90 Murid SMP Negeri 4 Mrebet, Purbalingga, Jalani Isolasi Terpusat
Pembelajaran tatap muka di SMPN 4 Mrebet, Purbalingga, ditunda karena ditemukan 90 muridnya positif Covid-19 dari tes cepat antigen. Mereka harus menjalani isolasi terpusat di sekolah selama 14 hari ke depan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Sebanyak 90 murid SMP Negeri 4 Mrebet di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari tes cepat antigen menjalani isolasi terpusat di sekolah. Pelacakan kontak erat akan dilakukan dan pembelajaran tatap muka pun ditunda.
”Berdasarkan hasil rapid (test) antigen persiapan PTM (pembelajaran tatap muka) di SMPN 4 Mrebet ini, diketemukan 90 orang positif. Berkaitan dengan ini, Bupati Purbalingga bersama jajarannya memutuskan bahwa mereka wajib isolasi terpusat,” ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga Suroto di Purbalingga, Selasa (21/9/2021).
Suroto yang juga mengoordinasi persiapan isolasi terpusat di SMPN 4 Mrebet mengatakan, semula isolasi terpusat akan ditempatkan di bekas gedung SMPN 3 Purbalingga yang selama ini telah menjadi tempat karantina terpusat.
Berdasarkan hasil rapid (test) antigen persiapan pembelajaran tatap muka di SMPN 4 Mrebet ini, diketemukan 90 orang positif.
Namun, menimbang kondisi psikologis anak dan orangtua, juga hal-hal teknis lain, isolasi terpusat diputuskan ditempatkan di gedung SMPN 4 Mrebet. ”Nanti nakes (tenaga kesehatan) dan kawan-kawan perlengkapan akan ke sini. Bukan anaknya yang ke Purbalingga, tapi fasilitas dari sana yang dibawa ke sini,” paparnya.
Pertimbangan
Suroto menyampaikan, pertimbangan lain adalah banyak orangtua yang keberatan jika anaknya diisolasi di Purbalingga. Seperti diketahui, jarak antara SMPN 4 Mrebet dan kota Purbalingga mencapai 14,4 kilometer atau butuh waktu tempuh sekitar 30 menit.
”Iya, karena banyak orangtua keberatan. Saya juga memahami terkait faktor psikologis anak, misalnya lingkungan yang belum diketahui, sekalipun sebenarnya fasilitas di bekas SMPN 3 lebih baik,” ujarnya.
Menurut Suroto, dinas kesehatan nantinya akan melakukan pelacakan terhadap kontak erat para murid ini. Dari pantauan di SMPN 4, para guru sibuk membersihkan kelas dan mengeluarkan kursi serta meja. Tim BPBD Kabupaten Purbalingga juga menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh ruangan.
Anak-anak yang telah datang tampak menunggu di mushala sekolah sebelum menjalani isolasi selama 14 hari di sekolah ini. Kepala SMPN4 Mrebet Endang Yuliani saat ditemui menolak untuk memberikan keterangan terkait kasus ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono menyebutkan, hingga kini Purbalingga masuk dalam level 3. Hingga 20 September 2021, di Purbalingga terdapat 18.139 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 16.803 orang sembuh, 1.123 orang meninggal, 44 orang masih dirawat, dan 169 orang menjalani isolasi mandiri.
Adapun total cakupan vaksinasi di Purbalingga hingga 18 September 2021 baru mencapai 22,77 persen atau 177.352 orang dari total target sebanyak 778.743 orang. Vaksinasi untuk remaja baru tercapai 3,45 persen atau 3.288 orang dari total target sebanyak 95.286 orang.