Penggunaan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer Terus Meluas
Nilai ujian tulis berbasis komputer atau UTBK mulai banyak digunakan secara formal ataupun informal karena kredibilitasnya.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Mulai tahun depan, nilai ujian tulis berbasis komputer atau UTBK tidak hanya berguna untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Ke depan, nilai UTBK dimanfaatkan juga untuk penerimaan mahasiswa jalur lain.
Ada 56 perguruan tinggi negeri (PTN) yang menggunakan nilai UTBK sebagai pertimbangan seleksi masuk jalur mandiri. Bahkan, PTN kedinasan, seperti Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di bawah Kementerian Keuangan, secara resmi juga bekerja sama dengan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk menggunakan nilai UTBK peserta.
”Sepertinya untuk PTN kedinasan lain juga akan menyusul. Ternyata untuk perguruan tinggi swasta (PTS) juga ada yang menggunakan nilai UTBK sebagai pertimbangan. Karena itu, kami berusaha untuk membuat UTBK semakin lebih baik setiap tahunnya,” kata Ketua Pelaksana LTMPT Budi P Widyobroto dalam acara Sosialisasi Daring Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2022, Minggu (12/12/2021).
Termasuk pula, kata Budi, ada permintaan dari para rektor PTN agar mulai tahun 2022 dicantumkan skor bahasa Inggris peserta di sertifikat UTBK. Sebab, kemampuan bahasa Inggris kini dinilai semakin penting untuk belajar di perguruan tinggi.
Budi mengatakan, ada 126 PTN yang menggelar seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN) atau jalur prestasi dan Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) dengan UTBK. Selain itu, ada juga jalur mandiri yang kebijakan dan pelaksanaannya diserahkan pada setiap PTN.
Kuota SNMPTN minimum 20 persen, SBMPTN minimum 40 persen, sedangkan jalur mandiri maksimum 30 persen. Adapun untuk PTN berstatus badan hukum, SBMPTN minimum 30 persen dan jalur mandiri maksimum 50 persen. Siswa yang sudah diterima di jalur undangan tidak bisa ikut UTBK-SBMPTN.
”Nilai UTBK mulai banyak digunakan secara formal ataupun informal karena kredibilitasnya. Ada PTN, PTN kedinasan, ataupun PTS yang memberikan bobot UTBK untuk penerimaan mahasiswa baru. Trennya semakin banyak nilai UTBK untuk salah satu pertimbangan seleksi mahasiswa baru,” kata Budi.
Ketua LTMPT Tahun 2022 Mochamad Ashari mengatakan, seleksi nasional untuk masuk PTN ini merupakan suatu kegiatan nasional yang strategis agar PTN dapat menyeleksi anak-anak bangsa untuk dipersiapkan menjadi sumber daya manusia yang unggul. ”Pelaksanaan seleksi masuk PTN tahun 2022 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Ada penyesuaian untuk tanggal pelaksanaan dan materi ujian,” kata Ashari yang juga Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Menurut Budi, pelaksanaan UTBK sampai saat ini belum bisa dilakukan secara daring. Peserta tetap harus hadir di lokasi yang ditentukan untuk ikut UTBK. ”LTMPT berusaha untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan UTBK. Namun, belum bisa daring karena belum ada metode tertentu untuk mendeteksi jika dilakukan di rumah masing-masing,” kata Budi.
Peserta yang bisa ikut UTBK-SMBPTN mulai dari angkatan 2020, 2021, dan 2022. Lulusan tahun 2020 dan 2021 tetap harus membuat akun LTMPT yang baru meskipun sudah pernah ikut sebelumnya.
Pelaksanaan registrasi akun LTMPT untuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dan SNMPTN dimulai pada 4 Januari 2022. Adapun untuk SBMPTN dimulai pada 14 Februari.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada Sri Peni Wastutiningsih mengatakan, kini semakin sedikit siswa yang lulus jalur undangan/prestasi tidak mendaftar ulang di program studi pilihannya. Hal ini menunjukkan siswa semakin bertanggung jawab dengan pilihannya, apalagi ada konsekuensi tidak bisa ikut UTBK jika lulus tetapi tidak memanfaatkannya.
”Kalau nilai UTBK itu wajib di jalur mandiri. Penilaiannya kombinasi dari nilai UTBK dan tes tulis yang dilaksanakan UGM,” kata Peni.
Di ITS, ujar Ashari, nilai UTBK juga dipakai untuk seleksi jalur mandiri. Namun, ada juga tes tertulis yang dilaksanakan ITS.
”Seleksi mandiri ditentukan masing-masing PTN. Ada yang menggunakan UTBK, ada yang tidak, tapi ada yang kombinasi. Di ITS dua-duanya dipakai, yakni UTBK dan tes tertulis. Tujuan tes tertulis untuk memberikan kesempatan bagi peserta yang mungkin belum optimal saat UTBK kemarin,” kata Ashari.
Universitas Airlangga juga menggunakan nilai UTBK untuk jalur mandiri. Tes tertulis juga tetap dilaksanakan untuk memfasilitasi peserta yang tidak bisa punya akun LTMPT karena berbagai sebab.