Cegah Kluster PTM, Tes Antigen Sasar 1.300 Pelajar Sidoarjo
Pembelajaran tatap muka terbatas yang berlangsung sebulan disikapi dengan kewaspadaan tinggi. Sidoarjo menyiapkan 1.300 tes antigen untuk memeriksa secara acak pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka terbatas yang telah berlangsung selama sebulan di Sidoarjo disikapi dengan kewaspadaan tinggi agar tidak menjadi kluster penularan Covid-19. Pemerintah daerah menyiapkan 1.300 tes antigen untuk memeriksa secara acak pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai siswa yang terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 selama kurun waktu pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berlangsung. Siswa yang mengeluh demam, batuk, dan pilek memang ada.
Tiap-tiap sekolah yang ditunjuk menjalani uji usap antigen oleh Dinas Pendidikan Sidoarjo dan Kemenag Sidoarjo harus menyiapkan 50 anak yang akan diperiksa.
Namun, keluhan tersebut harus disikapi dengan bijak mengingat saat ini merupakan musim pancaroba. Di musim seperti ini, masyarakat, terutama anak-anak, rentan terserang batuk pilek. Meski demikian, langkah-langkah kewaspadaan terus dilakukan, salah satunya dengan menyusun rencana pemeriksaan Covid-19 terhadap pelajar yang mengikuti PTM terbatas.
Syaf Satriawarman mengatakan, untuk melaksanakan uji usap antigen terhadap pelajar, pihaknya telah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Dinas Pendidikan Sidoarjo dan juga Kementerian Agama Sidoarjo yang menaungi pendidikan madrasah. Direncanakan, pengetesan dilakukan secara acak di sejumlah sekolah yang dipilih.
”Tiap-tiap sekolah yang ditunjuk menjalani uji usap antigen oleh Dinas Pendidikan Sidoarjo dan Kemenag Sidoarjo harus menyiapkan 50 anak yang akan diperiksa,” ujar Syaf Satriawarman, Kamis (30/9/2021).
Pemeriksaan Covid-19 dengan metode uji usap antigen akan dilakukan mulai jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di sekolah-sekolah yang sudah menggelar PTM terbatas. Untuk jenjang SD, sasaran pemeriksaan nantinya adalah siswa kelas VI.
Sampel pemeriksaan
Syaf mengatakan, total ada 26 sekolah negeri dan swasta yang akan dijadikan sampel pemeriksaan Covid-19 dengan metode uji usap antigen. Total pelajar yang menjadi sasaran pengetesan sebanyak 1.300 orang. Tim pemeriksa berasal dari puskesmas setempat dengan jadwal pemeriksaan sampai dengan Oktober mendatang.
Pada Kamis ini, misalnya, pengetesan antigen Covid-19 digelar di SMPN 3 Candi, SMPN 4 Sidoarjo, dan SMPN 1 Sukodono. Sehari sebelumnya, tes antigen dilakukan di SDN Sekardangan 1 Kecamatan Sidoarjo, SDN Putat I Kecamatan Tanggulangin, dan SDN Medaeng 2 Kecamatan Waru. Bagi jenjang SD, swab hanya menyasar siswa kelas VI.
Selain pemeriksaan Covid-19 secara acak, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi untuk pelajar sebagai ikhtiar mencegah kluster penularan di sektor pendidikan. Hingga saat ini, jumlah warga ”Kota Delta”, julukan Sidoarjo karena berada di Delta Sungai Brantas, berusia 12 tahun hingga 17 tahun yang sudah divaksin 26.727 orang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Asrofi mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya memberikan perlindungan maksimal kepada anak-anak usia sekolah yang tengah menempuh PTM secara terbatas di masa pandemi Covid-19. Pendidikan harus tetap berjalan dengan baik dan kesehatan anak-anak terlindungi.
Oleh karena itulah, pihaknya mendukung upaya pemeriksaan kesehatan secara rutin sebagai upaya deteksi dini sebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Selain itu, Dinas Pendidikan Sidoarjo pun terus mengoptimalkan upaya pengawasan penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah agar tidak mengendur.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, situasi pandemi di Sidoarjo melandai. Hal itu ditandai dengan risiko penularan penyakit yang masuk dalam kategori rendah atau zona kuning. Penambahan kasus baru harian pada Rabu (29/9/2021) hanya 12 kasus.
Total kasus terkonfirmasi positif di daerah penyangga Surabaya ini 25.022 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23.973 kasus dinyatakan sembuh dan 960 kasus meninggal dunia. Jumlah kasus aktif yang dirawat di rumah sakit tinggal 89 kasus sehingga tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 rendah.