Ketika Jokowi Ditanya Anak-anak: Kalau Jadi Presiden, ”Ngapain” Aja?
Pertanyaan anak-anak kerap kali tak terduga. Demikian ketika Presiden Jokowi ditanya apa saja kerjaan seorang Presiden. Apa saja, ya?
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·5 menit baca
Kendati berlangsung secara daring, puncak perayaan Hari Anak Nasional 2021, Jumat (23/7/2021), tetap berlangsung meriah. Suasana pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat anak-anak Indonesia untuk bergembira, bahkan bertanya langsung kepada Presiden Joko Widodo dengan gaya khas anak-anak.
Sejak pagi, anak-anak dari semua daerah di Indonesia bergabung secara daring dalam Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2021. Pada Hari Anak Nasional (HAN) 2021 yang mengangkat tema ”Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi, Presiden Jokowi menyapa anak-anak Indonesia dan bertanya apakah tetap belajar, serta memotivasi anak-anak agar tetap bersemangat pada masa pandemi.
”Anak-anak Indonesia kita tahu sejak Maret tahun yang lalu, kita alami pandemi virus korona, pasti anak dah tahu semuanya, ya. Dan, selama pandemi saya juga tahu anak-anak jadi sering di rumah, tidak pergi ke sekolah, tidak bepergian, tapi saya titip anak-anak harus tetap semangat belajar meskipun tidak di sekolah,” ujar Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengungkapkan bahwa anak-anak pasti rindu bertemu dengan teman-temannya, kakek-neneknya, dan paman-bibi. Oleh anak-anak langsung disambut dengan tanggapan beragam. Ada yang mengatakan, ”Iya Pak”, ada juga yang mengatakan, ”Pak, saya ingin ketemu Bapak”, dan ada juga yang mengatakan, ”Kelamaan di rumah jenuh”.
”Anak-anakku semuanya sebetulnya, kan, kita rencananya di bulan Juli akan dibuka sekolah tatap muka lagi, tetapi karena pandemi virus korona naik lagi sehingga rencana itu dibatalkan. Nanti menunggu situasi kalau pandemi virus korona ini sudah membaik, sudah turun kita belajar tatap muka, gitu,” ujar Jokowi yang disambung anak-anak dengan jawaban, ”ya Pak”.
Tak hanya itu, sejumlah anak-anak pun bertanya kepada Presiden Jokowi. ”Kalo jadi Presiden, ngapain aja?” tanya seorang anak, yang disusul anak lain, ”Ya Pak, ngapain aja?.
Pertanyaan tersebut mengundang tertawa Presiden Jokowi yang langsung menjawab: ”Ya pimpin rapat dengan menteri-menteri, kemudian pergi ke Aceh sampai Papua, untuk ngecek jalan bagus enggak, ngecek waduk-waduk, ngecek pelabuhan, airport, gitu he-he-he,” ujar Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan anak-anak agar jangan lupa dan selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun sehabis berkegiatan, serta menjaga jarak jika berbicara dengan orang lain. Anak-anak juga diminta mengingatkan teman-temannya dan tetangga untuk selalu memakai masker jika keluar rumah.
Pada bagian akhir, Jokowi menutup dialognya dengan anak-anak seraya berpesan agar tetap semangat belajar. ”Anak-anakku semua adalah masa depan Indonesia, harus tetap semangat belajar, dan teruslah bergembira, rajin beribadah jangan lupa juga berdoa kepada Allah subhana wa ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa untuk memohon perlindungan bagi kita semua, bagi bangsa Indonesia. Selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anakku di Indonesia,” ujar Jokowi seraya mengucapkan tema HAN 2021: Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
Seperti Presiden Jokowi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati juga menyapa anak-anak secara daring. ”Selamat pagi anak-anakku semuanya dari seluruh Indonesi. Bunda berharap kalian semua dalam keadaan sehat, ya. Jika ada di antara kalian yang sedang sakit, Bunda berdoa agar kalian lekas pulih,” sapa Bintang.
Pada kesempatan itu, Bintang pun mengajak semua anak-anak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
”Bagi anak-anak Bunda yang telah berusia 12 tahun ke atas dan di area tempat tinggalnya telah tersedia vaksinasi Covid-19, segera dapatkan vaksinasi ya. Ajak pula keluarga kalian untuk divaksinasi karena dengan demikian, kalian telah menjadi pahlawan yang melindungi diri dan melindungi orang lain dari paparan Covid-19,” kata Bintang.
Hak dasar anak
Kepada anak-anak, Bintang mengungkapkan, mengapa tanggal 23 Juli ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional. Pemilihan tanggal tersebut karena pada tanggal 23 Juli 1979, Indonesia mengesahkan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak, yang merupakan peraturan yang menjamin terpenuhinya berbagai hak-hak dasar anak.
Ada empat hak dasar anak, yaitu hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk mendapatkan perlindungan, dan hak untuk berpartisipasi. Hak-hak tersebut, kata Bintang, harus dijamin pemenuhannya oleh semua pihak di sekitar kalian, mulai dari orangtua, pendidik, masyarakat, lembaga masyarakat, dunia usaha, media, pemerintah, hingga negara.
Maka, meskipun Hari Anak Nasional jatuh sekali setiap tahunnya pada 23 Juli, pemenuhan hak anak harus terus dilakukan setiap hari. Terpenuhinya hak-hak dasar anak ini nantinya akan mendukung tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal. Oleh karena itu, ia harus dapat dinikmati setiap anak, tanpa terkecuali, dalam situasi sesulit apa pun.
”Pada tahun ini, tema HAN adalah ’Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ dengan tagline #AnakpedulidiMasaPandemi. Tema tersebut Bunda harap dapat menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia bahwa kita tidak akan pernah mencapai Indonesia yang maju tanpa melindungi anak-anak kita,” ungkap Bintang yang meminta anak-anak tidak kalah dengan pandemi.
Selain bertemu secara virtual dengan Presiden Jokowi, anak-anak juga bernyanyi bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Seorang anak membaca puisi, kemudian anak-anak juga mendengarkan nasihat Pesiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, serta mendapat dukungan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yassona Laoly yang memberikan remisi kepada anak-anak yang berada di lembaga pembinaan khusus anak.
Megawati Soekarnoputri, yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), berpesan kepada anak-anak Indonesi, sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak harus tumbuh sehat dan rajin belajar ilmu serta harus selalu riang dan gembira. Ia meminta anak-anak agar memiliki cita-cita yang besar, termasuk memotivasi kepada anak-anak petani agar bercita-cita menjadi insiyur pertanian.
”Jadikanlah dirimu selalu maju ke depan, mempelajari hal-hal yang berguna bagi masa depan bangsa dan bagi dirimu sendiri. Perkuatlah rasa percaya diri karena bangga dengan jati diri dan kebudayaan bangsamu itulah yang akan juga mengangkat kamu menjadi seseorang yang berguna,” kata Megawati.
Tak hanya itu, Yasonna Laoly juga memotivasi anak-anak untuk bersemanga, dan mengingatkan bahwa banyak anak-anak yang berhadapan dengan hukum yang juga membutuhkan perlindungan.