Anak-anak agar Tetap Semangat Meski Belum Bisa Belajar di Sekolah
Pandemi Covid-19 tidak menghalangi anak-anak untuk merayakan Hari Anak Nasional 2021. Puncak Perayaan Hari Nasional 2021, Jumat (23/7/2021), pun menjadi ajang anak Indonesia bersuara dan bergembira.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Puncak perayaan Hari Anak Nasional 2021, Jumat (23/7/2021), menjadi momen untuk menyemangati anak-anak di Tanah Air agar tetap bertahan melewati masa pandemi Covid-19 dengan hati gembira dan optimistis. Kendati masih tinggal di rumah, anak-anak diharapkan terus mempertahankan semangat belajar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Motivasi kepada anak Indonesia disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertatap muka secara daring dengan hampir seribu anak yang bergabung dalam Perayaan Hari Anak Nasional 2021. Pada acara yang mengangkat tema ”Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi, Jokowi meminta anak-anak bersabar melewati masa pandemi.
”Anak-anakku semua adalah masa depan Indonesia, harus tetap semangat belajar, dan teruslah bergembira, rajin beribadah. Jangan lupa juga berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, untuk memohon perlindungan bagi kita semua, bagi bangsa Indonesia,” tutur Presiden Jokowi.
Kepada anak-anak, Presiden menyatakan, dirinya sangat memahami situasi yang dihadapi anak-anak semenjak pandemi berlangsung pada Maret 2020, berada di rumah dan tidak bisa belajar di sekolah, apalagi bepergian. ”Tapi, saya titip anak-anak harus tetap semangat belajar meskipun tidak di sekolah. Anak-anak rindu ketemu dengan teman-temannya, ketemu dengan kakeknya neneknya, pamannya bibinya, gitu, ya?” ujar Jokowi.
Beberapa anak-anak langsung menanggapi pernyataan Presiden dengan spontan berucap ”Iya Pak”. Bahkan, ada yang menyatakan ingin bertemu Presiden dan mengaku merasa jenuh karena terlalu lama diam di rumah.
Tak hanya itu, Jokowi menghibur anak-anak dan meminta bersabar menanti situasi pandemi menurun sehingga bisa kembali lagi ke bangku sekolah dan bertatap muka. ”Nanti menunggu situasi, kalau pandemi virus korona ini sudah membaik, sudah turun, kita belajar tatap muka, gitu,” ujarnya.
Di tengah sambutan Jokowi, sejumlah anak dengan polos mengajukan pertanyaan kepada Jokowi dan bertanya kalau jadi presiden aktivitasnya apa saja dan langsung dijawab Jokowi, selain pimpin rapat dengan menteri, Presiden juga mendatangi daerah Aceh hingga Papua, mengecek jalan, waduk, pelabuhan, dan bandar udara.
Bung Karno, Bapak Bangsa kita, pernah mengatakan gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit. Karena kenapa? Kalau kamu jatuh, jatuhnya ke bintang-bintang tersebut.
”Ya, sudah anak-anak. Jadi, yang paling penting anak belajar semuanya,” pesan Jokowi. Presiden pun mengingatkan anak-anak tetap menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak jika keluar rumah.
Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2021 diramaikan dengan persembahan lagu, permainan musik, dan puisi dari beberapa anak. Bahkan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati pun bernyanyi bersama anak-anak melantunkan lagu ”Rumah Kita”.
”Dalam situasi yang serba sulit ini, Bunda juga sangat senang melihat semangat kalian yang ditunjukkan dalam berbagai cara yang kreatif. Teruslah mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif, yang tentunya akan bermanfaat bagi masa depan kalian,” ujar Bintang dalam acara yang dipandu oleh anak-anak dari berbagai daerah.
Bersamaan HAN 2021, sejumlah anak menyampaikan suara anak Indonesia, yang diwakili sejumlah daerah, seperti suara dari anak-anak dari NTT menyerukan untuk stop kekerasan terhadap anak, terutama di masa pandemi. Forum Anak dari Sulawesi Utara meminta pemerintah memaksimalkan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh anak Indonesia.
Jangan terpaku
Tak hanya Presiden Jokowi, motivasi juga disampaikan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri saat mengajak anak-anak bergembira. Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak Indonesia harus tumbuh sebagai anak-anak yang sehat.
”Dan, yang paling utama, harus rajin belajar untuk bisa menuntut ilmu dan dengan selalu riang dan gembira,” ujar Megawati. Ia pun meminta agar anak-anak tidak terpaku pada pelajaran formal di sekolah, tetapi juga harus mencari pengetahuan di mana saja, termasuk belajar dari alam semesta.
Megawati yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong anak-anak agar terus menuntut ilmu serta mewujudkan mimpi dan cita-citanya.
”Bung Karno, Bapak Bangsa kita, pernah mengatakan gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit. Karena kenapa? Kalau kamu jatuh, jatuhnya ke bintang-bintang tersebut. Alangkah indahnya mimpi seperti itu,” ujarnya.
Karena itu, Megawati meminta anak-anak harus mempunyai cita-cita yang besar dan menjadikan diri selalu maju kedepan, mempelajari hal-hal yang berguna bagi masa depan bangsa dan diri sendiri. Selain itu, perkuat rasa percaya diri karena bangga dengan jati diri dan kebudayaan bangsa akan juga mengangkat anak-anak menjadi seseorang yang berguna.
Bertepatan dengan HAN 2021 Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly juga menyerahkan remisi kepada anak-anak yang berhadapan dengan hukum, yang menjalani pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Konstistusi menjamin, setiap anak berhak atas keberlangsungan hidup tumbuh dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
”Saya meminta kita semua untuk tidak melihat anak yang pernah berhadapan dengan hukum sebagai penjahat kecil, tetapi calon penerus bangsa yang tetap harus dilindungi haknya untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, identitas, dan dapat berpartisipasi dalam pembangunan,” papar Yasonna.