Festival Film Indonesia tahun ini yang akan diselenggarakan pada 10 November mendatang akan menghadirkan sejumlah nominasi baru, yakni film dan aktor terfavorit.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Festival Film Indonesia tahun ini akan diselenggarakan pada 10 November mendatang dengan menghadirkan sejumlah nominasi baru, yakni film dan aktor terfavorit. Adanya nominasi baru ini diharapkan menghadirkan suatu keterlibatan langsung para penonton terhadap karya para sutradara.
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) Reza Rahadian menyampaikan, FFI tahun ini merupakan acara yang diselenggarakan kedua kalinya pada masa pandemi. Sejumlah kategori dalam FFI tahun ini di antaranya film panjang dan pendek, animasi panjang dan pendek, dokumenter panjang dan pendek, dan kritik film.
”FFI selalu ingin menghadirkan yang terbaik dan hanya melanjutkan upaya dari teman-teman komite sebelumnya. Semoga FFI tahun ini bisa menyentuh semua ekosistem perfilman yang ada,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Reza menjelaskan, secara umum proses penjurian ataupun kegiatan FFI tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Proses penjurian dilakukan oleh 28 orang perwakilan ekosistem perfilman Indonesia. Mereka berasal dari beragam latar belakang profesi yang dipilih oleh Komite FFI 2021 berdasarkan masukan dan rekomendasi dari asosiasi.
Penonton bisa ambil bagian dalam menentukan film terfavorit karena film Indonesia tanpa penonton juga tidak bisa berbuat banyak.
Sementara pembeda FFI tahun ini, yaitu adanya nominasi baru seperti film dan aktris serta aktor terfavorit. Komite FFI juga kembali menghadirkan nominasi kritik film yang tahun lalu sempat tidak diadakan. Pada akhir September lalu, 15 kritik film telah direkomendasikan oleh Pengkaji Film Indonesia (Kafein).
Melalui nominasi film maupun aktor terfavorit, kata Reza, FFI ingin menghadirkan suatu keterlibatan langsung para penonton terhadap karya para sutradara. Sebab, pemenang nominasi ini akan ditentukan dari pemungutan suara (voting) secara langsung oleh para pencinta film Indonesia.
”Penonton bisa ambil bagian dalam menentukan film terfavorit karena film Indonesia tanpa penonton juga tidak bisa berbuat banyak. Ini menjadi bentuk apresiasi dari Festival Film Indonesia kepada penonton,” ujarnya.
Wakil Ketua Badan Perfilman Indonesia Dewi Umaya Rachman menilai bahwa industri perfilman harus mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi khususnya selama pandemi. Para kreator perlu beradaptasi agar karyanya dapat tampil di berbagai media. Dengan melakukan perubahan, diharapkan gairah para pelaku perfilman dalam membuat karya tetap terjaga.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menyatakan bahwa Kemendikbudristek berkomitmen untuk tetap memberikan dukungan terhadap perfilman Indonesia di tengah berbagai tantangan selama pandemi.
Hilmar memandang bahwa dengan berbagai keterbatasan selama pandemi, para kreator tetap semangat memproduksi film dan antusias terhadap pelaksanaan FFI. Hal ini ditunjukkan dari 69 judul film panjang yang mendaftar dalam FFI.
”Bisa dibilang tidak ada hari tanpa produksi selama ini. Ini juga menjadi bukti resiliensi yang luar biasa. Hal terhebat lagi, teman-teman kemudian memutuskan untuk menyertakan filmnya sehingga ini menjadi bentuk pengakuan. Semua ini tidak akan tercapai tanpa usaha yang keras dari Komite FFI untuk meningkatkan pamor perhelatan ini,” katanya.
Malam Anugerah FFI akan diadakan pada 10 November 2021 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan dalam rangka mendukung Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail, sebagai pahlawan nasional. Acara malam anugerah akan disiarkan langsung melalui Kompas TV, serta kanal Youtube Festival Film Indonesia dan Kemendikbudristek.