Kasus Covid-19 dari Kluster Unsika Karawang Bertambah
Jumlah kasus Covid-19 dari kluster kampus Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, bertambah menjadi 30 orang. Pelacakan kontak erat masih terus dilakukan untuk mencegah penyebaran kias meluas.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 dari kluster kampus Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, bertambah menjadi 30 orang. Pelacakan kontak erat masih terus dilakukan untuk mencegah penyebaran kian meluas.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan, hingga sekarang lebih dari 200 orang diambil sampelnya karena berkontak erat dengan pasien Covid-19 dari kluster kampus Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika). Hasilnya keluar secara bertahap setiap hari. Hingga Minggu (27/12/2020), tercatat ada penambahan lima orang yang positif terpapar Covid-19 dari pejabat kampus.
Sebelumnya, pihak kampus melaporkan kasus baru setelah stafnya melakukan beberapa kegiatan di luar kota. Sebanyak 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19, yang meliputi 7 pejabat kampus, 8 orang dosen, dan 10 orang tenaga kependidikan.
Sebagian terpapar dari rangkaian kegiatan yang diadakan di sejumlah daerah, yakni rapat kerja di Bandung, rapat kerja senat di Bali, pelantikan pejabat fungsional, dan penutupan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di Hotel Resinda Karawang. Sisanya tertular dari tempat yang didatangi, keluarga, dan tempat kerja.
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil tes usap tenggorokan dari mereka yang berkontak erat dengan pihak kampus yang positif Covid-19. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi yang terinfeksi. Menurut Fitra, pihaknya telah berupaya maksimal untuk melacak kontak erat secepat mungkin setelah pihak kampus melaporkan data tersebut.
Sebagian terpapar dari rangkaian kegiatan yang diadakan di sejumlah daerah.
Mayoritas pasien tidak menunjukkan gejala khusus. Mereka pun melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Pasien yang diperbolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah apabila lingkungan rumah mendukung untuk dilakukan pembatasan jarak fisik. Jika tidak memungkinkan, mereka akan dirujuk untuk tinggal sementara di hotel yang telah disewa oleh pemerintah daerah.
Adapun jumlah pasien Covid-19 yang tercatat di Karawang, Minggu, per pukul 18.00 adalah 5.497 orang. Ada 252 orang yang menjalani isolasi mandiri, 1.145 orang dirawat, 3.905 orang sembuh, dan 195 orang meninggal. Peningkatan kasus masih didominasi oleh kluster industri.
Berdasarkan catatan Kompas, meluasnya kasus pada kluster industri disebabkan beberapa hal, antara lain minimnya koordinasi dari pihak industri dalam melaporkan setiap kemunculan kasus positif di tempat kerja. Mereka melakukan pemeriksaan mandiri Covid-19 untuk karyawan, tetapi tidak melaporkan ke tim gugus tugas di kecamatan atau kabupaten. Lantas saat hasilnya nonreaktif, karyawan tidak dikarantina mandiri selama 14 hari.
Keterlambatan dalam melacak kontak erat itu berpotensi meluaskan penyebaran Covid-19 karena penderita sulit dilacak. Alasan lainnya, perusahaan khawatir jika pabrik ditutup sementara dan tidak bisa beroperasi jika ada kasus positif Covid-19 di lingkungannya.
Pemeritah Kabupaten Karawang juga khawatir bakal terjadi lonjakan penambahan kasus setelah libur panjang Natal dan tahun baru. Apalagi, Karawang sebagai kota industri mempunyai banyak perantau dari sejumlah daerah yang mudik ke kampung halaman.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri sebelumnya menyampaikan jelang libur akhir tahun diperkirakan banyak karyawan yang berasal dari berbagai daerah kembali ke kampung halaman. Berkaca pada pengalaman lalu, pihaknya menjumpai beberapa karyawan yang pulang kampung terpapar Covid-19.
Saat pulang ke Karawang, karyawan itu menularkan kepada teman-teman lainnya di perusahaan. Acep pun meminta agar seluruh perusahaan disiplin menjalankan kewajibannya dalam menerapkan protokol kesehatan setelah para karyawannya kembali ke kantor.