logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanMemadamkan Api Diskriminasi
Iklan

Memadamkan Api Diskriminasi

Sebagian peserta pelatihan yang mendengar cerita dari penyintas langsung meminta maaf jika peliputan mereka pernah melukai kelompok terpinggirkan. Mereka mengakui dulu tak mengetahui penulisan berperspektif keberagaman.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHARI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gW9l6BaLjMa_i0mkov82VwNS3zQ=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FWhatsApp-Image-2021-01-23-at-5.28.15-PM_1611452067.jpeg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sejumlah wartawan mengikuti pelatihan Jurnalisme Keberagaman yang digelar oleh Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk) di Kota Cirebon, Jawa Barat, 22-24 Januari 2020. Jurnalis diharapkan mengedepankan perspektif hak asasi manusia dalam menjalankan tugasnya.

Jurnalisme seharusnya menjadi jembatan untuk memanusiakan manusia, bukan mendorong orang terjerumus ke dalam api diskriminasi.

Fivo Nugraha berusia 13 tahun saat ratusan orang merangsek masuk ke kampungnya di lingkungan jemaah Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Juli 2010. Massa mendesak Ahmadiyah dibubarkan.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000