Musisi senior, penyanyi, dan ”hits maker” era 1980-an dan 1990-an, Oddie Agam, meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dunia musik Tanah Air, Rabu (27/10/2021), berduka akibat kepergian salah seorang musisi senior serba bisa, Oddie Agam. Penyanyi sekaligus hits maker pada era 1980-an hingga 1990-an tersebut meninggal dunia setelah sempat dirawat sekitar tiga pekan di RS Persahabatan, Jakarta.
Kepergian mendiang dibenarkan sang istri, Almafilia, saat dihubungi per telepon, Rabu (27/10/2021) sore. Dengan suara terdengar lirih, sang istri mendiang hanya sempat menjawab pendek pertanyaan Kompas terkait dengan pemakaman sang suami.
”Iya benar sudah dimakamkan di TPU Menteng Pulo bakda (seusai waktu shalat) Ashar tadi,” ujarnya pendek.
Sementara itu, saat dihubungi terpisah, sahabat dekat mendiang sekaligus sesama musisi besar Tanah Air, Addie MS, mengatakan, tadi siang dirinya mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Menurut Addie, dirinya dan Oddie sudah kenal lama dan bahkan seperti saudara. Perkenalan pertamanya terjadi sekitar empat dekade silam saat Oddie masih suka nebeng (menumpang) ikut mobil Addie dari area tempat tinggalnya di kawasan Tebet.
”Saat itu, kami banyak beraktivitas di studio di kawasan Pluit, Jakarta. Dari sering kerja bersama, dan sepanjang perjalanan kami sering ngobrol dan makin saling kenal. Oddie yang saya kenal adalah orang yang selalu menebar energi positif ke sekitarnya dan setia kawan,” ujar Addie.
Sebagai seorang musisi, Addie juga mengaku kagum dengan kemampuan Oddie menciptakan lagu. Sepanjang karier bermusiknya, Oddie banyak menciptakan lagu-lagu hits, yang juga kemudian membesarkan nama banyak penyanyi, mulai dari Vina Panduwinata, Mus Mujiono, Utha Likumahuwa, dan banyak lagi, sampai penyanyi negeri jiran, Sheila Madjid.
Walau begitu, kata Addie, almarhum sama sekali tidak menjadi sombong walau dalam berpenampilan dia terbilang berani dan nyentrik. Dalam berbusana, tambah Addie, kegemaran Oddie mengenakan busana berwarna-warni, sangatlah berkebalikan dengan dirinya.
”Dia bisa tiba-tiba pakai baju warna cerah atau celana warna pink, yang pastinya enggak mungkin aku akan pakai. Dia orangnya memang nyentrik dan original. Tapi ya, begitulah dia, senang menebarkan keceriaan dan energi positif kepada teman-teman dan lingkungannya. Gayanya sama sekali tidak terlihat sombong, apalagi merasa sudah jadi artis terkenal,” ucap Addie.
Addie lebih lanjut mengaku terus mengikuti perkembangan kondisi kesehatan mendiang, termasuk saat Oddie kemudian dirawat di RS Persahabatan mulai awal 5 Oktober 2021. Selain itu, akibat dua kali terkena serangan stroke, sebelumnya kondisi Oddie memang jauh menurun.
Akibat stroke itu, Oddie sulit diajak berkomunikasi. Perkembangan kondisi Oddie banyak diperoleh Addie dari istri mendiang, Almafilia, termasuk selama Oddie menjalani proses perawatan di RS Persahabatan.
Dari informasi terakhir yang diterima, ujar Addie, sang istri mengabarkan Oddie akan menjalani proses cuci darah akibat masalah pada fungsi ginjalnya. Saat proses cuci darah itu, kondisi mendiang menurun dan kembali dirawat di ruang ICU hingga mengembuskan napas terakhirnya, Rabu 27 Oktober 2021, sekitar pukul 10.40.
”Ada terlalu banyak kenangan saya dengan beliau sejak pertama kali kenal awal tahun 1980-an itu. Kami mengalami jatuh bangun selama empat dekade bersama. Saya dan dia sudah jalani banyak, dari yang senang, sedih, dan yang sampai berantem juga pernah. Saat pemakaman tadi, aku juga nangis,” ujar Addie.
Addie juga bercerita, Oddie termasuk bagian dan cikal bakal orkestranya, Twilite Orchestra. Bahkan, Oddie yang dengan gigih merayu dan mengajak Addie mendirikan orkestra tersebut, yang awalnya hanya direncanakan bersifat sementara saja.
Saat itu, Addie mengaku sempat tidak terlalu yakin untuk mendirikan orkestra untuk jangka panjang. Hal itu mengingat ketika itu terbilang sulit untuk mencari sponsor dan juga merekrut pemain instrumen musik berkualitas.
Sayangnya, setelah sempat berjalan bersama selama beberapa tahun, Oddie tidak lanjut aktif di Twilite Orchestra lantaran lebih memilih aktif di dunia musik pop. Meski begitu, Addie tetap menganggap Oddie sebagai bagian dan salah satu pendiri Twilite Orchestra.