prestasi sesuai dengan bakat dan minat,” kata Yudi.

Sebanyak 60 perempuan menerima beasiswa kuliah S-1 lewat program Fair & Lovely Bintang Beasiswa 2020. Perempuan muda Indonesia perlu didukung untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita dalam hidup mereka tanpa khawatir soal finansial.
Kesuksesan para adik bintang juga dilengkapi dengan kelas pendampingan. Ada dua fokus, yakni membangun kapasitas sesuai dengan kurikulum Hoshizora, lalu ada kelas-kelas inspirasi yang wajib diikuti dengan beragam informasi terkini dan pembicara profesional. Kemudian ada evaluasi untuk memastikan para adik bintang ini mampu mencapai yang terbaik selama perjalanan kuliahnya.
Inspirasi untuk perempuan berani meraih mimpi, misalnya, didapat dari Tengku Alia Sandra, Head of Railway Engineering Departement MRT Jakarta. Alia berbagi kisah menjadi perempuan engineer/teknisi, yang masih didominasi laki-laki.
Dia mengenang pernah dipandang sebelah mata saat hendak persentasi di hadapan klien tentang suatu proyek hanya karena dirinya suka memakai sepatu hak tinggi. Namun, ia tak pernah goyah dan membuktikan bahwa dia punya kemampuan untuk bisa berhasil mengerjakan proyek.
Perempuan dapat berkontribusi juga dengan menjadi pengusaha. Bekal pendidikan menjadi penting untuk memberi rasa percaya diri.
”Saya memasuki dunia STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) yang masih didominasi laki-laki bukan dengan niat mematahkan stereotip. Saya ingin memanfaatkan kesempatan yang datang. Saya punya kemampuan dan mau terus belajar. Jadi, saya tidak ragu dan takut menunjukkan kemampuan. Bukan untuk bersaing dengan laki-laki, melainkan berkolaborasi dengan mereka,” ucapnya.

Erna Maya Zavitri (20), mahasiswi IAIN Salatiga, mengikuti perkuliahan daring menggunakan aplikasi Zoom melalui gawai yang terhubung dengan jaringan internet nirkabel di Balai Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (1/4/2021). Sejak sekitar tahun 2017, semua warga desa itu memperoleh layanan internet gratis melalui jaringan nirkabel yang disediakan oleh pemerintah desa setempat.
Inspirasi untuk menajdi perempuan pemilik perusahaan diutarakan Direktur PT Mira Nur Gandaniati. Mira membangun usaha mode Zola Leather dan Hody.id karena sejak kuliah sudah hobi berbisnis.
”Kadang-kadang hambatan untuk meraih mimpi kita itu karena tak didukung keluarga. Saya sempat disuruh jadi PNS (pegawai negeri sipil) karena lebih bisa mengurus keluarga daripada membangun bisnis sendiri. Namun, saya berpikir sebaliknya karena ingin memberi dampak dengan membuka lapangan kerja,” kata Mira.
Baca juga: Perempuan Muda Indonesia Masih Terhalang Mengejar Mimpi
Meskipun persaingan di dunia bisnis ketat dan perubahan cepat, Mira merasa bekal pendidikan tinggi di bidang manajemen memberi rasa percaya diri karena memiliki pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Alhasil, saat pandemi Covid-19, justru perusahaannya bisa menambah tenaga kerja 10 kali dari sebelum pandemi.
”Perempuan dapat berkontribusi juga dengan menjadi pengusaha. Bekal pendidikan menjadi penting untuk memberi rasa percaya diri,” kata Mira.
Senior Brand Manager Glow & Lovely Imelda Scherers mengatakan, peran perempuan besar dan dampaknya tidak terbatas untuk diri sendiri dan keluarga, tetapi juga bagi lingkungan serta bangsa dan negara.

Teara Noviyani Sekar Melati (19), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Magelang, mengerjakan soal ujian akhir semester mata kuliah Makroekonomi secara daring di kompleks Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Kenalan, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). Tempat tersebut mulai hari itu dapat digunakan untuk mengakses jaringan internet setelah pihak Telkomsel memasang penguat sinyal pada menara yang berada di kompleks balkondes.
”Penting untuk memberikan dukungan bagi perempuan Indonesia untuk bertumbuh. Kami ingin mengajak perempuan muda berani bermimpi besar dan membuktikan perempuan bisa berdaya dan berkontribusi,” ujarnya.
Menurut Imelda, pendidikan berperan penting bagi kesuksesan perempuan sehingga Glow & Lovely terus memberikan beasiswa kuliah. Pada 2022, tersedia 60 beasiswa kuliah bagi perempuan muda dari keluarga tidak mampu yang ingin mewujudkan cita-citanya sesuai dengan keinginan, minat, dan bakat.
Baca juga: Cerita Para Perempuan Muda yang Pantang Menyerah Menggapai Mimpi
Head of Skin Care Category Unilever Indonesia Amaryllis Esti Wijono mengatakan, PT Unilever menganggap kesetaraan jender penting dengan memberi kesempatan sama bagi semua orang untuk maju. Tujuan Glow & Lovely Bintang Beasiswa ini ialah membuka akses pendidikan bagi perempuan untuk percaya diri meraih cita-citanya. Apalagi, jumlah perempuan berkisar 49,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia.