Taufik Abdullah Membawa Sejarah Tetap Menarik dan Diminati
Sejarawan Profesor Taufik Abdullah berhasil menjadikan sejarah sebagai disiplin ilmu yang menarik dan diminati banyak mahasiswa. Ilmu sejarah menjadi elemen penting dalam membangun bangsa.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lebih dari enam dasawarsa, sejarawan Prof Taufik Abdullah telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan ilmu sejarah di Indonesia. Bersama sejarawan Indonesia lainnya, Taufik berhasil menjadikan sejarah sebagai disiplin ilmu yang menarik dan diminati banyak mahasiswa.
Sejumlah kisah, pandangan, dan sikap hidup dari Taufik Abdullah terangkum dalam buku 85 Tahun Taufik Abdullah: Perspektif Intelektual dan Pandangan Publik yang ditulis oleh sejumlah tokoh yang berlatar belakang akademisi, budayawan, hingga wartawan. Peluncuran buku tersebut diselenggarakan secara daring pada Minggu (3/1/2021) bertepatan dengan ulang tahun ke-85 Taufik Abdullah. Penulisan buku tersebut dipimpin oleh sejarawan Universitas Indonesia, Prof Susanto Zuhdi, sebagai ketua tim editor.
Dalam perayaan ulang tahun sekaligus peluncuran buku terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia itu, Taufik menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan yang telah menuangkan sejumlah perspektif ke dalam buku. Ini merupakan buku kedua setelah sebelumnya di ulang tahunnya ke-70, ia juga mendapatkan apresiasi serupa.
Ternyata saat memasuki dunia ilmu pengetahuan, satu hal yang tidak terlupakan adalah persahabatan. Kenapa dibuat buku ini penyebabnya pasti karena saya masih dianggap teman, bukan yang lain.
”Ternyata saat memasuki dunia ilmu pengetahuan, satu hal yang tidak terlupakan adalah persahabatan. Kenapa dibuat buku ini penyebabnya pasti karena saya masih dianggap teman, bukan yang lain,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ahmad Najib Burhani menyatakan, Taufik Abdullah memiliki posisi dan pengaruh yang sangat tinggi dalam keilmuan Indonesia, khususnya di bidang sejarah.
Bersama sejarawan Indonesia lainnya, Taufik berhasil menjadikan sejarah sebagai disiplin ilmu yang menarik dan diminati banyak mahasiswa. Ilmu sejarah ini juga menjadi elemen penting dalam membangun bangsa.
”Sejak tahun 1970, berbagai nama ilmuwan dan sejarawan datang, tumbuh, dan berganti di negeri ini. Namun, Pak Taufik Abdullah mampu terus menjaga posisinya untuk terus berada di puncak bersanding dengan ilmuwan lain,” ujarnya.
Dalam penyampaian testimoni yang dipandu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan, sejarawan Mukhlis PaEni menilai, Taufik Abdullah kian bijak dan beradat sejak dianugerahi gelar Tuangku Pujangga Diraja pada 11 tahun silam. Taufik juga dinilai sebagai sosok yang memiliki sifat percaya diri, giat bekerja, dan tulus dalam bergaul dengan semua kalangan.
Antropolog Ninuk-Kleden Probonegoro memandang bahwa Taufik memiliki sikap yang dapat membangkitkan semangat rekan-rekannya dalam melakukan penelitian. Hal ini ditunjukkan saat Taufik memberikan arahan kepada Ninuk ketika meneliti budaya dan sejarah yang bersifat marjinal seperti Panjak, Ronggeng, hingga Lenong.
”Terima kasih Pak Taufik karena kata-kata mutiara yang saya pegang sampai sekarang bahwa yang kita dapat bukan semua milik kita,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyatakan, Taufik memiliki kontribusi yang sangat luar biasa dalam perkembangan ilmu sejarah di Indonesia. Menurut dia, sebuah biografi rasanya sangat pantas disusun ke depan untuk merekam betul jejak pemikiran dan kiprah beliau sebagai seorang intelektual.
”Pak Taufik dalam suatu diskusi menekankan sekali bahwa enggak perlu (kita) selalu mengekor pakar-pakar di luar (Indonesia) sana. Ide beliau sangat orisinal dan ada satu kepercayaan intelektual yang menurut saya sangat kuat. Beliau memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan siap menerima kritik, bahkan tekanan,” ujarnya.