Pesta Kesenian Bali 2021 Ingin Buktikan Pulau Dewata Aman Dikunjungi
Pemerintah Provinsi Bali kembali menggelar Pesta Kesenian Bali. Karena situasi pandemi Covid-19, PKB Ke-43 diselenggarakan secara hibrida, yakni luring dan daring.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pesta Kesenian Bali Ke-43 digelar pada Sabtu (12/6/2021) setelah batal dihelat di tahun lalu. Kini, ajang pemantik inovasi dan kreasi berbasis tradisi Bali itu digelar hibrid, secara langsung dan dalam jaringan, hingga Sabtu (10/7/2021).
Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun ini mengambil tema ”Purna Jiwa, Prananing Wana Kerthi” atau ”Jiwa Paripurna, Napas Pohon Kehidupan”. Sesuai tema, panitia menetapkan pohon Kalpataru menjadi ikon utama. Kalpataru dimaknai sebagai napas kehidupan dan sekaligus sumber pengetahuan manusia.
Acara ini dibuka secara daring oleh Presiden Joko Widodo. Dia menyebutkan, PKB membuktikan kreativitas tinggi masyarakat Bali. Presiden yakin, bila hal itu terus dijaga, produktivitas masyarakat Bali tetap tumbuh meski di tengah pandemi Covid-19.
Joko Widodo menambahkan, acara ini bakal ikut membantu pemulihan ekonomi di Bali. Oleh karena itu, ia berharap semuanya bisa berjalan beriringan dengan penanganan pandemi yang tepat. Penerapan protokol kesehatan, vaksinasi Covid-19 dilaksanakan secara cepat dan masif, serta pembatasan kegiatan masyarakat mikro berbasis banjar dan desa diyakini menjadi kunci utamanya.
”Tunjukkan kepada dunia bahwa Bali adalah destinasi yang sangat aman dikunjungi,” kata Presiden.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir dalam seremoni pembukaan PKB di Taman Budaya Bali, Kota Denpasar, menyatakan, penyelenggaraan kali ini akan membuahkan hal positif terhadap pariwisata dan ekonomi daerah di Bali.
Dia beralasan, PKB akan menunjukkan kreasi, inovasi, dan sekaligus cara beradaptasi Bali menghadapi perubahan waktu, zaman, dan lingkungan. ”Saya juga mengajak berbagai pihak ikut berbelanja produk usaha kecil menengah yang dipamerkan di PKB,” katanya.
Selain melalui acara ini, Sandiaga mengatakan, ke depan pemerintah akan menjalankan langkah mitigasi dan upaya pemulihan Bali yang menjadi barometer pariwisata nasional. Pemerintah bakal mengupayakan program perlindungan sosial, program padat karya, dan program stimulus, termasuk dana hibah pariwisata.
Tahun ini, panitia penyelenggara menjadwalkan bakal ada 73 acara. Sebanyak 43 acara di antaranya adalah pergelaran (rekasadana), 13 acara lomba (wimbikara), dan enam acara sarasehan (widyatula). Selain itu, ada enam kegiatan lokakarya (kriyaloka), tiga acara parade (utsawa), dan dua kegiatan pameran (kandarupa).
Seremoni pembukaan PKB Ke-43 di Gedung Ksirarnawa, Denpasar, ditandai penancapan kayonan atau wayang. Bentuknya menyerupai gunung sebagai simbol alam (bhuwana agung) beserta isinya. Acara juga disemarakkan pergelaran sendratari berjudul ”Wreksa Kastuba” dari Institut Seni Indonesia Denpasar dan penayangan video pawai budaya berjudul ”Pratiti Wana Kerthi”.
Sementara itu, pameran lukisan Bali Kandarupa 2021 diselenggarakan di tiga tempat berbeda. Lokasinya di Gedung Kriya Werdhi Budaya Bali (Denpasar), serta Museum Puri Lukisan dan ARMA (Ubud).
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, PKB merupakan wahana pelestarian dan pengembangan seni dan budaya tradisi Bali. Ini selaras dengan keberadaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang selaras dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pemajuan Kebudayaan.
”Pelaksanaan kali ini dirangkai dengan pelaksanaan pameran industri kecil dan menengah di Bali. Baik UMKM, seni budaya, maupun pariwisata memiliki ikatan yang sangat erat,” katanya.