Penyetaraan Ijazah Luar Negeri Secara Daring Kini Semakin Dipermudah
Penyetaraan ijazah kuliah di luar negeri diperlukan untuk berbagai kebutuhan, seperti mengurus dokumen bagi para pegawai negeri sipil, kenaikan jenjang karir atau pangkat.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Penyetaraan ijazah pendidikan tinggi di luar negeri berguna untuk menyetarakan dengan sistem pendidikan dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau KKNI. Layanan ijazah bagi lulusan luar negeri kini bisa diberikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi secara daring.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek, Aris Junaedi di Webinar bertajuk Sukses dalam Penyetaraan Ijazah Luar Negeri yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) United Kingdom dan Kemendikbudristek, Senin (26/9/2021) malam, mengatakan, penyetaraan ijazah luar negeri terus dikembangkan. Pengakuan terhadap sistem perkuliahan jarak jauh atau daring sudah dijalankan.
“Semua sudah bisa diseterakan dan dikonversi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)nya,” kata Aris.
Menurut Aris, Atase Pendidikan dan Kebudayaan di berbagai negara membantu membuat formulasi di masing-masing negara untuk disetarakan dan konversi IPKnya. Jika suatu perguruan ringgi sudah sering mengajukan penyetaraan, makahal itu lebih mudah dilakukan.
Jika belum ada nama program studi, maka reviewer bisa meminta syarat tambahan. Demikian pula, hal serupa bisa dilakukan saat ada dokumen yang diragukan.
“Jika semua sudah lengkap, hanya hitungan hari penyetaraan ijazah luar negeri sudah jadi. Sistem semakin sederhana dan cepat tanpa mengurangi kredibilitas. Sudah ada referensi dan acuan agar cepat,” kata Aris.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, ada sebanyak 35.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Jumlah ini bisa bertambah dengan adanya program pertukaran mahasiswa ke luar negeri selama 1-2 semester sebagai bagian dari Kampus Merdeka.
Ada sebanyak 35.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri. Jumlah ini bisa bertambah dengan adanya program pertukaran mahasiswa ke luar negeri selama 1-2 semester sebagai bagian dari Kampus Merdeka.
Saat ini, permohonan penyetaraan ijazah luar negeri mencapai 200-500 per bulan, yang bisa diajukan secara daring dan realtime di laman http://ijazahln.kemdikbud.go.id.
Penyetaraan ijazah ini diperlukan untuk berbagai kebutuhan, seperti mengurus dokumen bagi para pegawai negeri sipil, kenaikan jenjang karir atau pangkat. Sistem pendidikan tinggi di berbagai negara punya keunikan, tetapi bisa disetarakan dengan sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Bagi lulusan fresh graduate pun, hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengetahui level KKNI.
Yohan Rubiyantoro, Ketua PPI Nottingham mengatakan, informasi tentang alur penyetaraan ijazah luar negeri ini penting karena pada penghujung September ini, banyak mahasiswa yang akan selesai kuliah dan kembali ke Indonesia. Mereka butuh penyetaraan ijazah untuk berbagai keperluan.
Yohan mengatakan, berdasarakan portal PPI UK, di Inggris ada 1.551 mahasiswa Indonesia. Jumlah ini turun dibanding sebelum pandemi yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 4.000 orang.
Menurut Yohan, pada September ini mahasiswa asal Indonesia yang akan berkuliah di Inggris sudah berdatangan . Salah satu tantangan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Inggris di masa pandemi Covid-19 ini, yaitu besarnya biaya karantina di hotel-hotel yang sudah ditetapkan Pemerintah Inggris. Padahal kasus Covid-19 di Indonesia sudah turun, tetapi Indonesia masih dikategorikan masuk negara merah.
“Lewat karantina hotel yang ditetapkan selama 10 hari biayanya sekitar 2.200 poundsterling atau sekitar Rp 45 juta. Ada sebagian kampus yang menanggung dan ada yang tidak. Semakin berat biayanya jika membawa keluarga. Kami berharap Pemerintah Indonesia bisa membantu supaya bisa menyuarakan solusinya ke perguruan tinggi di Inggris,” kata Yohan.