Belajar Mandiri di Ruang Digital untuk Meningkatkan Kompetensi
Di masa pandemi Covid-19, kesempatan untuk mengembangkan diri melalui kelas daring makin terbuka. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi agar relevan dengan tuntutan dunia kerja saat ini.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para pekerja ataupun pencari kerja menghadapi tantangan untuk tetap relevan dengan dunia kerja. Karena itu, kompetensi yang sesuai perubahan di pasar kerja perlu ditingkatkan melalui belajar mandiri dengan memanfaatkan teknologi digital.
Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim di acara Jobstreet Virtual Career Fair, di Jakarta, Senin (7/6/2021), mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, dunia kerja sudah berubah dan semakin cepat berubah ketika dunia dilanda pandemi.
Di Indonesia, pandemi Covid-19 berdampak pada krisis multidimensi, termasuk krisis ekonomi. Kondisi itu mengakibatkan terjadi angka pemutusan hubungan kerja meningkat dan sebagian besar dialami generasi muda serta berpendidikan rendah.
Salah satu cara mempertemukan perusahaan dan pencari kerja di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di masa pandemi ini ialah menggelar pameran karier virtual. Salah satunya, Virtual Career Fair, yang diselenggarakan Jobstreet dan diikuti 150 perusahaan serta menyediakan sekitar 1.000 lowongan kerja, pada 9-11 Juni 2021.
Pergeseran dunia kerja karena otomatisasi juga memicu kekhawatiran di kalangan orang yang tidak berpendidikan formal sampai sarjana. Kecemasan mengenai ancaman otomatisasi semakin tinggi persentasenya dengan tingginya level pendidikan.
Meluangkan waktu untuk belajar
Menurut Farida, dinamika dunia kerja yang cepat berubah terutama karena teknologi mendorong kesediaan untuk terus belajar. Sekitar 75 persen pekerja Indonesia bersedia belajar dalam kondisi apa pun, 24 persen bersedia belajar jika diperlukan, dan hanya 1 persen tidak bersedia belajar.
Bahkan, sebagian besar pekerja meluangkan banyak waktu untuk belajar, antara lain di bidang pekerjaan teknologi informasi dan industri teknologi, sektor kreatif, konsultasi, media dan informasi, sains dan penelitian, ataupun pekerjaan teknik dan engineering.
Peningkatan kompetensi lewat dunia virtual pun berkembang, baik gratis maupun berbayar. Jobstreet menyediakan pelatihan bersertifikat dan tips bagi perusahaan dan pencari kerja dalam dunia kerja.
Secara terpisah, Direktur Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Wartanto memaparkan, lembaga kursus dan pelatihan (LPK) didorong untuk bertransformasi secara digital. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat yang dituntut terus belajar secara mandiri.
Sekitar 16.000 lembaga kursus dan pelatihan memperkuat kompetensi pemanfaatan teknologi digital untuk mengembangkan program-program pelatihan dan kursus secara dalam jaringan (daring) yang relevan dengan dunia kerja.
Farida menjelaskan, metode belajar untuk mengembangkan keterampilan tidak banyak bergeser dari tahun 2018. Pilihan belajar lewat on the job training atau magang dan mandiri masih yang tertinggi di Indonesia dan global. ”Untuk konferensi dan seminar berpindah ke online. Ini menunjukkan belajar bisa dengan memanfaatkan platform daring,” ujar Farida.
Masalah pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja untuk anak muda berpendidikan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat ke bawah bisa diatasi dengan meningkatkan kemampuan terutama dalam dunia digital. Kebutuhan talenta digital seperti pemasaran digital oleh perusahaan makin tinggi, tetapi belum disadari pencari kerja.
Farida memaparkan, pengangguran muda berpendidikan rendah yang kehilangan pekerjaan terutama terjadi di sektor jasa, misalnya pramusaji atau barista, di masa pandemi lantaran tempat usaha tutup. Para anak muda pengangguran ini masih ingin meningkatkan keterampilan dengan menambah keterampilan yang relevan.
”Mereka bisa beralih ke pekerjaan baru dengan bekal keterampilan baru yang dipelajari. Bisa juga memperkuat kemampuan yang ada, tetapi memperkaya dengan kompetensi digital yang harus dimiliki,” kata Farida.
Pencari kerja saat ini meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Jika satu lowongan kerja biasanya diperebutkan 300-400 orang, kini persaingan naik 89 persen. ”Ekonomi Indonesia mulai bangkit. Lowongan pekerjaan tersedia, naik 31 persen dari tahun sebelumnya. Namun, ada pergeseran perminatan tenaga kerja,” kata Farida.
Peningkatan lowongan pekerjaan dari industri yang masuk 10 besar adalah manajemen/konsultasi sumber daya manusia, layanan kesehatan, transportasi atau logistik, perdagangan umum dan grosir, makanan dan minuman, teknologi informasi, produk konsumen, ritel, manufaktur, dan properti. Jenis pekerjaan yang dibutuhkan terutama pemasaran digital, penjualan, desain grafis, logistik, dan teknologi informasi.
Menurut Head of Human Resources Kimberly-Clark Softex Zaenal Abidin, talenta bermutu menjadi dambaan perusahaan. Kini makin mudah untuk mendapatkan kandidat beragam tanpa kendala geografis bagi perusahaan, salah satunya dengan memanfaatkan layanan digital pencari kerja.
Zaenal menambahkan, rekrutmen tenaga kerja terbuka seiring pertumbuhan perusahaan. Softex membutuhkan pekerja di fasilitas produksi di Karawang dan Sidoarjo. Kandidat yang dicari tentu yang memiliki prestasi, mampu bekerja sama dalam tim, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu memecahkan masalah, semangat meraih prestasi, dan berintegritas.
”Di masa kini tidak sulit untuk meningkatkan kemampuan diri. Berbagai kursus daring tersedia, seperti kemampuan bahasa asing, bisa menjadi nilai tambah. Dengan meningkatkan kompetensi dan pengetahuan yang kekinian, berperilaku baik, dan punya softskills, tentu menjadi kandidat yang dicari banyak perusahaan,” kata Zaenal.
Andra Kurniahadi, peserta Virtual Career Fair Jobstreet pada Maret lalu, menuturkan, bidang pekerjaan teknologi informasi tersedia banyak lowongan. Andra kini bekerja sebagai software engineer yang mengembangkan aplikasi dan membuat sistem keamanan perusahaan agar tidak diserang peretas.
”Sekarang mudah untuk melamar pekerjaan secara daring. Kita harus bisa menunjukkan yang terbaik dan keterampilan yang didapatkan selama menempuh pendidikan. Intinya, selalu belajar meningkatkan diri dan jujur, termasuk mempelajari cara untuk bisa tembus melamar kerja,” kata Andra.