logo Kompas.id
Pendidikan & Kebudayaan"Kartu Kuning" Warisan Dunia...
Iklan

"Kartu Kuning" Warisan Dunia di Indonesia

Pusat Warisan Dunia UNESCO beberapa kali menyurati pemerintah Indonesia terkait pembangunan di kawasan warisan dunia. Ini peringatan agar Indonesia segera berbenah.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1Q28cuEqEWE1UKMdaT4Cf-4fJeM=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2Fbfa79b3c-c9c2-48d6-b70e-4103b413adec_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Sistem pengairan subak dan terasiring serta pupuk organik dari kotoran hewan diterapkan di Desa Mangesta, Penebel, Tabanan, Bali, Rabu (2/2/2011).

JAKARTA, KOMPAS – Kondisi sejumlah warisan dunia di Indonesia mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO. Itu karena ada pembangunan hingga alih fungsi lahan di kawasan warisan dunia. UNESCO telah beberapa kali menyurati Indonesia soal ini.

Salah satu yang disorot adalah subak di Bali. Subak adalah lahan pertanian berdasarkan filosofi Tri Hita Karana, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan sesama manusia. Subak dicatat dalam Daftar Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2012.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000