Konser Lintas Budaya Daring Dorong Inklusivitas Sains dan Seni Global
Sejumlah musisi dari Indonesia berpartisipasi bersama musisi dan seniman dari sejumlah negara dalam konser lintas budaya secara daring yang diselenggarakan SciArtsRUs, organisasi nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sejumlah musisi, penyanyi, dan seniman dari beberapa negara, termasuk Indonesia, berpartisipasi dalam pergelaran konser lintas budaya secara dalam jaringan sejak Januari 2021. Konser lintas budaya secara daring yang diselenggarakan SciArtsRUs, organisasi nirlaba berbasis di Amerika Serikat, itu bertujuan mendorong kolaborasi, persahabatan, serta inklusivitas sains dan seni secara global.
Konser lintas budaya itu ditayangkan SciArtsRUs mulai 23 Januari 2021 melalui kanal media sosial mereka di Youtube dan Facebook. ”Konser lintas budaya ini menarik karena memperlihatkan pertemuan budaya musik dari seluruh dunia secara daring,” kata Franki Raden, komposer, etnomusikolog, dan kritikus seni, yang dihubungi Kompas, Minggu (14/2/2021).
Franki yang berdomisili di Ubud, Gianyar, Bali, berpartisipasi dalam konser lintas budaya yang diselenggarakan SciArtsRUs. Franki juga mengisi pembukaan konser lintas budaya pada tiga pekan lalu dengan menampilkan tayangan pergelarannya bertajuk ”Trompong Concerto” bersama Orkestra Nasional Indonesia (INO).
SciArtsRUs adalah organisasi nirlaba yang berbasis di California, Amerika Serikat. Dalam rilis tertulis yang diterima Kompas, pendiri SciArtsRUs, Ranjini Kaushik, menyebutkan, konser lintas budaya dengan tema ”Celebrating Our Differences” ini diharapkan dapat mengirimkan pesan persatuan dan keragaman melalui seni.
Dalam upaya merangkul seniman dari berbagai negara dan juga merangkul seni dan budaya yang beragam tersebut, pihak SciArtsRUs mengadakan seri konser lintas budaya itu. SciArtsRUs juga memiliki misi membuat sains, seni, dan musik dapat diakses semua orang secara global.
Selain Franki Raden, musisi lain yang mewakili Indonesia dalam konser lintas budaya secara daring itu adalah Anello Capuano. Anello adalah komposer musik dunia, etnomusikolog, dan seniman multi-instrumental asal Italia yang kini berdomisili di Bali. Annelo dijadwalkan mengisi konser lintas budaya SciArtsRUs secara daring itu pada Minggu (28/2/2021).
Seniman lain yang sudah tampil mengisi seri konser lintas budaya itu berasal dari Amerika Serikat, di antaranya Kiran dan Nivi Saishankar atau Sai Sisters, Dan Blanchard, Dave Cipriani, dan Steve Oda. Ada pula Ron Wasserman, Abhiman Kaushal, dan Balu Balasubramanian. Selain itu, dilibatkan juga Gregg Kofi Brown dari Inggris.
Franki mengatakan, situasi pandemi Covid-19 saat ini memang membatasi seniman dalam menampilkan karya mereka secara langsung di panggung. Namun, lanjut Franki, pandemi telah membawa perubahan dalam seni, di antaranya pemakaian teknologi informasi melalui pementasan di panggung virtual.
”Peluang mengadakan pementasan langsung di panggung masih ada dengan menerapkan pembatasan-pembatasan tertentu karena kondisi pandemi Covid-19,” ujarnya. Menurut Franki yang juga pendiri Orkestra Nasional Indonesia (INO), panggung virtual yang ditayangkan melalui media sosial dalam jaringan menjadi bentuk baru dan perubahan yang memberikan kesempatan dikenal semakin luas.