Kemensos Operasikan Dapur Umum di Sejumlah Titik Pengungsian
Sejumlah posko dibangun untuk memberikan pelayanan kepada pengungsi. Kementerian Sosial membangun dapur umum di beberapa titik pengungsian.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·2 menit baca
KOMPAS/RENY SRI AYU
Warga dari beberapa desa berkumpul di tepi jalan Trans-Sulawesi di Kecamatan Sendana, Majene, Sabtu (16/1/2021). Mereka bertahan di pengungsian karena masih khawatir pulang ke rumah akubat gempa susulan yang masih sering terjadi.
MAMUJU, KOMPAS — Kementerian Sosial beserta tim di lapangan terus berupaya membantu para korban bencana gempa beruntun yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, sejak Jumat (15/1/2021) dini hari hingga Sabtu (16/1/2021) pagi. Bersama pemerintah setempat, tim Kemensos mengoperasikan dapur umum untuk kebutuhan makanan para pengungsi di sejumlah titik pengungsian.
Menteri Sosial Tri Rismaharini, hingga Sabtu, berada di Mamuju untuk memastikan seluruh bantuan logistik dari Kemensos disalurkan kepada pengungsi. Sejumlah posko dibangun untuk memberikan pelayanan kepada pengungsi. Hingga Sabtu pagi, Rismaharini berkoordinasi dengan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar soal bantuan dari Kemensos.
”Kami sudah membangun dapur umum di Majene, yang di kantor dinas sosial kami pindah ke belakang kantor gubernur,” ujar Rismaharini saat berbincang dengan Ali Baal Masdar di sekitar Bandar Udara Tampa Padang Mamuju.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution, Sabtu petang, mengatakan, bencana susulan yang terjadi Sabtu pagi membuat proses pekerjaan pembukaan jalur darat Makassar-Mamuju di Majene yang terputus tidak bisa selesai pada Sabtu siang. Para anggota TNI yang bekerja membuka jalur tersebut harus kembali membangun jembatan dan jalan yang terkena longsoran baru.
”Bantuan makanan siap saji dari Makassar yang dikirim Sabtu pagi terpaksa diakali melewati jalur lain sehingga waktu tempuh kendaraan pembawa bantuan makanan untuk sampai ke Mamuju bertambah 6 jam,” papar Safii.
Penanganan pengungsi terkonsentrasi di Majene, Kantor Gubernur Sulbar (rumah jabatan dan kantor gubernur), serta GOR Manakarra Mamuju. Menurut Safii, di GOR Manakarra dapur umum dioperasikan dengan bantuan Dinas Sosial Pemprov Sulawesi Tengah, Kota Palu, dan Kabupaten Sigi.
”Sampai saat ini kami terus melakukan pendataan pengungsi. Ada yang di pengungsian, tapi ada juga yang rumahnya tidak rusak kembali ke rumah. Tapi, pagi tadi ketika ada gempa, masyarakat kembali jalan raya menuju bandara. Mereka tidur di mobil dan tenda darurat di pinggir jalan,” ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam M Safii Nasution, Sabtu petang.
Selain itu, hingga Sabtu, Tim Kemensos juga terus mendata para korban meninggal agar keluarganya segera menerima santunan kematian. ”Kami terus mendata agar santunan segera disalurkan, sudah ada sekitar 35 orang yang terdata, masih kami terus lakukan pendataan,” katanya.