Merdeka Belajar Kampus Merdeka, ISI Denpasar Gandeng Pelaku Seni Budaya
ISI Denpasar, Bali, menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di 12 program studi pada semester ganjil 2021/2022. Mereka menggandeng sejumlah lembaga dan para profesional, khususnya bidang seni budaya.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali, merealisasikan penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di 12 program studi di ISI Denpasar pada semester ganjil 2021/2022. Penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di ISI Denpasar dilakukan dengan menggandeng sejumlah lembaga dan para pelaku seni dan budaya.
Sebagai tindak lanjut penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, ISI Denpasar menggandeng 25 mitra strategis yang bereputasi dan berkompeten, mulai dari sanggar seni, instansi pemerintah, maestro, hingga dunia usaha serta industri di Bali, Jumat (17/9/2021), dan menandatangani surat perjanjian kerja sama Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Rektor ISI Denpasar I Wayan Adnyana mengatakan, penandatanganan surat perjanjian kerja sama dengan para mitra strategis bertujuan merealisasikan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka ISI Denpasar. Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka mempertemukan ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi dengan mitra yang bereputasi dan berkompeten sesuai disiplin keilmuan di seluruh program studi yang ada di ISI Denpasar.
Adapun pilihan program yang disiapkan terkait dengan penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka antara lain program kampus mengajar, proyek independen, dan proyek kemanusiaan. Selain itu, kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka juga untuk riset dan magang. Dalam keterangan tertulis ISI Denpasar disebutkan, program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ISI Denpasar bertujuan memastikan mahasiswa ISI Denpasar dapat mengalami, menghayati, dan melaksanakan kerja nyata bersama para mitra sesuai talenta masing-masing mahasiswa.
Adnyana menambahkan, penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka ISI Denpasar juga bertujuan mewujudkan moto ISI Denpasar sebagai pusat kreativitas seni dan desain berkelas dunia, yang disebutkan sebagai Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH). Selain itu, dengan menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, ISI Denpasar bersama mitra strategis berupaya bersama-sama mencapai cita-cita memajukan seni budaya bangsa yang berkarakter.
Mitra ISI Denpasar
Adapun penandatanganan surat perjanjian kerja sama antara ISI Denpasar dan 25 mitra strategis pada Jumat (17/9/2021) dilangsungkan secara simultan, mulai pukul 10.00 Wita sampai selesai. Pihak ISI Denpasar menyelenggarakan kegiatan penandatanganan dengan 25 mitra strategisnya itu dengan mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19, di antaranya melalui penandatanganan dengan layanan tanpa turun (drive thru).
Para mitra strategis ISI Denpasar itu di antaranya Yayasan Sahaja Sehati, Bidadari Gallery, Sanggar Paripurna, Sanggar Kini Berseri, Studio Snerayuza Made Budhiana, Agung Bali Collection, Yayasan Gases Bali, dan Museum Wiswakarma. Adapun dari instansi pemerintah yang menjadi mitra ISI Denpasar antara lain Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. ISI Bali juga menandatangani surat perjanjian kerja sama dengan maestro seni, salah satunya seniman Ketut Budiana.
Dari keterangan tertulis ISI Denpasar disebutkan, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Perencanaan ISI Denpasar I Komang Sudirga menyatakan, penandatanganan dengan puluhan mitra strategis dapat dilangsungkan secara simultan.
Penandatanganan surat perjanjian kerja antara ISI Denpasar dan mitra strategis dalam merealisasikan penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka ISI Denpasar diapresiasi positif I Ketut Pradnya, seniman yang juga pendiri dan direktur Museum Wiswakarma di Gianyar. Pradnya mengatakan, kerja sama tersebut sangat strategis dalam upaya bersama untuk memajukan seni dan budaya bangsa. Menurut Pradnya, kolaborasi atau gotong royong menjadi penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang seni dan desain.
Penandatanganan surat perjanjian kerja antara ISI Denpasar dan 25 mitra strategis sebagai realisasi penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka mulai semester ganjil 2021/2022, diawali dengan program dosen tamu mata kuliah kompetensi untuk 12 program studi di ISI Denpasar. ISI Denpasar mengundang sekitar 60 dosen tamu dari kalangan maestro seni, profesor, dan praktisi profesional untuk mengajar para mahasiswa, baik program studi strata 1 maupun program studi diploma 4.
Sejumlah nama maestro, tokoh profesional, ataupun profesor yang diundang ISI Denpasar sebagai dosen tamu di antaranya seniman tari Ni Ketut Arini untuk mengajarkan mata kuliah Kompetensi di Program Studi Tari Fakultas Seni Pertunjukan, musisi I Wayan Balawan sebagai dosen tamu di Program Studi Musik, dan komposer I Wayan Gede Yudana sebagai dosen tamu Program Studi Karawitan. Untuk Program Studi Kriya Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar mengundang seniman patung I Wayan Tuges, seniman topeng Tjokorda Raka Tisnu, dan beberapa maestro lainnya sebagai dosen tamu mata kuliah Kompetensi.