logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPembiayaan Pendidikan Tinggi...
Iklan

Pembiayaan Pendidikan Tinggi Dipermudah

Angka partisipasi kasar atau APK pendidikan tinggi di Indonesia rendah, yakni 34,58 persen, lebih rendah dibanding Singapura (78 persen) dan Korea Selatan (98 persen). Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan APK.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/r6p89ctRokiQWVK9TjCKqM69Sac=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F32d598de-3e0c-4b25-b084-2d0a348b4aab_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono (berbaju batik) memantau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di gedung perpustakaan UGM, Yogyakarta, Selasa (13/4/2021). Sebanyak 11.716 peserta mengikuti UTBK di UGM. Tes masuk perguruan tinggi tersebut diselenggarakan dengan protokol kesehatan ketat dan setiap peserta harus menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS — Angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia masih tergolong rendah, yakni 34,58 persen pada 2019. Pembiayaan pendidikan tinggi pun dipermudah untuk mendongkrak angka tersebut.

Hal ini dilakukan melalui kerja sama antarpihak swasta, yakni Sampoerna University dengan Danacita, pelantar digital untuk pembiayaan pendidikan. Kerja sama itu menghasilkan alternatif pembayaran biaya kuliah. Biaya kuliah yang semula harus dibayarkan sekaligus per semester kini dapat dibayar bertahap atau dicicil per bulan.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000