Penyair Umbu Landu Paranggi (ULP) akan beristirahat di ruang sunyi, Senin (12/4/2021) pukul 13.00 Wita, di Taman Makam Kristiani Mumbul, Jalan Bypass Ngurah Rai, Badung, Bali.
Oleh
Putu Fajar Arcana
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penyair Umbu Landu Paranggi (ULP) akan beristirahat di ruang sunyi, Senin (12/4/2021) pukul 13.00 Wita di Taman Makam Kristiani Mumbul, Jalan Bypass Ngurah Rai, Badung, Bali. ULP akan mendapatkan penghormatan inkulturasi antara liturgi Kristiani dan ritual kurukudu dalam tradisi Sumba. Para murid ULP juga akan membacakan sejumlah puisi karya Umbu sebagai tanda kasih dan penghormatan kepada guru mereka.
Menurut Umbu Wulang Tana Amahu Paranggi, putra bungsu ULP, Sabtu (10/4/2021), di Denpasar, ayahnya akan beristirahat sementara sesuai dengan adat kurukudu sebelum nanti dimakamkan di Tanah Sumba. Dalam ritual kurukudu, ULP disemayamkan di ruang sunyi dengan doa-doa, serta suara pukulan gong yang mengantarkannya beristirahat.
”Intinya kurukudu bukan pemakaman, tetapi mengantarkan jenazah ke ruang sunyi agar beristirahat dengan damai,” kata Wulang setelah pertemuan dengan komunitas Flobamora, Ikatan Keluarga Sumba Bali, Himpunan Keluarga Matawai Amahu Sumba Timur, serta para murid ULP di Sekretariat Flobamora Bali, Denpasar.
Menurut Wulang, ULP juga akan mendapatkan penghormatan dengan mengikuti liturgi Kristiani. Oleh sebab itulah, tempat peristirahatan sementara
ditentukan di Taman Pemakaman Kristani Mumbul Badung, Bali. Perlu diketahui, kata Wulang, dalam ritual kurukudu, tidak diperkenankan penghormatan dengan meletakkan atau menabur bunga di atas ruang sunyi atau tempat peristirahatan. Meski demikian, pengiriman bunga dukacita tetap diperkenankan asal tidak diletakkan di ruang sunyi.
Menurut Ketua Umum Flobamora Bali Yusdi Diaz, pada saat liturgi peristirahatan ULP dan ritual kurukudu di ruang sunyi, hanya pihak keluarga dan petugas khusus yang diperkenankan berada di lokasi. ”Para pelayat lain dipersilakan berada di wantilan, tempat penghormatan akan dilangsungkan,” kata Yusdi.
Yusdi menambahkan, ULP akan menempati blok khusus seorang diri di Taman Pemakaman Kristiani Mumbul dengan masa perawatan selama 20 tahun. ”Jadi beliau akan istirahat di blok khusus sendiri, tidak bercampur dengan orang lain,” kata Yusdi.
Penyair Hartanto yang mengikuti pertemuan mengatakan, para murid ULP akan memberikan penghormatan terbaik kepada Umbu untuk memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap apa yang telah dilakukannya selama hidup. Umbu, tambahnya, tak pernah lelah melakukan ”perjalanan sunyi”, menebarkan hawa puisi kepada kaum muda di seluruh Tanah Air.
”Beliau tak hanya menjadi redaktur sastra, tetapi juga penebar kebahagiaan lewat puisi dengan membentuk komunitas-komunitas sastra di berbagai daerah,” kata Hartanto.
Minggu (11/4/2021) malam ini, Gubernur Bali Wayan Koster bersama Ibu Putri Koster berkenan menerima keluarga ULP, perwakilan Flobamora, serta para penyair murid Umbu. Penerimaan itu, menurut Hartanto, sebagai tanda penghormatan Pemerintah Provinsi Bali terhadap jasa Umbu di dalam membina dunia kesusastraan di Bali.