Seleksi masuk politeknik negeri pada tahun 2021 terdiri dari lima jalur, yaitu SNMPTN, SBMPTN, SNMPN, SBMPN, dan mandiri.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Seleksi masuk politeknik negeri pada tahun 2021 dibuka lima jalur. Mekanisme pelaksanaan pendaftaran akan berlangsung secara daring.
Jalur pertama yaitu seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), kemudian jalur kedua seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Kedua jalur ini dikelola oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi atau LTMPT. Total ada 39 politeknik negeri yang bergabung dengan LTMPT sehingga buka SNMPTN dan SBMPTN.
Selanjutnya, jalur ketiga adalah seleksi nasional masuk politeknik negeri (SNMPN) yang tahun 2021 ini diikuti 44 politeknik negeri, lalu jalur keempat yaitu seleksi bersama masuk politeknik negeri (SBMPN), dan terakhir jalur kelima adalah seleksi mandiri.
Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia (FDPNI) Zainal Arief, Senin (11/1/2021), di Jakarta, mengatakan, kelima jalur itu mesti dipahami sebagai upaya politeknik negeri untuk membuka kesempatan seluas-luasnya akses warga melanjutkan ke pendidikan tinggi vokasi.
Calon peserta seleksi di lima jalur itu harus memperhatikan persyaratan, kelengkapan, dan jadwal di laman LTMPT ataupun pusat informasi politeknik negeri se-Indonesia melalui politeknik.or.id. Jika tidak cermat, peserta bisa salah mendaftar, tak sesuai keinginan, dan dapat berdampak fatal di kemudian hari.
Sebagai contoh, SNMPTN 2021 dibuka bagi lulusan yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan sarjana terapan (diploma IV). SNMPN 2021 dibuka bagi lulusan yang ingin lanjut studi pendidikan diploma III.
Jika salah mendaftar, akibatnya fatal karena beda jenjang. Maka, telitilah sebelum mendaftar.(Zainal Arief)
"Jika salah mendaftar, akibatnya fatal karena beda jenjang. Maka, telitilah sebelum mendaftar,” ujar Zainal.
Dengan bergabungnya politeknik ke sistem pendaftaran dan seleksi di bawah LTMPT, ini secara tidak langsung akan mendorong terbentuknya karakter bersaing lulusan SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah sederajat. Lulusan pun didorong secara awal mempersiapkan strategi melanjutkan ke pendidikan tinggi akademik atau vokasi
"Untuk tahun 2021, baik pendidikan tinggi akademik maupun vokasi dapat dipilih secara langsung saat mendaftar," kata Zainal.
Bagi lulusan yang mau mengikuti SNMPTN dan SBMPTN 2021, Zainal mengingatkan agar satuan pendidikan tempat asal peserta melakukan cek status pendataan di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud. Jika ingin ikut seleksi dari LTMPT, maka data tersebut yang dipakai untuk menentukan kuota sekolah.
Terkait SNMPN 2021, Zainal menjelaskan bahwa jalur itu merupakan seleksi yang bersifat undangan dan diperuntukkan bagi calon peserta yang akan melanjutkan ke politeknik. Pola seleksinya tertuang dalam suatu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui seleksi prestasi akademik siswa selama mengikuti pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Selain itu, prestasi lainnya non-akademik juga turut menjadi bahan pertimbangan lolos tidaknya peserta.
Pendaftaran calon peserta jalur SNMPN 2021 tidak dikenakan biaya karena ditanggung anggaran pemerintah. Jalur SNMPN juga mengakomodir calon peserta berasal dari keluarga ekonomi lemah yang mempunyai prestasi akademik tinggi, yakni melalui kepesertaan mereka sebagai pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Satuan pendidikan cukup mendaftarkan ke laman snmpn.politeknik.or.id menggunakan username dan password yang diberikan panitia ke masing - masing. Lalu, satuan pendidikan mendaftarkan siswa yang dinilai terbaik. Siswa bersangkutan akan diberikan username dan password untuk dipakai memasukkan data secara daring.
Pendaftaran SNMPN 2021 dibuka 11 Januari-19 Maret 2021 dan hanya diperuntukkan bagi siswa yang lulus tahun ini. Pengumuman SNMPN 2021 disampaikan pada tanggal 6 April 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, dalam siaran pers, menyampaikan agar peserta tetap optimis dari manapun asal sekolahnya. Saat ini adalah era bagi pendidikan vokasi untuk maju dan berkembang seiring dengan kebutuhan sumber daya manusia.
"Saat ini, sesuai dan selaras (link and match) dengan kebutuhan industri telah menjadi sebuah keharusan. Untuk pendidikan vokasi, kami harap kekuatan praktik perlu dioptimalkan, disamping pembelajaran karakter dan kemampuan analisis," ujar dia.