India Jalin Kerja Sama dengan Universitas NU Surabaya
India memperluas kerja sama dengan Indonesia di bidang pendidikan salah satunya menawarkan kampus-kampus di sana untuk menjalin kemitraan salah satunya dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — India tertarik mengembangkan kerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia kedua negara. Beragam rencana tengah disusun untuk memuluskan keinginan itu.
Hal itu menjadi benang merah kunjungan Duta Besar India Manoj Kumar Bharti ke Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, Kamis (20/5/2021). ”Saya rasa tepat terus menjalin kerja sama dalam dunia pendidikan melalui beasiswa, pertukaran mahasiswa, atau kursus-kursus untuk peningkatan kompetensi lulusan,” katanya.
Unusa, kata Bharti, memiliki beragam nilai-nilai khas. Kampus ini membawa nama besar Nahdlatul Ulama dan berada dalam kompleks Rumah Sakit Islam. Selain itu, Bharti mengatakan, Unusa memiliki fasilitas istimewa, seperti laboratorium virtual reality dan microteaching.
Menurut Bharti, India juga memiliki kampus-kampus Islam yang kini telah menjadi lembaga pendidikan terpandang. Beberapa di antaranya adalah Universitas Osmania di Hyderabad dan Universitas Aliyah di Kolkata. Bersama lembaga pendidikan lainnya, kampus-kampus itu ikut melahirkan tokoh-tokoh terkemuka dalam dunia teknologi informasi di India.
Rektor Unusa Achmad Jazidie mengatakan, rencana kerja sama akan ditindaklanjuti dengan rencana kuliah umum oleh Dubes India. Harapannya, mahasiswa dan dosen akan mengetahui bidang-bidang spesifik apa saja yang bisa digarap bersama.
”Dalam situasi pandemi Covid-19, komunikasi intensif bisa dilakukan secara virtual untuk menindaklanjuti rencana kerja sama,” ujar Jazidie.
Mantan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, kerja sama antarkampus di dunia penting untuk terus dilakukan. Selain meningkatkan kualitas pendidikan, kerja sama itu juga memiliki tujuan mulia menjaga nilai kemanusiaan antarkedua negara.
”Dalam konteks pendidikan ialah bagaimana lulusan perguruan tinggi menjadi kalangan yang cerdas, baik, dan kompeten untuk kemajuan umat manusia,” ujar Ketua Yayasan RS Islam Surabaya yang juga Ketua Dewan Pers ini.