Jumlah Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Diperkirakan Tetap Naik
Jumlah pendaftar pendidikan tinggi negeri pada tahun akademik 2021/2022 diprediksi tetap naik.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
Kompas/Priyombodo
Para peserta mengikuti ujian tulis berbasis komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2020 gelombang kedua di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jakarta Selatan, Selasa (21/7/2020). Sebanyak 6.874 peserta mengikuti UTBK gelombang kedua di kampus UPN Veteran. Ujian berlangsung hingga 29 Juli 2020.
JAKARTA, KOMPAS — Kondisi pandemi Covid-19 diyakini tidak mengurangi proses penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2021/2022. Satuan pendidikan tinggi juga membuka program studi baru sesuai perkembangan keilmuan dan menambah daya tampung sehingga harapannya dapat menambah daya tarik.
Ketua Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto, Rabu (3/2/2021), di Jakarta mengatakan, LTMPT memproyeksikan pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) naik 15-20 persen, sedangkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) naik 20-25 persen.
Jumlah sekolah yang mempunyai kuota berpartisipasi mencapai 56.000 instansi di seluruh Indonesia. Jumlah peserta SNMPTN dan SBMPTN pada tahun akademik 2021/2022 bertambah menjadi 74 universitas dan institut, 40 politeknik negeri, dan 12 program pendidikan tinggi vokasi yang dimiliki universitas atau institut.
Pandemi Covid-19 tidak mengurangi jumlah lulusan sekolah menengah atas ataupun kejuruan. (Budi Prasetyo Widyobroto)
”Pandemi Covid-19 tidak mengurangi jumlah lulusan sekolah menengah atas ataupun kejuruan,” ujar Budi.
Dia mengakui beberapa perguruan tinggi negeri menambah kuota, baik dari program studi (prodi) lama maupun pembukaan prodi baru. Perguruan tinggi negeri membaca peluang ilmu baru.
”Ada juga alasan perguruan tinggi negeri ingin punya prodi baru karena mengakomodasi imbauan ataupun mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah,” tambahnya.
Peserta tes bersiap mengikuti uian tulis berbasis komputer perguruan tinggi di FEB UGM, Yogyakarta, Senin (5/7/2020). Tampak pengawas ruang ujian mengenakan pelindung wajah.
Melebihi
Kepala Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Indonesia (UI) Gunawan menyebutkan, daya tampung mahasiswa baru UI pada tahun akademik 2021/2022 mencapai sekitar 8.000. Jumlah ini berasal dari program pendidikan vokasi dan sarjana.
UI mempunyai sembilan prodi di program pendidikan vokasi, baik jenjang diploma tiga maupun diploma empat, yang baru tahun ini dibuka enam prodi baru. Keenamnya adalah Manajemen Rekord dan Arsip, Manajemen Bisnis Pariwisata, Produksi Media, Bisnis Kreatif, Fisioterapi, dan Terapi Okupasi.
UI juga memiliki strata satu (S-1) reguler dengan total 64 prodi, S-1 paralel 40 prodi, dan program pendidikan S-1 kelas khusus internasional, baik jurusan gelar tunggal maupun gelar ganda.
Gunawan mengatakan, daya tampung tahun akademik 2021/2022 tidak ada perubahan signifikan dari tahun sebelumnya. Daya tampung yang disediakan dipastikan terpenuhi.
”Pandemi Covid-19 tidak memengaruhi pendaftaran. Saat penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021, pendaftar UI mencapai lebih dari 60.000 orang. Ini baru dari salah satu jalur penerimaan, sehingga artinya jumlah pendaftar bisa selalu berlipat-lipat lebih banyak dari daya tampung,” ujarnya.
Mengenai prodi favorit, Gunawan mengatakan, proyeksi UI masih sama dengan penerimaan mahasiswa baru tahun akademik sebelumnya. Sebagai gambaran, di bidang sosial humaniora pada tahun akademik 2020/2021, prodi yang punya keketatan penerimaan tinggi adalah Ilmu Komunikasi dan Hubungan Internasional. Ini terlihat dari penerimaan jalur SNMPTN dan SBMPTN. Sementara di bidang sains dan teknologi, prodi yang memiliki keketatan penerimaan tinggi adalah Gizi, Farmasi, dan Pendidikan Dokter.
Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti menyebutkan, daya tampung S-1 mahasiswa baru pada tahun akademik 2021/2022 sekitar 4.000. Jumlah ini sama dengan tahun akademik sebelumnya.
Senada dengan Gunawan, Yatri mengatakan, jumlah pendaftar biasanya melebihi target kuota yang disediakan. Kondisi pandemi Covid-19 tidak memengaruhi pendaftaran ke jenjang pendidikan tinggi.
Dia menambahkan, tingkat keketatan prodi pada penerimaan mahasiswa baru S-1 pada tahun akademik 2020/2021 adalah Ilmu Gizi, Ilmu Komputer, Aktuaria, Statistika, Manajemen, Teknik Sipil dan Lingkungan, Arsitektur Lanskap, Teknologi Pangan, Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, serta Agribisnis. IPB University memprediksi, situasi itu masih akan terjadi pada tahun akademik 2021/2022.
Menurut Yatri, IPB University mengupayakan beasiswa bagi mahasiswa. Total dana untuk beasiswa terus meningkat. Ini diharapkan bisa menarik mahasiswa tetap bisa kuliah.
”Dua pertiga dari seluruh mahasiswa IPB University saat ini mendapat beasiswa dari berbagai sumber,” ungkapnya.
Wakil Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Muh Restu menyampaikan, kuota mahasiswa baru untuk program sarjana pada tahun akademik 2021/2022 sebesar 7.469. Daya tampung ini telah menghitung adanya pembukaan prodi baru, antara lain Rekayasa Kehutanan, Ilmu Tanah, dan Konservasi Hutan.
Menurut dia, Unhas terus melakukan sosialisasi seleksi penerimaan mahasiswa baru ke sekolah, publikasi melalui media sosial, dan laman universitas. Selain itu, penawaran keringanan uang kuliah tunggal tetap disediakan.
Mengutip draf Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mei 2020), angka partisipasi kasar pendidikan tinggi tahun 2019 sebesar 30 persen. Adapun target angka partisipasi kasar pendidikan tinggi tahun 2035 adalah naik menjadi 50 persen.