Sistem Seleksi Tes Masuk Perguruan Tinggi Ditata dan Diintegrasikan
Pelaksanaan sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri pada tahun 2021 tetap berada dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk memudahkan verifikasi data, LTMPT mengintegrasikan sistem dengan data Kemendikbud dan Kemenag.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS
Suasana UTBK-SNMPTN di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (5/7/2020). Di tengah pandemi, lebih dari 700.000 calon mahasiswa se-Indonesia mengikuti ujian dengan protokol kesehatan ketat.
JAKARTA, KOMPAS-Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi terus menata sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Lembaga tersebut mengintegrasikan sistem seleksi dengan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Sistem Manajemen Informasi Pendidikan Kementerian Agama.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih, Senin (4/1/2021) di Jakarta, mengatakan, integrasi seperti itu memudahkan penarikan dan verifikasi data calon peserta seleksi. Sehingga, LTMPT tidak perlu lagi mengumpulkan data.
Integrasi telah dijalankan pada seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021. Untuk jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) misalnya, per 28 Desember 2020 lalu, LTMPT telah mengumumkan kuota siswa yang berhak mendaftar di setiap satuan pendidikan.
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri tahun 2021 masih menawarkan beasiswa bagi calon mahasiswa kurang mampu melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Calon peserta yang telah memegang KIP Kuliah bisa mendaftar. Untuk verifikasi data mereka, LTMPT menyinergikan sistem seleksi dengan data di Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud.
Sementara itu, siswa di satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama (Kemenag) juga bisa mengikuti SNMPTN ataupun Ujian Tertulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN). Verifikasi data mereka memakai Sistem Manajemen Informasi Pendidikan (EMIS) Kemenag.
Apabila ada siswa ingin mendaftar ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di suatu daerah, maka mereka bisa mengikuti seleksi dari jalur SNMPTN atau UTBK-SBMPTN. Bahkan, siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) juga bisa mendaftar ke semua program diploma empat dan strata satu terapan karena LTMPT telah bekerja sama dengan politeknik negeri dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud.
Para peserta menunggu dimulainya ujian tulis berbasis komputer (UTBK), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2020 gelombang kedua di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (21/7/2020). Sebanyak 6.874 peserta mengikuti UTBK gelombang kedua di kampus UPN Veteran. Ujian akan berlangsung hingga tanggal 29 Juli 2020.
Tak bisa ubah
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Budi Prasetyo menjelaskan, dengan terintegrasinya sistem seleksi bersama data Kemendikbud dengan Kemenag, berarti LTMPT tidak akan pernah bisa mengubah data. Dalam penentuan siswa yang berhak ikut SNMPTN 2021, misalnya, satuan pendidikanlah yang menyetor nama beserta peringkat nilai ke sistem. Apabila data yang disetor tidak sesuai kenyataan dan menimbulkan protes dari orangtua siswa, maka satuan pendidikan yang harus bertanggung jawab.
Status akreditasi sebuah satuan pendidikan pun mengacu ke setoran dari data Kemendikbud dan Kemenag. Menurut Budi, LTMPT telah berkoordinasi dengan sekolah tinggi kedinasan di bawah kementerian. Tujuannya adalah agar sekolah tinggi kedinasan bisa menggunakan hasil UTBK sebagai syarat pendaftaran.
"Sejauh ini, kami baru menandatangani nota kesepahaman dengan Politeknik Keuangan Negara STAN Kementerian Keuangan," ujar dia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam menyampaikan, praktik-praktik baik pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi negeri pada tahun 2020 semestinya bisa dilanjutkan dengan perbaikan-perbaikan. Pengalaman seleksi tahun lalu yang terjadi saat masa pandemi Covid-19 dan akan berlangsung dalam suasana yang sama pada tahun 2021 ini.
"Kami berharap, adaptasi pelayanan seleksi semakin baik sehingga seluruh calon mahasiswa bisa menggapai impiannya mendapatkan pendidikan tinggi yang layak," kata dia.
Rektor Universitas Negeri Gorontalo Edward Wolok menyampaikan, sinergi data yang dilakukan dengan kementerian tersebut sebagai bagian dari kemandirian LTMPT untuk mendukung pengelolaan sistem seleksi dan kebutuhan kepala satuan pendidikan."Kami berharap, realisasi pelaksanaan SNMPTN dan UTBK-SBMPTN 2021 bisa berjalan lancar. Pengalaman baik seleksi pada masa pandemi tahun 2020 bisa dipakai sebagai acuan," tutur dia.