Madani International Film Festival 2021 berlangsung pada 27 November hingga 4 Desember 2021. Ada 13 film dari dalam dan luar negeri mengenai humor dan sufisme yang ditayangkan.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Penonton berada di dalam salah satu teater di salah satu jaringan bioskop CGV di Jakarta, Kamis (16/9/2021). Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia kembali membuka operasional sejumlah bioskop di Jakarta pada masa PPKM level 3. Pembukaan bioskop ini tetap mensyaratkan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi diwajibkan untuk penapisan bagi pengunjung.
JAKARTA, KOMPAS — Madani International Film Festival 2021 akan digelar secara hibrida pada 27 November hingga 4 Desember 2021. Festival ini diharapkan mendorong munculnya diskusi tentang humor dan sufisme dari sudut pandang film.
Tema festival tahun ini adalah ”Light: Sufism and Humor”. Menurut sutradara sekaligus pengurus Madani International Film Festival 2021, Garin Nugroho, tema ini dipilih karena humor dan sufisme berhubungan dengan sejarah serta karakter bangsa Indonesia.
”Humor adalah sumber daya terbesar bangsa dalam masa krisis, baik untuk mengkritik maupun menggugat. Sementara sufisme adalah jalan ketika Islam masuk ke Indonesia,” ucap Garin pada konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (26/11/2021).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Pengunjung menunjukkan tiket film yang akan ditonton di salah satu jaringan bioskop CGV di Jakarta, Kamis (16/9/2021). Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia kembali membuka operasional sejumlah bioskop di Jakarta pada masa PPKM level 3. Pembukaan bioskop ini tetap mensyaratkan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi diwajibkan untuk penapisan bagi pengunjung.
Dalam praktiknya, humor kerap menjadi media kritik terhadap fenomena, kondisi sosial, ekonomi, budaya, hingga kebijakan pemerintah. Hal ini tampak pada demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR pada tahun 2019. Demonstrasi itu merupakan protes, antara lain, terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), RUU Komisi Pemberantasan Korupsi, serta RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Sejumlah demonstran mengusung poster berisi protes dalam balutan humor saat itu. Beberapa isi poster mereka adalah ”Negara Sudah Darurat sampai Introvert Rela Ikut Demo” dan ”Harga Skincare Mahal. Kalau Saya sampai Turun ke Jalan, Berarti Ada yang Salah dengan Birokrasi”.
”Lebih jauh, sufisme menjadi medium (bagi Islam) untuk masuk ke Indonesia, berdampingan dengan nilai Hindu dan Buddha. Selama lebih dari dua abad, nilai Hindu dan Buddha tidak bisa ditembus nilai lain. Melalui sufisme, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-15,” tutur Garin.
KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)
Tulisan kritik ”Entah Apa Yang Merasukimu DPR” tergeletak seusai unjuk rasa mahasiswa yang berakhir bentrokan dengan polisi di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Sejumlah karya seni pun lahir dari humor dan sufisme, misalnya film dan pertunjukan komedi. Garin menilai, sufisme dan humor tidak hanya lekat dengan sejarah bangsa, tetapi juga dekat dengan seni sehingga perlu diangkat dalam Madani International Film Festival 2021.
Ruang publik
Garin berharap agar festival ini tidak hanya memberi ruang bagi film bertema humor dan sufisme untuk ditonton publik. Festival film juga diharapkan menjadi ruang publik untuk membicarakan isu, bertukar pikiran, dan untuk berpikir kritis.
Wakil Ketua I Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Hikmat Darmawan mengatakan, festival ini diharapkan menjadi media untuk memperluas pengetahuan soal film dan Islam. Selain melalui film, audiens bisa ikut memperluas wawasan melalui sejumlah diskusi daring yang diselenggarakan panitia.
Menurut Direktur Madani International Film Festival 2021 Sugar Nadia, festival tahun ini akan menayangkan 13 film dari dalam dan luar negeri. Festival bakal dibuka dengan penayangan film Pesantren secara luring di Jakarta pada 27 November 2021. Festival kemudian ditutup dengan film Casablanca Beats dari Maroko pada 4 Desember 2021.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA
Poster film Milea: Suara dari Dilan dipasang di salah satu bioskop di Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Film yang mulai tayang pada 13 Februari 2020 ini merupakan film terakhir dari seri trilogi Dilan.
Audiens dapat mengakses film-film lain melalui laman https://kineforum.eventive.org/films selama festival berlangsung. Ada pula tujuh tema diskusi mengenai film yang bisa diikuti audiens.
Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Edy Suwardi menyatakan dukungan dan apresiasi atas penyelenggaraan festival ini.
Ia berharap agar film dapat menjadi media yang ringan (light) untuk mengenal dan memahami berbagai isu. ”Semoga ini memberi inspirasi dan motivasi agar ada kreativitas dan inovasi bagi perfilman kita,” ucapnya.