Muktamar di Surabaya mengusung tema ”Dengan Kemabruran Haji Kita Bangkitkan Perekonomian Umat dan Perkokoh Persaudaraan Kebangsaan”.
Oleh
Nasrullah Nara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbagai komunitas yang tergabung dalam Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia atau IPHI berkomitmen memantapkan sinergi dengan para pemangku kepentingan untuk berkontribusi mengatasi aneka persoalan kebangsaan. Komitmen tersebut akan dibahas melalui Muktamar IPHI ke-7 di Surabaya, Jawa Timur, pada 24-25 Juli mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyambut hangat rencana pelaksanaan muktamar tersebut sekaligus bersedia hadir untuk memberikan pengarahan kepada para peserta. Dukungan Menko PMK terungkap saat Pengurus Pusat IPHI bertemu dengan Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (2/6/2021).
”Saya mendukung sepenuhnya pelaksanaan Muktamar IPHI di Surabaya dan siap hadir memberikan pengarahan,” kata Menko Muhadjir di hadapan para Pengurus Pusat IPHI.
Pada kesempatan tersebut, rombongan pengurus pusat IPHI dipimpin ketua umumnya, Ismed Hasan Putro. Hadir pula ketua panitia pengarah Muktamar ke-7 IPHI, Abidinsyah Siregar, bendahara Sulistyowati, beserta anggota panitia inti lainnya, yakni Sujana Sulaiman, Syaefurrahman al-Banjary, dan Arief Nurrawi.
Muktamar di Surabaya mengusung tema ”Dengan Kemabruran Haji Kita Bangkitkan Perekonomian Umat dan Perkokoh Persaudaraan Kebangsaan”. Menurut Ismed, forum bertaraf nasional tersebut akan dihadiri utusan dari 32 pengurus wilayah serta sekitar 330 unsur pengurus daerah IPHI kabupaten/kota. Kehadiran mereka sudah dalam tahap konfirmasi dan hal ini selaras dengan hasil Pleno Diperluas IPHI terakhir di Jakarta pada 16 Maret 2020.
Sejatinya, perhelatan akbar lima tahunan itu sudah dijadwalkan sejak awal 2020. Namun, acara berskala nasional tersebut terpaksa diundur lantaran pandemi Covid-19. Tertundanya penyelenggaraan muktamar dapat dipahami bersama oleh jajaran pengurus IPHI dari pusat hingga daerah sebagai wujud kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah tentang pembatasan kegiatan masyarakat.
”Tentu semua sudah mafhum karena beberapa acara ormas berskala nasional lainnya pun ditunda hingga situasi dianggap kondusif,” kata Ismed.
Abidinsyah Siregar, ketua panitia pengarah muktamar yang juga merupakan Ketua I Pengurus Pusat IPHI, menambahkan, pihaknya siap mengikuti aturan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah peserta maksimum 50 persen dari kapasitas ruangan. Muktamar ini, menurut rencana, digelar di Gedung Islamic Center Sutrabaya. ”Kami mengantisipasi potensi kerumunan,” kata Abidinsyah.
Kebangkitan ekonomi
Dalam pertemuan dengan Menko PMK Muhadjir, mencuat bahasan seputar bagaimana IPHI berkontribusi sebagai penggerak ekonomi umat (kerakyatan) agar berbagai sektor strategis bisa bangkit dari gempuran pandemi Covid-19 . Muhadjir juga mendorong dan bersedia memfasilitasi kerja sama antara IPHI dengan BPKH (Badan Pengelolaan Keuangan Haji) serta pemangku kepentingan lainnya.
Menopang kemandirian pangan serta menggalakkan program kesehatan, terutama pendirian klinik haji dan umrah yang juga melayani vaksinasi meningitis.
Ismed juga melaporkan berbagai kegiatan yang dilakukan IPHI selama ini, utamanya mengenai pengembangan ekonomi umat dalam rangka menopang kemandirian pangan serta menggalakkan program kesehatan, terutama pendirian klinik haji dan umrah yang juga melayani vaksinasi meningitis.
Melihat potensi IPHI yang mencakup sekitar 10 juta orang di berbagai penjuru Tanah Air, Menko Muhadjir juga mendukung organisasi ini membentuk Badan Wakaf Stunting yang diharapkan mampu berkontribusi atas harapan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting dari 27 persen menjadi 14 persen pada 2024.