Soal Ujian Standardisasi Pendidikan Matematika di Sleman Diduga Bocor
Soal Matematika pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah SMP di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga dibocorkan oknum pengajar. Informasi kebocoran ramai di media sosial.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Soal Matematika pada Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah SMP di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga dibocorkan oknum pengajar. Dugaan itu ditindaklanjuti dengan pembentukan tim pencari fakta guna mencari kebenarannya.
Kebocoran soal ujian tersebut diduga terjadi di SMP Negeri 4 Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Informasi kebocoran soal beredar lewat media sosial Twitter. Menurut informasi yang beredar, soal diduga dibocorkan salah seorang oknum pengajar dari sekolah tersebut kepada siswanya yang akan mengikuti Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD).
ASPD merupakan ujian yang dilakukan guna mengevaluasi proses pembelajaran daring. Ujian tersebut digunakan untuk memetakan mutu pendidikan di DIY sekaligus sebagai alat seleksi masuk SMA/SMK negeri.
”Awal mulanya itu ada ramai-ramai (di media sosial). Kami belum bisa memastikan itu bocor atau tidak karena yang membuat soal dari provinsi (DIY). Jadi, dibentuk tim pencari fakta itu,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana, saat dihubungi, Kamis (8/4/2021) petang.
Tim pencari fakta yang dibentuk beranggotakan tim teknis dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY serta perwakilan dinas pendidikan dari kabupaten dan kota di daerah tersebut. Mereka akan menyelidiki kebenaran atas dugaan kebocoran soal dalam ujian itu.
Ery menceritakan, menurut penjadwalan, mata pelajaran Matematika diujikan pada Selasa (6/4/2021). Namun, dugaan kebocoran soal baru ramai diperbincangkan pada Rabu (7/4/2021) sore. Adanya kebocoran soal itu juga baru diketahuinya lewat perbincangan yang ramai di media sosial. Untuk itu, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan Disdikpora DIY guna mencari jalan keluar atas persoalan tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DIY Didik Wardaya menyampaikan, informasi kebocoran soal hanya terjadi di SMPN 4 Depok, Sleman. Tim pencari fakta yang dibentuk masih bekerja mengumpulkan kebenaran atas kasus tersebut. Pihaknya akan menilai apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam kejadian itu.
Lebih lanjut, Didik menyatakan, untuk sementara, tidak semua soal yang diduga dibocorkan itu sama persis dengan soal yang diujikan. Namun, persentase kemiripan soal mencapai 80 persen.
Persentase kemiripan soal mencapai 80 persen. (Didik Wardaya)
”Saya melihat antara soal yang bocor dan yang diujikan agak berbeda. Ada yang beda. Tidak semuanya sama. Kami mencari tahu lagi sumbernya dari mana,” ucapnya.
Didik menambahkan, pihaknya melalui Dinas Pendidikan Sleman sudah mencoba mencari penjelasan dari oknum pengajar di sekolah tersebut. Dari pengakuan sementara, guru tersebut mengambil sebagian soal untuk bahan latihan ujian (try out). Akan tetapi, kebenaran dari pengakuan tersebut masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
”Memang (oknum pengajar) melakukan try out untuk latihan-latihan. Dia nyupliki (mengambil) beberapa soal yang digunakan, dikumpulkan dengan soal-soal lainnya. Tapi, ini kita perlu mencari lagi (kebenarannya),” kata Didik.
Didik menyebutkan, oknum pengajar yang diduga membocorkan soal tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara. Oknum tersebut juga bukan bagian dalam tim penyusun soal ASPD yang dikoordinasi oleh dinas yang dipimpinnya.
Selain itu, Didik menyampaikan, apabila nantinya terbukti soal tersebut sengaja dibocorkan, wewenang pemberian sanksi terdapat pada Dinas Kabupaten Sleman. Pihaknya hanya dapat memberikan saran agar oknum pengajar tersebut tidak dapat dilibatkan lagi jika ada pembentukan tim penyusun soal ujian.
Demi keadilan bersama, ASDP untuk mata pelajaran Matematika di SMPN 4 Depok akan diulang. Disdikpora DIY dan Dinas Pendidikan Sleman sudah sepakat melakukan ujian ulang. Menurut rencana, ujian ulang akan diadakan pada saat jadwal ujian susulan.
”Jumlah yang mengikuti sekitar 130 siswa. Ini dibarengkan dengan ujian susulan dengan soal yang berbeda. Sesuai jadwal, ujian susulan akan dilaksanakan pada 15 dan 16 April 2021,” kata Didik.