Sekolah Tatap Muka Terbatas di Kota Bandung Masih Dipertimbangkan
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyatakan, pihaknya masih belum memutuskan pembelajaran tatap muka terbatas untuk sekolah di Kota Bandung. Kesehatan siswa hingga kekhawatiran orangtua jadi pertimbangan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Kota Bandung masih belum memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas meski telah diberikan relaksasi. Pertimbangan ini dilakukan untuk menghindari persebaran Covid-19 di sekolah.
Wali Kota Bandung Oded M Danial, di Bandung, Rabu (25/8/2021), menyatakan, pembelajaran tatap muka terbatas menjadi hal yang perlu diwaspadai. Dia meminta setiap pihak terkait, mulai dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga dinas pendidikan untuk melakukan kajian yang menjadi bahan pertimbangan dalam rapat terbatas.
Kota Bandung menjadi salah satu daerah di Jawa Barat yang mengalami penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2021, Kota Bandung ditetapkan masuk PPKM level 3.
Selain itu, Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 83 Tahun 2021 yang ditetapkan Selasa (24/8/2021) juga menuliskan aturan terkait pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sejumlah pembatasan, mulai dari kapasitas 50 persen, menjaga jarak antarsiswa, hingga pemenuhan infrastruktur protokol kesehatan di lingkungan sekolah diatur dalam kebijakan ini.
Meski sudah diatur, Oded belum memutuskan untuk menerapkan PTM terbatas di lingkungan sekolah karena sejumlah pertimbangan, seperti kesiapan infrastruktur hingga persetujuan orangtua. Apalagi, relaksasi yang dilakukan juga memicu peningkatan pergerakan warga sehingga semua harus dipertimbangkan dengan matang.
”Sektor yang agak berat dalam relaksasi itu pendidikan. Masih ada kekhawatiran dari orangtua bagi anak-anaknya. Rencana tatap muka itu ada dan kami mengadakan kajian untuk melihat perkembangannya,” ujar Oded.
Dipersiapkan
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra menyatakan, pihaknya tetap menanti keputusan dari pimpinan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka. Meski demikian, sekolah-sekolah di Kota Bandung tetap dipersiapkan untuk menerima siswa di tengah pandemi Covid-19.
Sektor yang agak berat dalam relaksasi itu pendidikan. Masih ada kekhawatiran dari orangtua bagi anak-anaknya. (Oded Danial)
Selain itu, simulasi pembelajaran tatap muka di Kota Bandung telah dilaksanakan pada pertengahan Juni 2021. Simulasi ini dilaksanakan di 330 sekolah yang tersebar di 30 kecamatan. Namun, penambahan kasus Covid-19 yang melonjak tajam pada Juli membuat Pemerintah Kota Bandung tidak menerapkan pembelajaran tatap muka ini.
”Dari segi teknis, kami sudah mempersiapkan sekolah untuk PTM terbatas. Terakhir, sekitar 1.600 sekolah di Kota Bandung sudah bisa melaksanakan tatap muka. Infrastruktur, kurikulum, dan penerapan protokol kesehatan telah dilakukan dengan simulasi. Namun, keputusan untuk tatap muka ini ada di satgas,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Cucu, PTM terbatas ini juga harus memastikan sekolah bisa berjalan tanpa berpotensi menjadi tempat persebaran Covid-19. Tidak hanya dari lingkungan sekolah, tetapi juga sektor lain, seperti kewilayahan dan transportasi anak dari rumah ke sekolah yang aman dari Covid-19.
”Kami hanya bisa memberikan rekomendasi sekolah mana yang bisa PTM. Jadi, tinggal menunggu aturan dari pimpinan dan satgas,” ujarnya.