Demikian Aneka Pelatihan Kaum Muda untuk Tembus Panggung Bisnis Global
Sharing pengalaman dalam hal strategi marketing dan bisnis berkeberlanjutan sangat penting untuk kaum muda agar ke depan mereka dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·7 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Membekali anak-anak muda Indonesia agar memiliki kompetensi menjadi wirausaha terus dilakukan dunia usaha. Dukungan dari dunia usaha ini tak sekadar mengasah kompetensi anak muda agar mandiri dan berani membuat inovasi usaha rintisan, tapi tak kalah penting membangun jiwa kepemimpinan dan memperluas jaringan hingga ke dunia global.
Potensi ekonomi syariah yang masih harus dikembangkan, mendorong PT Unilever Indonesia, Tbk melalui Unilever Muslim Centre of Excellence (Unilever MCOE) mengadakan program Unilever Entrepreneurship Bootcamp #MudaMaslahat (Makmur, Sejahtera, Adil, dan Sehat) selama Juni–Agustus 2021 untuk mahasiswa. Program kerja sama antara Unilever MCOE dengan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) ini diikuti 60 wirausaha muda dari sejumlah perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.
Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability PT Unilever Indonesia, Tbk, Senin (16/8/2021), mengatakan, tahun ini pertama kali Unilever MCOE menggelar program Unilever Entrepreneuship Bootcamp #MudaMaslahat(UEB #MudaMaslahat)bertema ‘Accelerating Your Business Growth’. Sebanyak 60 pengusaha muda yang terpilih dari 24 pusat inkubator bisnis perguruan tinggi Muhammadiyah telah mengikuti kegiatan capacity building, networking hingga business and marketing coaching yang sangat bermanfaat bagi keberlanjutan bisnis mereka di masa depan.
Sejumlah usahawan muda dari Unilever Indonesia juga berbagi pengalaman dalam hal strategi marketing dan strategi keberlanjutan sehingga usaha para pengusaha muda ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.(Nurdiana)
“Sejumlah usahawan muda dari Unilever Indonesia juga berbagi pengalaman dalam hal strategi marketing dan strategi keberlanjutan sehingga usaha para pengusaha muda ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Nurdiana.
Di akhir pelatihan, dipilih tiga pemenang. Selain mendapat bantuan dana untuk mengembangkan usaha, Unilever Indonesia akan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra strategis lainnya untuk memberikan pendampingan berkelanjutan kepada para pemenang dan seluruh peserta.
“Semoga keseluruhan program ini dapat menginspirasi dan mengembangkan lebih banyak lagi wirausaha muda untuk mendorong kemandirian ekonomi serta kemajuan industri halal dan perekonomian syariah di Indonesia,” kata Nurdiana.
Adapun tiga peserta terbaik yakni di kategori Best Business Growth Plan diraih Indi Dwi Lutfitriani (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) yang menggagas platform pembelajaran bahasa asing secara daring bernama Beribahasa. Di kategori best marketing strategy terpilih Handoko Eko Prasstyo (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) dengan usaha Peyek Kupang DJ sebagai bisnis kuliner camilan yang memanfaatkan kupang sebagai sumber daya alam melimpah di Kabupaten Sidoarjo.
Terakhir, di kategori best social impact diraih Muhamad Nur Rajab (ITB Ahmad Dahlan Jakarta) yang membuka usaha Kopi Nineteen, yakni kedai kopi yang tidak hanya menghasilkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau bagi kantong pelajar, tapi juga menghadirkan sebuah ruang pelatihan dan pengembangan pemuda serta UMKM di daerah setempat secara gratis. Kopi Nineteen juga mengajak konsumen untuk bersedekah, karena Rp 500 dari tiap gelas kopi yang terjual akan didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Ketua Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Rizal Yaya memaparkan, dari evaluasi daring terlihat bahwa mereka mendapatkan manfaat yang besar dari program ini. Pembekalan yang panjang dan intensif memang menjadi desain yang diperlukan sehingga mereka bisa mendapatkan pengetahuan dari semua perspektif, mulai dari marketing, production, financing hingga halal value chain sebagai komitmen yang dimiliki Unilever sejak lama.
Siswa SMA/SMK
Dukungan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan anak muda juga dilakukan FedEx Express, anak perusahaan FedEx Corp, salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia. FedEx Express bekerja sama dengan Junior Prestasi Indonesia mendukung siswa SMA/SMK Indonesia menuju Final FedEx Express / Junior Achievement International Trade Challenge pertama di Indonesia. Para pemenang yang berasal dari tiga sekolah berbeda ini akan mewakili Indonesia di FedEx Express / JA ITC Asia-Pacific Finals.
Rhicke Jennings, Managing Director, FedEx Express Indonesia, and Asia Pacific Agent-Served Countries, menjelaskan, tahun ini pertama kalinya diselenggarakan FedEx / JA International Trade Challenge di Indonesia. Kompetisi ini diikuti 150 siswa kelas 7 hingga 11 dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi dalam workshop perdagangan internasional. Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan menginspirasi anak muda Indonesia untuk berpikir secara global serta mengetahui lebih dalam mengenai perdagangan internasional, sehingga diharapkan mereka dapat menjadi pengusaha global yang sukses.
“Kami sangat terkesan dengan ide dan strategi inovatif yang dipresentasikan para siswa di ajang Final Indonesia, dan kami menantikan partisipasi mereka di kompetisi tingkat Asia Pasifik”, kata Rhicke.
Keenam siswa dan tiga tim yang akan bertanding dengan negara lain di FedEx Express / JA ITC Asia-Pasifik adalah: Tim Khwabeeda Noor dari Binus School Serpong yang terdiri dari Prudence Brittany Amarissa dan Raissa Ardra Kirana. Tim ini membawa produk baju hijab untuk ibu hamil.
Tim kedua yakni D\'Green dari SMKN 3 Buduran yang terdiri dari Mohammad Dzaki Yaumal Atsal dan Dzaqia Qurrota A\'yun. Tim ini membawa produk Salwar Kameez dengan bahan ramah lingkungan bermotif khas Indonesia.
Selanjutnya, tim ketiga yakni Rana dari SMAN 11 Bandung yang terdiri dari Riefka Azka Aulia Hasna dan Putri Litiefa Rachma. Mereka membawa produk pakaian anak-anak.
Sebelumnya, 10 tim yang dipilih dari puluhan peserta, telah mempresentasikan rencana pemasaran mereka kepada panel juri terkemuka yang dipimpin oleh Rhicke Jennings, Managing Director, FedEx Express Indonesia, and Asia Pacific Agent-Served Countries. Rencana pemasaran yang dipresentasikan oleh para siswa menyoroti proposisi nilai unik dari sebuah produk, strategi penetapan harga, dan saluran penjualan serta distribusi. Dari 10 tim tersebut, juri memilih tiga tim teratas untuk mewakili Indonesia di putaran final Asia Pasifik pada bulan Agustus mendatang.
Pada Final Asia Pasifik, para siswa akan dikelompokkan secara acak ke dalam sebuah tim baru yang terdiri dari peserta dari negara lain, seperti China, Hong Kong, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam, sehingga mereka dapat berkolaborasi dengan siswa dari negara lain dengan latar belakang budaya berbeda. Tujuannya adalah untuk mendorong setiap peserta berbagi pengalaman dari negara asal mereka dan menggabungkan wawasan dari masing-masing regional.
Atasi Pengangguran
Sementara itu, PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) bersama Citibank N.A Indonesia (Citi Indonesia) mengumumkan penyaluran donasi sebesar Rp 1,4 Miliar. Donasi tersebut disalurkan untuk meningkatkan peran serta generasi muda dalam pembangunan lewat program pelatihan dengan sasaran ke lebih dari 1.000 pemuda di 10 kota di Indonesia. Program ini disalurkan melalui empat organisasi non-profit yang telah terpilih.
Badan Pusat Statistik 2020 menyebutkan jumlah pengangguran di Indonesia semakin bertambah selama berlangsungnya pandemi Covid-19. Sebanyak 14 persen atau sekitar 29,12 juta penduduk usia kerja telah terkena dampaknya, termasuk di antaranya kaum muda berusia 15-24 tahun.
Mengingat meluasnya dampak ekonomi yang dirasakan akibat kondisi pandemi yang telah berlangsung sejak bulan Februari 2020, PT BNP Paribas AM dan Citi Indonesia melihat bahwa salah satu cara mengurangi jumlah pengangguran kaum muda adalah dengan memberikan bekal kemampuan untuk meningkatkan kompetensi diri baik dalam segi kepemimpinan maupun kewirausahaan. Karena itulah, PT. BNP Paribas AM dan Citi Indonesia bersama-sama memutuskan untuk memusatkan dukungan pada program pengembangan masyarakat melalui Reksa Dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi bagi generasi muda di Indonesia.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, seluruh program pengembangan kompetensi tersebut diinisiasi oleh para mitra terpilih, meliputi United Nations Children\'s Fund (UNICEF) untuk program kepemimpinan remaja “Not Too Young To Lead” di Sumbawa, serta
Pusat Pengembangan Sumber daya Wanita untuk program lanjutan Kolaborasi Perempuan Pelaku Usaha Mikro dan Perempuan Muda Calon Pengusaha Milenial di Aceh, Banten, Jakarta, dan Kalimantan Barat. Dukungan juga disalurkan kepada Wahana Visi Indonesia untuk program Pembangunan Desa Wisata dengan Anak Muda Sebagai Penggerak Pariwisata dan Pemasaran Digital di Lombok ; dan Prestasi Junior Indonesia untuk program pelatihan kewirausahaan untuk siswa SMK “Be Entrepreneurial Program” di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar.
Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso, menjelaskan, seluruh program pengembangan kompetensi dan komunitas yang didanai tersebut akan berjalan mulai tahun ini. Pelaksanaannya pun akan disesuaikan agar tetap memenuhi protokol kesehatan serta banyak memanfaatkan platform digital. Tak hanya berupa dana sosial, PT BNP Paribas AM dan Citi indonesia juga
turut serta berkontribusi dengan melibatkan karyawannya sebagai volunteer dalam beberapa rangkaian kegiatan.