Berbagi Keunggulan, Puluhan Sekolah di Surabaya Jalin ”Sister School”
›
Berbagi Keunggulan, Puluhan...
Iklan
Berbagi Keunggulan, Puluhan Sekolah di Surabaya Jalin ”Sister School”
Program kemitraan antarsekolah dasar dan menengah pertama negeri dan swasta ini dijalin untuk saling berbagi keunggulan setiap sekolah. Diharapkan, tak ada lagi status sekolah unggulan ataupun buangan.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 37 SD dan 23 SMP negeri dan swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur, merintis kerja sama kemitraan melalui program sister school. Program kemitraan ini bertujuan memeratakan kualitas pendidikan di berbagai bidang sesuai keunggulan dan kebutuhan setiap sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo, di Surabaya, Rabu (12/5/2021), mengatakan, poin utama program kemitraan ini adalah untuk pemerataan kualitas pendidikan di ”Kota Pahlawan”. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi sekolah unggulan karena semua sekolah memiliki keunggulan masing-masing.
Dengan saling bermitra dan bekerja sama, menurut Supomo, terjadi transfer berbagai macam ilmu dari kelebihan setiap sekolah. Sekolah bermitra ini diharapkan bisa saling berbagi pengetahuan (knowledge) sehingga semua bisa maju bersama. ”Cara ini salah satu upaya memajukan pendidikan di Kota Surabaya,” ujarnya.
Supomo menyebut, beberapa sekolah di Kota Surabaya sebelumnya menjalin sister school dengan lembaga pendidikan di luar negeri. Dengan program kemitraan ini, diharapkan tidak perlu lagi menjalin kemitraan dengan luar negeri. Terlebih, kondisi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. ”Masih terbuka peluang untuk saling belajar antarsekolah di Surabaya” katanya.
Menurut dia, ada beberapa kerja sama yang bisa disepakati antarsekolah. Salah satu contohnya pertukaran pelajar dan guru, hingga belajar manajemen sekolah. Apalagi, pihaknya menyadari bahwa tidak semua anak dilahirkan memiliki kelebihan matematika ataupun bahasa Indonesia. Di sisi lain, terkadang di antara siswa memiliki kelebihan lain di bidang ekstrakurikuler seperti olahraga.
Keunggulan yang dimiliki sekolah sangat terbuka untuk dikerjasamakan. Tidak tertutup kemungkinan siswa tersebut nantinya akan berkembang, bahkan melampaui anak lain meskipun bukan dari sisi pelajaran-pelajaran intrakurikuler.
Menurut rencana, program sister school ini akan mulai berjalan setelah Lebaran. Meski demikian, Supomo menyatakan saat ini persiapan untuk menjalankan program tersebut telah dilakukan.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Dispendik Kota Surabaya Iswati menjelaskan, semula kerja sama kemitraan ini berdasarkan keunggulan dan kebutuhan sekolah. Namun, antusiasme sejumlah sekolah yang membuat mereka mengusulkan ikut berpartisipasi dalam program ini ke Dispendik Kota Surabaya.
“Jumlah keanggotaan kerja sama kemitraan ini berbeda-beda tergantung kebutuhan dan target capaian yang akan diperoleh masing-masing satuan pendidikan,” kata Iswati.
Tidak semua anak dilahirkan memiliki kelebihan matematika ataupun bahasa Indonesia. Di sisi lain, terkadang di antara siswa memiliki kelebihan lain di bidang ekstrakurikuler seperti olah raga. (Supomo)
Penguatan
Ia mencontohkan, ada kelompok yang berisikan empat sekolah, terdiri dari dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta. Kelompok ini sepakat memperkuat program literasi dan prestasi akademik, serta penguatan pendidikan karakter.
Sementara kelompok lain melakukan penguatan, antara lain di bidang penyiaran atau broadcasting, kemampuan berbahasa asing, videografi, olahraga, kewirausahaan, hafiz Al Quran, dan sekolah Adiwiyata. ”Satuan pendidikan tersebut akan saling bertukar informasi dan pengetahuan, bahkan bertukar sumber daya manusia dan pelajar,” ujarnya.
Kepala Seksi Kurikulum Sekolah Dasar Dispendik Kota Surabaya Munaiyah menambahkan, kerja sama kemitraan ini sebagai upaya saling toleransi dalam keberagaman budaya dan informasi. Diharapkan, tidak ada eksklusivitas antara satuan pendidikan yang satu dan lainnya.
”Melakukan kegiatan secara bersama-sama atau gotong royong ini dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan di Kota Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMP Kristen YBPK I Surabaya Erwin Darmogo mengapresiasi dan mendukung program kerja sama sister school yang digagas Pemkot Surabaya itu. Menurut dia, kemitraan adalah salah satu terobosan yang bagus karena memungkinkan saling mempelajari kelebihan setiap sekolah. ”Jadi, antara sekolah swasta dan negeri di Surabaya bisa saling melengkapi melalui kerja sama itu,” kata Erwin.