Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim melantik delapan pejabat di lingkungan Kemendikbudristek. Nadiem meminta agar para pejabat baru berani menciptakan inovasi dan mengambil risiko.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinamika perubahan yang terjadi diharapkan menjadi kesempatan bagi pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mewujudkan kinerja unggul. Pimpinan harus berani menciptakan inovasi dan mengambil risiko untuk masa depan anak-anak Indonesia.
Pesan tersebut disampaikan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada Upacara Pelantikan Pejabat Kemendikbudristek secara daring dan luring, di Jakarta, Selasa (24/8/2021). Meskipun situasi pandemi Covid-19 dihadapi dengan keterbatasan, Indonesia dapat mengalami lompatan dalam mengadopsi teknologi dengan dinamika tantangan lebih besar.
”Tingkatkan kinerja dan kolaborasi untuk melayani lebih baik di lingkungan Kemendikbudristek ataupun di perguruan tinggi negeri. Semangat inovasi dan kolaborasi harus dikedepankan,” ujar Nadiem.
Mendikbudristek melantik delapan pejabat di lingkungan Kemendikbudristek. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menggantikan pejabat sebelumnya, Ainun Na’im. Lalu, Abi Sujak juga ditunjuk sebagai Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama pada Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kemendikbudristek, serta Irini Dewi Wanti sebagai Direktur Perlindungan Kebudayaan pada Ditjen Kebudayaan.
Adapun pimpinan perguruan tinggi negeri periode 2021-2025 yang dilantik, yakni Rektor Universitas Musamus Beatus Tambaip, Rektor Universitas Khairun M Ridha Ajam, Rektor Univeritas Terbuka Ojat Darojat, Rektor Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara, dan Direktur Politeknik Maritim Negeri Indonesia Akhmad Nuriyanis.
”Para rektor dan direktur perguruan tinggi negeri ini akan menjadi duta belajar Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinovasi. Pastikan perguruan tinggi menghasilkan profesional cerdas dan berkarakter,” pesan Nadiem.