Vaksinasi Guru di Sidoarjo Hampir Tuntas, PTM Digelar pada Tahun Ajaran Baru
Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran tenaga pendidik di Sidoarjo, Jatim, capaian cakupannya telah mencapai lebih dari 96 persen. Hal itu merupakan indikator positif bagi persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, Juli.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran tenaga pendidik di Sidoarjo, Jawa Timur, hampir tuntas. Capaian cakupan vaksinasinya lebih dari 96 persen. Hal itu merupakan indikator positif bagi persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang rencananya digelar mulai awal tahun ajaran baru pada Juli mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, pihaknya mengimbau kepada tenaga pendidik di wilayahnya agar segera ke puskesmas sesuai lokasi sekolah masing-masing untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19. Para guru yang belum menerima vaksin diharapkan proaktif demi suksesnya persiapan pembelajaran tatap muka (PTM).
”Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran tenaga pendidik ini penting agar segera terbentuk kekebalan komunitas di lingkungan sekolah. Hal ini menjadi bagian dari ikhtiar mengendalikan sebaran Covid-19,” ujar Syaf, Rabu (14/4/2021).
Selain vaksinasi Covid-19, hal yang tidak kalah penting dalam menyiapkan PTM adalah penerapan protokol kesehatan secara ketat. Agar penerapan protokol kesehatan ini bisa optimal, sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana, seperti tempat cuci tangan, sabun, alat pengukur suhu tubuh, dan mengatur tempat duduk siswa.
Syaf berharap vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga pendidik ini berjalan beriringan dengan penyiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan agar upaya mencegah sebaran penyakit menjadi maksimal. Alasannya, dalam pelaksanaan PTM, keselamatan siswa tetap menjadi prioritas utama.
Sejauh ini implementasi vaksinasi Covid-19 di Sidoarjo mencapai 180.000 dosis. Adapun sasaran vaksinasi tersebut meliputi tenaga kesehatan dan pelayan publik, seperti aparatur sipil negara, anggota TNI dan Polri. Selain itu, juga warga lansia dan tokoh agama serta pengurus tempat ibadah, seperti masjid dan gereja.
Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo Asrofi mengatakan, pembelajaran tatap muka rencananya digelar mulai pekan ketiga Juli mendatang. Hingga saat ini, pihaknya terus menyiapkan sarana dan prasarana untuk menunjang penyelenggaraan PTM.
”Pendataan terhadap ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah terus dilakukan. Hasilnya, belum semua sekolah mampu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan tersebut,” kata Asrofi.
Vaksinasi Covid-19 dengan sasaran tenaga pendidik ini penting agar segera terbentuk kekebalan komunitas di lingkungan sekolah. (Syaf Satriawarman)
Hal itu perlu dicarikan solusinya. Salah satu jalan adalah penyediaan sarana dan prasarana akan dipenuhi dengan skema anggaran bantuan operasional sekolah (BOS). Namun, pihak sekolah dengan pendampingan dari Dinas Pendidikan Sidoarjo masih mengalkulasi nilainya mengingat dana BOS ini peruntukannya cukup beragam.
Selain penyiapan sarana-prasarana protokol kesehatan, Asrofi mengatakan, pihaknya juga terus menyosialisasikan tentang ketentuan PTM pada Juli mendatang. Salah satunya pembatasan kuota siswa setiap kelas maksimal 50 persen. Hal ini untuk menjamin penerapan protokol kesehatan menjaga jarak aman sebaran Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim, jumlah kasus konfirmasi positif secara kumulatif sampai dengan Senin (12/4/2021) mencapai 141.720 orang. Dari jumlah tersebut, 129.619 orang atau 91,46 persennya dinyatakan sembuh.
Sebanyak 1.965 orang yang terkonfirmasi positif atau 1,39 persennya masih dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19. Sementara itu, 10.136 orang atau 7,15 persennya meninggal. Pertambahan kasus baru harian pada Senin mencapai 251 orang, pertambahan kasus sembuh 235 orang, sedangkan pertambahan kasus meninggal 27 orang.
Berdasarkan data sebaran pasien, jumlah kasus tertinggi tetap di Kota Surabaya sebanyak 23.107 orang. Kabupaten Sidoarjo menduduki peringkat kedua dengan jumlah kasus secara kumulatif 10.956 orang. Beragam daya dikerahkan untuk menekan sebaran Covid-19, di antaranya menerapkan protokol kesehatan di semua aktivitas, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, dan vaksinasi.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Jatim Makhyan Jibril mengatakan, program vaksinasi terus berjalan selama Ramadhan. Sampai dengan 25 Maret lalu, Jatim telah menerima 3.182.660 dosis vaksin, meliputi vaksin AstraZeneca multidosis, Sinovac, dan Sinovac produksi Biofarma.
”Vaksin tersebut telah didistribusikan ke setiap kabupaten dan kota serta diberikan ke masyarakat. Ada daerah yang implementasi vaksinasinya cepat, ada pula yang lamban,” ujar Makhyan.
Berdasarkan data pada 6 April lalu, daerah dengan capaian vaksinasi tahap 1 untuk tenaga kesehatan dan tahap 2 untuk pelayan publik tertinggi di Kota Surabaya sebesar 137 persen, Kota Mojokerto 127 persen, Kota Blitar 103 persen, Kota Pasuruan 94 persen, dan Kota Kediri sebesar 91 persen. Sementara Sidoarjo baru 56 persen.