logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanTitisan Ejaan Lawas
Iklan

Titisan Ejaan Lawas

Terjadi keterputusan mualamat tentang ejaan lama pada sebagian pengguna bahasa dan mungkin masih akan berulang. Soalnya, ejaan lama itu, dalam berbagai wujud, ternyata tidak “habis” begitu saja setelah digusur EYD.

Oleh
KASIJANTO SASTRODINOMO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/riB64JAza5cVmgYLQ9qRY_BYpUg=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2FBAHASA-Kolom_1545409606.png

Lebih dari sebelas tahun lalu di ruang ini saya menulis kolom  “Balada Ejaan Lama”. Isinya tentang meredupnya ejaan lawas bahasa Indonesia—Ejaan Van Ophuysen dan Ejaan Republik—dari peredaran setelah EYD (Ejaan yang Disempurnakan) resmi berlaku sejak 1972. Bahkan, di antara pengguna bahasa di ruang umum terkesan tak pernah mengenal ejaan lama itu; sementara, petugas loket pembayaran listrik, kasir apotek, dan teler bank, misalnya, salah sebut nama pelanggan berejaan lama dengan cara-baca EYD sehingga menghasilkan bunyi dan nama berbeda.

Kini gejala serupa itu sesekali terjadi lagi. Saat membacakan berita penanganan pasien Covid-19 belum lama berselang, seorang pranatacara televisi salah melisankan nama rumah sakit Chasbullah Abdulmadjid di Kota Bekasi. Setidaknya tiga kali sepanjang durasi berita, nama depan rumah sakit itu diucapkan casbullah; padahal mestinya dibaca khasbullah—seturut EYD. Pengucapan itu mungkin terinspirasi bahasa Melayu lama yang melafalkan ch serupa c sekarang, seperti chakap menjadi cakap. Bisa juga terpengaruh beberapa kosakata Inggris, semisal chassis, yang dibunyikan casis dalam bahasa Indonesia.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000