Kuliah Tatap Muka di Unnima Magelang Sebatas Praktikum
Universitas Muhammadiyah Magelang akan kembali menggelar kuliah tatap muka dengan sejumlah pembatasan. Selain mengurangi jumlah mahasiswa yang hadir, kuliah yang bisa dilaksanakan hanya sebatas praktikum.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan membuka kuliah tatap muka untuk semester gasal, mulai 13 September. Namun, kuliah yang dibuka sebatas praktikum di laboratorium.
Demikian disampaikan Pejabat Rektor Unimma Dr Lilik Andriyani saat ditemui dalam acara vaksinasi massal di Unimma, Senin (6/9/2021). Adapun kuliah yang hanya menyampaikan materi dalam bentuk teori akan tetap dilaksanakan secara daring.
Lilik mengatakan, kebijakan melakukan praktikum di laboratorium diserahkan kepada tiap-tiap fakultas. ”Semua tergantung pada kebijakan masing-masing fakultas. Namun, sejauh ini, yang mengajukan izin melaksanakan praktikum baru Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Kesehatan,” ujarnya.
Demi menghindari risiko penularan Covid-19, menurut dia, praktikum di laboratorium akan diatur secara ketat dengan sejumlah pembatasan. Selain hanya bisa diikuti separuh dari total mahasiswa, mereka yang ikut praktikum harus terlebih dahulu sudah divaksinasi.
Terkait hal ini, Lilik mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengecek jumlah mahasiswa yang sudah divaksinasi. ”Kami tengah mengidentifikasi, mahasiswa mana yang sudah mendapatkan layanan vaksinasi dan mana yang belum,” ujarnya.
Lilik mengatakan, evaluasi akan terus dilakukan hingga tiga bulan pelaksanaan kuliah tatap muka. Jika kegiatan ini dinilai kurang aman dan justru memicu kasus baru, kuliah tatap muka akan langsung dihentikan.
Unimma memiliki tujuh fakultas, 21 program studi, dengan total jumlah dosen terdata sebanyak 167 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 dosen belum tuntas divaksinasi. ”Sebanyak 42 dosen tersebut urung mendapatkan suntikan dosis kedua karena setelah mendapatkan dosis pertama, banyak di antara mereka justru tertular Covid-19,” ujarnya.
Kendati demikian, saat ini semua dosen yang sempat terkonfirmasi positif Covid-19 telah dinyatakan sembuh dan tinggal menunggu jeda waktu tiga bulan untuk mendapatkan suntikan dosis kedua.
Lilik mengatakan, Unimma juga proaktif membantu melakukan vaksinasi pada mahasiswa. Dari 5.000 dosis vaksin Sinovac yang diterima dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Unimma mengalokasikan 1.500 dosis untuk mahasiswa dan 3.500 dosis untuk masyarakat umum dari berbagai kalangan, termasuk umat lintas agama.
Adapun dari 1.500 dosis yang diperuntukkan bagi mahasiswa, sebanyak 500 dosis khusus dialokasikan untuk mahasiswa fakultas ilmu-ilmu kesehatan, yang biasanya memang rentan tertular Covid-19 karena sering menjadi sukarelawan di rumah sakit.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, pihaknya berterima kasih atas keterlibatan berbagai pihak, termasuk Unimma, yang membantu upaya vaksinasi bagi warga kota dan Kabupaten Magelang. Saat ini, capaian vaksinasi di Kota Magelang baru sekitar 40 persen. Menyikapi kondisi tersebut, Aziz mengatakan, pihaknya akan tetap berupaya meningkatkan capaian vaksinasi dengan terus menggelar vaksinasi massal.
Selain itu, Pemerintah Kota Magelang akan berupaya mengecek dan melakukan penyisiran dari rumah-rumah ke warga. ”Dengan melibatkan aparat Babinsa dan Babinkamtibmas, kami akan melakukan penyisiran, mengecek dari rumah-ke rumah, dan menggerakkan mereka yang belum tervaksin untuk segera mendapatkan layanan vaksinasi di puskesmas terdekat,” ujarnya.