Jalan Panjang Perguruan Tinggi Indonesia Menggapai Reputasi Internasional
Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia masuk dalam jajaran 500 universitas top dunia. Pemeringkatan itu menggambarkan reputasi perguruan tinggi dalam mutu layanan pendidikan.
Pemeringkatan perguruan tinggi di dunia menjadi capaian bergengsi bagi intitusi pendidikan dan negara. Pencapaian ranking perguruan tinggi masuk dalam top dunia yang diukur dengan berbagai indikator berdasarkan lembaga pemeringkatan, mengacu pada mutu layanan pendidikan tinggi untuk bisa menghasilkan sumber daya manusia dan inovasi.
Adanya perankingan universitas dunia membawa standar layanan pendidikan berkualitas internasional hadir di banyak negara, termasuk Indonesia. Terbaru, pemeringkatan internasional QS World University Rankings Tahun 2022 yang diumumkan Rabu (9/6/2021) waktu Indonesia menempatkan tiga perguruan tinggi (PT) Indonesia masuk dalam Top 500 World Class University (WCU) atau universitas kelas dunia.
Berdasarkan QS World University Rankings 2022, Universitas Gadjah Mada menempati urutan ke-254, Universitas Indonesia (290), dan Institut Teknologi Bandung (303). Posisi tiga perguruan tinggi top Indonesia di jajaran lebih dari 1.000 top universitas dunia tentu membanggakan di tengah isu kualitas layanan pendidikan tinggi yang masih rendah dan tidak merata.
Dalam Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 disebutkan pencapaian Top 500 WCU terealisasi sesuai target. Bahkan, ada target baru bagi UGM, UI, dan ITB untuk bisa masuk dalam jajaran 100 top universitas dunia.
Pencapaian itu disambut baik oleh perguruan tinggi terkait. Menurut Kepala Kantor Jaminan Mutu Universitas Gadjah Mada (UGM) Indra Wijaya Kusuma, berbagai perbaikan dilakukan UGM demi memacu mutu layanan, di antaranya menambah pengajar, mempercepat transformasi pendidikan secara digital, dan menunjang riset. ”Ranking memberi informasi area yang perlu dibenahi,” ujarnya.
Baca juga: Peringkat Perguruan Tinggi Indonesia Naik Versi QS World University Ranking
Ada 13 PT yang dibina untuk mencapai WCU, dan hingga tahun 2020 sembilan di antaranya masuk dalam pemeringkatan top universitas bergengsi. Targetnya, 100 besar dunia untuk UGM, UI, ITB; masuk 500 besar dunia untuk Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Univeritas Padjadjaran.
Lalu, berperingkat kurang dari 800 untuk Universitas Diponegoro dan Universitas Brawijaya; serta yang kurang dari 1.000, yakni Universitas Hasanuddin, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Semua perguruan tinggi ini sudah berstatus PTN Badan Hukum.
Dukungan pemerintah diberikan untuk memperkuat reputasi akademik, sitasi publikasi ilmiah, rasio dosen-mahasiswa, reputasi lulusan yang direkrut perusahan berkualitas, hingga hadirnya mahasiswa dan staf internasional. Acuan peningkatan standar ini merujuk pada indikator lembaga pemeringkatan internasional untuk menilai mutu lebih dari 1.000 perguruan tinggi milik pemerintah dan swasta di seluruh dunia.
Kualitas dan relevansi
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Nizam mengatakan, pencapaian perguruan tinggi Indonesia di jajaran top universitas dunia atau WCU sebagai dampak peningkatan mutu. Jika mutu perguruan tinggi di Indonesia meningkat, hasilnya makin bermutu dan banyak, maka reputasi internasional meningkat.
”Sebetulnya yang paling penting adalah terus meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi di Indonesia sehingga bisa menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Nizam menekankan perlunya memastikan PT di Indonesia meningkat kualitas dan hasilnya sesuai kebutuhan pembangunan bangsa berupa. Itu meliputi antara lain lulusan unggul dan hasil riset yang menjawab masalah bangsa serta digunakan industri dan masyarakat. Jadi riset tak lagi sekadar publikasi atau untuk kenaikan pangkat dosen.
Menurut Nizam, pemerintah tidak menyasar pemeringkatan tertentu universitas top dunia. Keunggulan PT Indonesia dapat diperkuat dengan mendorong dampak PT bagi masyarakat. Saat ini, PT luar negeri melihat dampak PT terhadap masyarakat, terutama pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Indonesia mempunyai keunggulan dalam hal ini karena tridharma PT amat lekat dengan pengabdian masyarakat untuk pembangunan bangsa.
Sebetulnya yang paling penting adalah terus meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi di Indonesia sehingga bisa menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Dalam pemeringkatan THE Impact, peringkat PT Indonesia tinggi. ”Semoga ke depan dampak PT bagi kemajuan masyarakat dan bangsa semakin kuat,” kata Nizam
Secara terpisah, Greg Fealy dari Australia-Indonesian Institute dan Guru Besar di Australian National University, mendorong perlunya akademisi Indonesia menguatkan pemikiran global dan hubungan budaya lintas negara.
Di masa depan Indonesia penting untuk ekonomi internasional. Namun, banyak riset dan temuan peringkat Indonesia rendah dibandingkan negara-negara di kawasan ASEAN dan dunia. Hal itu disebabkan antara lain pertumbuhan riset ketinggalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
”Krusial bagi para akademisi Indonesia untuk mempunyai pola pikir global dan kepandaian intercultural (lintas budaya) di bidang riset,” kata Greg di webinar bertajuk ”Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan digelar Majelis Wali Amanat UI, Rabu (2//6/2021).
Greg menjelaskan pola pikir global menuntut kemampuan untuk melihat dan menafsir perilaku orang dan organisasi dalam berbagai konteks kultural. Orang yang mempunyai kemampuan pola pikir global bisa membaca sandi dan mengerti budaya lain dan mengembangkan pemahaman yang dalam tentang kebudayaan lain.
Pemahaman ini tidak didapat dari buku atau seminar, tetapi mengalami langsung kebudayaan lain dengan belajar dan berhubungan intensif. Tentu ini menuntut fasih berbahasa asing sebagai kunci yang membuka pintu hubungan ke global.
Potensi Asia
Jika mengacu QS World University Rankings 2022 ini, perguruan tinggi 10 top dunia yang pertama adalah Massachusetts Institute of Technology di Amerika Serikat. Lalu berurutan, University of Oxford, Stanford University, University of Cambridge, Harvard University, California Institute of Technology, Imperial Colellege London, ETH Zurich (Swiss Federal Institute of Technology), UCL (University College London), dan University of Chicago. Ada beberapa universitas yang masuk peringkat sama karena skor sama.
Di pemeringkatan dunia lain The Times Higher Education World University Rankings 2021 yang dirilis awal Juni lalu, urutan ranking 10 top universitas dunia memenag berbeda, tetapi secara umum masih perguruan tinggi yang sama dalam pemeringkatan QS World University Rankings.
Berdasarkan The Times Higher Education World University Rankings 2021, posisi nomor satu diraih University of Oxford. Berikutnya, Stanford University, Harvard University, California Institute of Technology, Massachusetts Institute of Technology, University of Cambridge, University of California, Berkeley, Yale University, Princeton University, dan The University of Chicago 194.
Dalam perankingan The Times Higher Education World ada untuk wilayah Asia. Universitas Indonesia bisa menjadi top 15 di Asia. Dalam pemeringkatan dunia, UI, UGM, dan ITB tetap mewakili Indonesia.
Jika dilihat dalam top 100 dunia dari QS World, perguruan tinggi dari Asia, termasuk Asia Tenggara, juga patut diperhitungkan dan bertambah. Singapura memimpin dengan menempatkan dua universitasnya, yakni National University of Singapore (11) dan Nanyang Technological University (12). Lalu, ada Tsinghua University, China (17) dan Peking University (18) dari China. Masuk pula universitas dari Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Malaysia yang diwakili Universiti Malaysia (65).
Sarah Linney, B2B Content Marketing Manager QS World University Rankings, menuliskan reputasi bagi universitas menjadi krusial, yang bisa tergambar dari ranking. Dengan citra dan reputasi yang baik, universitas dapat menarik minat mahasiswa untuk mendaftar, mendorong kolaborasi industri, meningkatkan kelayakan di tingkat nasional dan internasional, serta banyak manfaat lain.
Sarah mengatakan, untuk menguji dampak ranking dan informasi reputasi universitas dapat dilihat bagaimana mahasiswa melihat ranking dan apa yang mereka percayai tentang reputasi institusi. Analisis survei pada mahasiswa menunjukkan, 78 persen berpikir ranking baik untuk mengindikasikan institusi punya mutu dan staf pengajar yang baik, 72 persen punya reputasi baik, 63 persen percaya institusi memimpin secara akademik.
”Jelaslah bahwa ranking yang baik merefleksikan reputasi akademik institusi bagi mahasiswa internasional. Karena itu, skor reputasi akademik di laporan tahunan QS porsinya 40 persen,” kata Sarah.
Dalam pandangan mahasiswa internasional, indikator perankingan yang paling penting adalah sekitar 72 persen melihat bagaimana lulusan PT bisa bekerja penuh waktu usia lulus kuliah dalam kurun satu tahun. Indikator lain adalah level kualifikasi dosen, survei kinerja kepuasan mahasiswa, persepsi perusahaan terhadap universitas, sitasi di jurnal akademik, jumlah mahasiswa internasional, dan rasio mahasiswa: dosen, jumlah mahasiswa pascasarjana, serta jumlah staf internasional.