Ketika Anak Muda Berdialog dengan Choi Siwon soal Perundungan
Perundungan meninggalkan dampak negatif bagi anak-anak. Karena itu, peran aktif anak-anak muda dalam gerakan untuk bersama mengakhiri perundungan sangat penting. Salah satunya dengan menebarkan kebaikan dan empati.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·5 menit baca
Perundungan selama beberapa tahun terakhir menjadi isu yang lekat dengan kehidupan anak-anak muda di Indonesia, terutama di kalangan pendidikan. Sejumlah anak menjadi korban dan mengalami trauma, membutuhkan waktu untuk bangkit, karena sulit melupakan perundungan yang dialaminya.
Karena itulah, kampanye anti-perundungan dan mengakhiri perundungan menjadi topik yang menarik didiskusikan oleh ratusan anak muda yang ikut dalam Konferensi Kebaikan Indonesia yang diselenggarakan Unicef Indonesia secara virtual, 26-28 Juni 2021. Sebanyak 360 peserta yang terpilih dari 2.500 lebih pendaftar yang mengikuti Tantangan Kebaikan #BaikItuKeren lewat U-Report (wadah komunikasi anak muda dari Unicef) berbagi cerita seputar perundungan.
Saat mendapat kesempatan berdialog dengan Duta Regional Unicef untuk Asia Timur dan Pasifik Choi Siwon pada hari pertama konferensi, Sabtu (26/6/2021), beberapa anak memanfaatkan peluang tersebut untuk bertanya kepada Siwon, apa pendapatnya terkait perundungan.
”Apa pesan Kak Siwon untuk anak Indonesia yang sedang melawan perundungan,” tanya Ariel Fitriani (17), remaja asal Kota Semarang, Jawa Tengah, yang juga mewakili komunitas anak muda difabel dari Rumah Semarang.
Mendapat pertanyaan tersebut, Siwon, yang merupakan personel Super Junior, boyband asal Korea, pun menjawab dengan antusias seraya memberikan motivasi kepada seluruh anak-anak Indonesia.
Saya tahu ini berat, tetapi jangan menyerah. Berdirilah bersama teman-teman menghentikan perundungan untuk menciptakan sistem pertemanan yang baik, belajar bagaimana melindungi diri kita sendiri, serta mengetahui ke mana kita mencari bantuan. (Choi Siwon)
”Saya tahu ini berat, tetapi jangan menyerah. Berdirilah bersama teman-teman menghentikan perundungan untuk menciptakan sistem pertemanan yang baik, belajar bagaimana melindungi diri kita sendiri, serta mengetahui ke mana kita mencari bantuan,” ujar Siwon.
Siwon yang terpilih sebagai Duta Regional Unicef untuk Asia Timur dan Pasifik pada akhir 2019 menegaskan bahwa melawan perundungan tidak bisa sendirian, tetapi harus bersama-sama. Karena itulah dia menganjurkan kepada anak-anak muda Indonesia agar mencari teman atau orang dewasa yang dapat dipercaya yang dapat diajak berdiskusi untuk mencari solusi.
”Inilah yang saya lakukan dengan Unicef, memperkuat suara kaum muda sehingga mereka diberdayakan menjadi baik. Jika memiliki sistem pendukung yang baik, kamu dapat melawan dan mengakhiri kekerasan di sekolah dan sekitarmu,” kata Siwon.
Siwon yang sebelumnya telah menjadi Duta Istimewa Unicef Korea pada 2015, dan aktif dalam berbagai kegiatan untuk mempromosikan hak-hak anak di negara berkembang, termasuk Malaysia, Thailand, dan Vietnam, juga memberikan kalimat yang membangkitkan semangat anak-anak Indonesia.
”Jadilah pemberani. Hidup itu berharga dan kamu itu berharga. Tidak ada yang berhak membuatmu merasa kecil, kamu bisa melakukan hal ini. Kamu tidak sendirian,” pesan Siwon yang berjanji datang ke Indonesia setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Dalam konferensi yang dihadiri mempertemukan 360 peserta muda untuk menyuarakan pendapat dan gagasan mereka tentang kebaikan dan pencegahan perundungan, tiga anak lain, yakni Hanif (Medan), Dafa (Balikpapan), dan Rina (Depok), juga menyampaikan pertanyaan kepada Siwon terkait kebaikan maupun yang terkait dengan grup musiknya Siwon.
Rina, misalnya, saat bertanya kepada Siwon berusaha menggunakan bahasa Korea. Rina yang ngefans dengan Siwon sejak SMP bahkan bertanya kepada Siwon soal lagu terbaru Super Junior yang berjudul ”House Party” yang dinilai sangat relevan dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Bahkan, para anak muda yang bergabung dalam U-Report mengirimkan pesan langsung melalui media sosial, memberikan apresiasi atas lagu baru Super Junior yang menyampaikan anjuran untuk menjaga protokol kesehatan. ”Bisakah Kak Siwon memberi tahu kami lebih banyak mengenai lagu ini,” ujar Rina.
Menjawab pertanyaan Rina, Siwon yang sepanjang acara menebar senyum menyampaikan terima kasih kepada semua anggota U-Report di Indonesia yang memperhatikan pesannya dalam lagu ”House Party”.
”Saya sangat menghargai dukungan kalian semua. Kami ingin ingatkan para penggemar kami untuk bersabar di masa cobaan ini. Mari bersama-sama kita melawan pandemi dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat, misalnya pakai masker, cuci tangan, dan tinggal di rumah,” pesan Siwon.
Selain dengan Siwon, selama tiga hari, anak-anak muda yang mengikuti Konferensi Kebaikan Indonesia juga berdialog dengan sejumlah tokoh. Mereka juga masuk dalam ruang-ruang diskusi yang dibagi dalam beberapa sesi sehingga belajar bersama, bagaimana mengidentifikasi dan melaporkan kasus-kasus perundungan untuk mencegah kekerasan antarteman dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pada hari pertama, mereka berdialog dengan Nahar (Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA), Hendarman (Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendibud Ristek), dan Najwa Shihab (jurnalis serta aktivis pendidikan dan kesetaraan jender).
Pada hari kedua dan ketiga konferensi, anak-anak muda Indonesia juga mendapat kesempatan berdialog dengan sejumlah pembicara, seperti Rubby Emir (Kerjabilitas), perwakilan Yayasan Sejiwa, Farida Ariyani (Yayasan Indonesia Mengabdi), Najeela Shihab (pendiri Sekolah Cikal), Angga Dwi Martha (aktivis pemuda), Ija Syahruni (Yayasan Karampuang), dan Mutiara Azka (penulis lagu dan pegiat isu sosial).
Menyebar kebaikan dan empati
Vania Santoso, Staf Komunikasi Bidang Partisipasi Anak Muda di Unicef Indonesia mengungkapkan, U-Report merupakan portal informasi dan komunikasi untuk anak muda dari Unicef. Konferensi Kebaikan Indonesia, digunakan U-Report sebagai forum untuk menyebarkan informasi terkait kebaikan, empati, anti-perundungan, dan tantangan harian dengan mengusung tagar #BaikItuKeren.
Adapun portal dan tantangan tersebut dapat diakses dengan cara mengirim kata kunci “kebaikan” ke nomor WhatsApp 08119004567 atau klik link: bit.ly/ureportkebaikan; Jawab pertanyaan sesuai instruksi,
“Setiap harinya, U-Reporter yang telah mendaftarkan diri di tantangan tersebut akan mendapat kiriman pesan ajakan untuk berbuat baik di hari itu, termasuk untuk membagikan cerita kebaikannya di media sosial. Hingga kini, ribuan pesan dari anak muda seluruh Indonesia dapat dicek di tautan yang diberikan,” katanya.
Dengan mempromosikan kebaikan dan empati, harapannya kasus-kasus perundungan yang selama ini menjadi berdampak negatif pada kesejahteraan anak-anak, bisa menurun bahkan berakhir. Sebab, dari data survei yang dilakukan melalui platform keterlibatan anak muda Unicef, U-Report menemukan 45 persen dari 2.777 anak muda berusia 14-24 mengatakan bahwa mereka pernah mengalami perundungan siber.
Maka, seperti harapan yang disampaikan Deputy Representative Unicef Robert Gass, tindakan kebaikan sederhana dapat mengubah kondisi tersebut, setidaknya membuat orang merasa dihargai dan diperhatikan.
Karena itulah, Unicef bekerja sama dengan kaum muda sebagai mitra dalam menyebarkan kebaikan dan empati, serta mempromosikan diakhirinya perundungan dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya terhadap anak.