Pelaksanaan sekolah secara tatap muka di Bali, yang semula direncanakan awal Januari 2021, diputuskan ditunda. Pemerintah di Bali ingin memastikan pandemi penyakit Covid-19 terkendali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
KLUNGKUNG, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka di Bali yang semula direncanakan digelar pada awal Januari 2021 diputuskan ditunda. Selain ingin memastikan kesiapan semua pihak terkait, baik sekolah maupun siswa, pemerintah setempat berharap pandemi Covid-19 lebih dulu terkendali.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menyatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Bali semula direncanakan dimulai pada Senin (4/1/2021). Namun, mencermati perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Bali dan setelah menerima masukan dari dinas pendidikan di daerah serta pihak sekolah, pemerintah memutuskan menundanya.
”Melihat kecenderungan kasus Covid-19 yang masih tinggi di beberapa daerah, diputuskan untuk menunda pembelajaran secara tatap muka,” kata Boy dihubungi melalui telepon, Rabu (6/1/2021).
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas pendidikan di kabupaten dan kota karena mereka yang lebih memahami situasi di daerah.
Sebelumnya, dalam pemberitaan Kompas.id pada Senin (6/1), Provinsi Bali termasuk 14 provinsi yang siap menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri, tidak mutlak 100 persen kabupaten atau kota dalam provinsi itu menyelenggarakan pendidikan tatap muka (PTM).
Secara terpisah, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan, Pemkot Denpasar juga menunda pembelajaran secara tatap muka di sekolah-sekolah di Kota Denpasar. Dewa Rai, yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, menambahkan, pemerintah masih mengevaluasi kondisi dan perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar.
”Apalagi, belum lama ini masa libur panjang. Kami perlu melihat kecenderungan dan potensi peningkatan kasus pascalibur,” kata Dewa Rai yang dihubungi terpisah, Rabu. Menurut dia, penundaan sekolah tatap muka itu direncanakan hingga Maret 2021 dengan tetap melihat perkembangan kondisi pandemi Covid-19 di Kota Denpasar ataupun Bali secara umum.
Dewa Rai menambahkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah akan diawali dengan simulasi. Hal itu untuk melihat kesiapan semua pihak terkait. Sementara itu, dari pihak Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Rai menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan dan persebaran kasus serta potensi kerawanan pandemi Covid-19. ”Kami perlu memastikan peta persebarannya,” kata Dewa Rai.
Adapun Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, pihaknya sedang memverifikasi kesiapan sekolah di Kabupaten Klungkung terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Suwirta menyatakan tidak ingin terburu-buru menggelar pembelajaran tatap muka meskipun Kabupaten Klungkung secara umum dikategorikan daerah oranye dengan tingkat kerawanan sedang.
”Kami juga perlu memastikan kesiapan pihak sekolah melalui simulasi yang pasti akan kami selenggarakan,” kata Suwirta di Klungkung, Rabu.
Suwirta menambahkan, pihaknya berencana mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi para tenaga pendidik di sekolah sebagai persiapan pembelajaran tatap muka. ”Kami juga perlu memastikan kesiapan pihak siswa untuk mengikuti proses belajar di sekolah itu,” ujar Suwirta.