Agar Anak Tak Terputus dengan Seni Selama Pandemi Covid-19
Museum Macan (Modern and Contemporary Art in Nusantara) membuat ruang seni hibrida pertama, yakni dapat diakses secara daring dan luring. Ruang seni ini diharapkan menjadi media anak berinteraksi dengan seni.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Interaksi anak dengan seni dinilai tidak boleh putus karena pandemi. Ini karena seni diyakini sebagai sarana belajar, mengasah rasa, dan berefleksi. Untuk itu, Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau Museum Macan membuat ruang seni hibrida untuk anak.
Ruang seni hibrida maksudnya seni dapat diakses secara daring di laman Museum Macan atau secara luring dengan langsung mengunjungi museum. Ruang seni berjudul Kisah Antah-Berantah ini dapat diakses daring mulai 15 Desember 2020.
Adapun Museum Macan dapat dikunjungi langsung per 23 Januari 2021. Ruang seni ini merupakan kerja sama Museum Macan dengan PT Bank UOB Indonesia.
Ruang seni Kisah Antah-Berantah dibuat oleh perupa Bali, Citra Sasmita. Kisah Antah-Berantah diangkat dari dongeng Tantri yang diceritakan secara turun-temurun di Bali. Dongeng itu bercerita tentang kerajaan hewan. Masing-masing hewan dikisahkan punya karakter sendiri.
”Anak-anak dan keluarga bisa belajar nilai kebajikan, kepemimpinan, dan keberanian lewat fabel ini. Anak juga akan diajak membuat ceritanya sendiri di ruang seni ini,” kata Head of Education and Public Programs Museum Macan Aprina Murwanti, Senin (14/12/2020), pada pertemuan daring.
Ruang seni daring diakses dengan memanfaatkan teknologi augmented reality (AR). Pengunjung dapat melakukan tur virtual dengan citra 360 derajat. Setiap instalasi seni bisa dinikmati melalui gambar bergerak ataupun penjelasan dengan audio. Selain itu, karakter dongeng ruang seni ini tersedia sebagai filter di Instagram.
Ruang seni juga bisa diakses secara luring di Museum Macan. Pengunjung tidak hanya bisa berinteraksi dengan seni melalui visual dan audio, tetapi juga melalui aroma yang jadi bagian instalasi seni. Adapun pihak museum memastikan protokol kesehatan akan diberlakukan saat museum dibuka kembali, Januari 2021.
Anak-anak dan keluarga bisa belajar nilai kebajikan, kepemimpinan, dan keberanian lewat fabel ini. Anak juga akan diajak membuat ceritanya sendiri di ruang seni ini.
Pengalaman berinteraksi dengan seni itu akan dibawa ke tempat publik nanti, yakni Jakarta dan Tangerang Selatan. Namun, pihak museum belum merinci lebih lanjut tentang hal ini.
Pentingnya seni
Menurut Chairwoman Museum Macan Foundation Fenessa Adikoesoemo, seni krusial untuk kehidupan sehari-hari, terlebih di masa pandemi. Itu sebabnya akses terhadap seni dan pendidikan seni harus dibuka seluas-luasnya, termasuk untuk anak-anak dan keluarga.
”Seni memungkinkan kita untuk berefleksi terhadap realitas, kemudian memfasilitasi kita untuk mendiskusikan solusinnya bagi masa depan. Suatu hari itu akan jadi pengingat atas apa yang kita alami di masa sekarang,” ujar Fenessa.
Perupa Citra Sasmita memilih dongeng Tantri sebagai inspirasi utama karena mengandung nilai-nilai universal, misalnya kepemimpinan, keberanian, dan kesetiaan. Nilai kebajikan yang sama bisa ditemukan pada cerita rakyat di mana pun, misalnya kisah 1001 malam dari Timur Tengah.
”Saya percaya anak-anak punya kebebasan berpikir dan berimajinasi. Saya jadi menggali lagi memori masa kecil dan teringat dongeng ini yang sering diceritakan orangtua saya,” kata Citra yang juga pemenang UOB Painting of the Year 2017.
Adapun Tantri merupakan fabel dan setiap karakter hewannya mewakili sifat-sifat tertentu. Menurut Citra, cerita seperti ini merupakan media yang tepat untuk mengenalkan karakter manusia dan nama-nama hewan.
Direktur Museum Macan Aaron Seeto mengatakan, sejak museum ditutup sementara pada Maret 2020 hingga kini, penikmat seni Museum Macan meluas. Ini karena segala kegiatan dan pameran dilakukan secara virtual selama pandemi. Artinya, pengunjung tidak lagi terbatas pada warga Jakarta, melainkan juga pengunjung dari daerah-daerah lain.
”Sejak tutup sementara, kami memindahkan edukasi seni dari museum ke media daring. Kami jadi bisa menjangkau lebih banyak audiens, siswa, dan guru di pelosok negeri. Saya pikir kegiatan daring membawa hal baik di tahun pandemi ini,” kata Aaron. ”Saya harap ruang seni Kisah Antah-Berantah memberi interaksi bermakna bagi anak-anak,” ujarnya.
Head of Strategic Communications and Brand PT Bank UOB Indonesia Maya Rizano mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah program edukasi seni secara daring selama pandemi.
Program itu telah menjangkau lebih dari 35 sekolah di Indonesia, lebih dari 350 anak, dan lebih dari 70 pendidik. Ia berharap ruang seni daring tidak hanya diakses orang Indonesia, tetapi juga pengunjung dari luar negeri.