Giliran Siswa SD di Surabaya Uji Coba Sekolah Tatap Muka
Setelah melakukan uji coba sekolah tatap muka terhadap siswa SMP di 18 sekolah, Pemerintah Kota Surabaya segera menggelar simulasi yang sama kepada siswa kelas VI sekolah dasar di 25 sekolah negeri dan swasta.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Setelah melakukan uji coba sekolah tatap muka terhadap siswa SMP di 18 sekolah, Pemerintah Kota Surabaya segera menggelar simulasi yang sama pada siswa kelas VI sekolah dasar. Simulasi ini dilakukan untuk membiasakan pelajar terhadap adaptasi kebiasaan baru sebelum sekolah tatap muka itu resmi dibuka.
Untuk simulasi sekolah tatap muka bagi pelajar SD, menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa (15/12/2020), tahap awal, menurut rencana, melibatkan 25 sekolah yang tersebar di lima wilayah Surabaya, yakni barat, pusat, utara, selatan, dan timur.
”Saya ingin sebelum siswa masuk sekolah sudah diawali simulasi. Kemungkinan bisa dilakukan akhir Desember,” katanya.
Simulasi terhadap pelajar SD dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya setelah menggelar uji coba sekolah tatap muka bagi pelajar kelas IX SMP. Simulasi berlangsung sejak Senin (7/12/2020) yang melibatkan siswa dari 14 SMP negeri dan swasta. ”Selama simulasi digelar, nyaris tidak ada kendala mulai uji usap terhadap semua siswa, guru dan pegawai di sekolah,” ujar Risma.
Oleh sebab itu, Wali Kota Risma ingin ada simulasi untuk pelajar SD. Ini dilakukan untuk mendapat gambaran secara utuh bagaimana ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di sekolah. ”Kan beda, kalau anak SMP lebih mudah diarahkan, untuk ada SD saya ingin ada simulasi juga,” ujarnya.
Sampai hari ini masih ada keraguan dari orangtua jika anak sekolah tatap muka. Untuk mengikis keraguan dan kekhawatiran wali murid, sebelum ke sekolah dengan jumlah dibatasi, semua akan uji usap.
Meyakinkan
Proses untuk melaksanakan simulasi bagi siswa SD, Pemkot Surabaya bakal melakukan tes swab kepada pelajar untuk memastikan kondisi kesehatan mereka dan meyakinkan para orangtua.
”Sampai hari ini masih ada keraguan dari orangtua jika anak sekolah tatap muka. Untuk mengikis keraguan dan kekhawatiran wali murid, sebelum ke sekolah dengan jumlah dibatasi, semua akan uji usap,” kata Risma.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo menjelaskan, ada ketentuan yang dibuat di dalam sekolah tatap muka pada masa pandemi Covid-19. Syarat bisa menggelar simulasi sekolah tatap muka ialah pelajar dalam kondisi sehat dan sudah uji usap dengan hasil negatif. Ketentuan ini berlaku pula bagi para guru ataupun semua tenaga pendidikan yang hadir di sekolah.
Syarat lain, ada persetujuan oleh orangtua. Jadi, mereka semua (pelajar) yang datang di sekolah tatap muka harus mendapat persetujuan dari orangtua.
Di samping itu, kata Supomo simulasi tatap muka dapat digelar dengan syarat persetujuan dari komite sekolah serta dukungan sarana dan prasarana protokol kesehatan di sekolah tersebut. ”Untuk selebihnya sarana dan prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan kalkulasi jumlah murid yang datang,” katanya.
Dalam melaksanakan simulasi sekolah tatap muka ini, Pemkot Surabaya juga melibatkan lembaga yang concern di bidang kesehatan. Dengan harapan, mereka dapat memberikan masukan dan evaluasi agar proses belajar tatap muka di sekolah berjalan lancar dan mencegah penyebaran Covid-19.