Kuliah Tatap Muka Tahap Awal di Unsoed Purwokerto Khusus Mahasiswa Lokal
Kuliah luring segera digelar Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dengan menerapkan protokol kesehatan dan secara bertahap. Tahap awal diberlakukan bagi dua angkatan mahasiswa lokal asal Banyumas dan Purbalingga.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto bersiap menggelar perkuliahan tatap muka pada pekan ketiga Oktober secara bertahap. Kuliah tatap muka akan digelar mengacu protokol kesehatan. Adapun tahap pertama hanya diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 asal Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
”Unsoed akan segera melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka, secara bertahap. Mulainya nanti setelah UTS, jadi pada minggu ketiga Oktober,” kata Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Suwarto di Purwokerto, Banyumas, Selasa (5/10/2021).
Suwarto menyampaikan, kuliah tatap muka dilaksanakan bagi mahasiswa dan dosen yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Adapun dosen senior dan memiliki penyakit penyerta tetap menjalankan perkulihan secara daring. ”Jadi semua yang hadir tatap muka harus sudah divaksin, minimal satu kali,” katanya.
Meskipun tidak ada tes swab antigen secara acak sebelum kuliah tatap muka digelar, menurut Suwarto, jika ditemukan kasus positif dan kondisinya memprihatinkan, aktivitas perkuliahan akan dihentikan sementara waktu.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unsoed Profesor Akhmad Sodiq menyampaikan, model pembelajaran yang dikenal selama ini adalah luring, daring, gabungan di antara keduanya, serta hibrida di mana pada satu waktu ada perkuliahan luring sekaligus daring.
”Jadi ada gabungan antara luring dan daring. Ini yang akan dilaksanakan. Kita kenal dengan istilah blended. Jadi sebagian mata kuliah akan ditawarkan, misalnya ada 14 kali tatap muka, nanti yang diluringkan tergantung masing-masing prodi,” katanya.
Suwarto menambahkan, perkuliahan daring tidak sepenuhnya menghasilkan lulusan-lulusan seperti yang diharapkan. Menurut dia, proses pendidikan tujuannya menghasilkan manusia-manusia seutuhnya yang lebih sejahtera.
Adapun untuk menyiapkan manusia-manusia yang lebih sejahtera itu tentunya banyak aspek yang harus dibangun. Tidak hanya transfer materi atau ilmu, tapi juga pengetahuan, etika, karakter, dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut hanya bisa didapatkan jika ada interaksi antara dosen, guru, dan mahasiswa. Kuliah daring hanya akan menjembatani transfer ilmu, sedangkan transfer nilai-nilai kemasyarakatan, kehidupan, sosial, dan semangat mesti dilakukan secara tatap muka.
Total mahasiswa di Unsoed pada tahun ini mencapai 24.000 orang. Kuliah tatap muka direncanakan diberlakukan bagi dua angkatan atau total sekitar 10.000 orang. Sejumlah aturan, seperti pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk kampus, jaga jarak, lama kuliah dalam ruangan maksimal 1 jam, serta penyemprotan disinfektan, sudah disiapkan sebagai langkah protokol kesehatan.