Wapres Ingatkan Kebutuhan Konten Penyiaran yang Mencerdaskan Publik
Wakil Presiden RI Ma\'ruf Amin mengingatkan agar Komisi Penyiaran Indonesia selalu mendorong dan mengawasi lembaga penyiaran supaya mengedepankan kualitas konten.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI diharapkan berperan aktif menjadikan ruang publik penyiaran ramah, aman, dan nyaman dinikmati masyarakat. Karena itu, komisi tersebut perlu mendorong peningkatan mutu program siaran.
”Frekuensi udara adalah hak publik yang diatur ketat oleh negara. Maka, publik perlu dipenuhi haknya memperoleh konten informasi dan hiburan sehat serta mencerdaskan mereka,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menghadiri Anugerah KPI 2020 secara jarak jauh, Kamis (10/12/2020), di Jakarta.
”Sebagian warga menerima begitu saja yang disajikan lembaga penyiaran dan di sanalah peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI),” kata Wapres. Jadi, KPI perlu mewujudkan industri penyiaran yang mendukung integrasi nasional dan mencerdaskan masyarakat.
Wapres memandang pandemi Covid-19 mengubah cara berinteraksi dan berkomunikasi di tataran nasional dan global. Pemerintah menjadikan hal itu sebagai momentum untuk mendorong transformasi digital di semua lini layanan.
Ketua KPI Pusat Agung Suprio mengatakan, Anugerah KPI diberikan setiap tahun dengan tema berbeda-beda. Sepanjang tahun 2020, industri penyiaran dan masyarakat hidup bersama pandemi Covid-19.
Karena itu, Anugerah KPI 2020 turut mengusung tema "Semangat Kreativitas di Tengah Wabah". Ada juga kategori penghargaan untuk mengapesiasi lembaga penyiaran yang peduli penyiaran penanganan dan pencegahan Covid-19.
Ada 23 kategori penghargaan dalam Anugerah KPI 2020. Kompas TVmelalui program Sapa Nusantara episode Sumenep meraih penghargaan kategori program Wisata Budaya. Kompas TV juga mendapat penghargaan kategori program Peduli Perempuan untuk program Berkas Kompas.
Dengan program Berkas Kompas episode Derita Ganda Anak Berkebutuhan Khusus, Kompas TV meraih Anugerah KPI 2020 kategori program Peduli Disabilitas.
Kompas TV juga mendapat Anugerah KPI 2020 kategori program Konten Lokal Lembaga Penyiaran melalui Sapa Sulawesi Tengah-Palu episode Suara Perdamaian dari Perempuan Poso.
Adapun Jawa Timur meraih penghargaan kategori Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku biasa bersepeda bersama pemangku kepentingan di Jatim sampai ke kantor-kantor lembaga penyiaran dan mendengar masukan pengelola penyiaran.
Selama masa pandemi Covid-19, dia menyatakan telah meminta agar lembaga penyiaran mengutamakan protokol kesehatan. Pemerintah daerah Jawa Timur ikut membantu penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan.
Indeks kualitas
Awal pekan ini, KPI Pusat juga merilis laporan hasil riset Indeks Kualitas Program Siaran TV Periode I Tahun 2020. Ketua Penelitian dan Pengembangan KPI Andi Andrianto, Selasa (8/12), di Jakarta, mengatakan, hasilnya mencapai 3,14. Pencapaian ini dianggap di atas standar KPI. Selama empat tahun riset dilakukan, pencapaian indeks kualitas program tidak pernah mencapai sebesar itu.
Riset Indeks Kualitas Program Siaran TV untuk Periode I Tahun 2020 dikerjakan KPI bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi. Informan ahli yang dilibatkan sebanyak 108 orang. Sasaran riset adalah 15 induk jaringan televisi dengan total sampel sekitar 447 program.
Andi menyebutkan sembilan kategori program yang diteliti indeks kualitasnya. Masing - masing kategori program umumnya sesuai standar KPI, tetapi terkandung masukan.
Program berita, misalnya, mendapat indeks kualitas 3,25, tetapi kritiknya yaitu masih ada berita kriminal belum mengutamakan asas praduga tak bersalah.
Contoh lain yaitu program sinetron. Hasil riset indeks kualitas menunjukkan masih ada kepentingan perlindungan anak dan remaja terabaikan, seperti penggunaan kata - kata kasar dan perundungan fisik.
Contoh berikutnya program religi. Hampir semua stasiun televisi yang diteliti memenuhi standar kualitas yang diminta oleh KPI. Namun, KPI menyarankan agar substansi dibuat variatif dan menonjolkan sisi humanis.
Bertujuan positif
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Irwa Rochimah Zarkasi, saat dihubungi terpisah, Kamis (10/12/2020), memandang, pengukuran indeks kualitas program siaran televisi ataupun Anugerah KPI yang dilakukan bertujuan positif. Hasil pengukuran ataupun anugerah bisa dipakai pengelola stasiun televisi untuk perbaikan mutu program.
Hanya saja, dia berpendapat, transparansi metodologi pengukuran indeks perlu ditingkatkan, termasuk nama-nama program siaran yang diikutkan dalam riset. Selain itu, evaluasi metodologi riset perlu dilakukan berkala untuk mendapatkan kebaruan.
Lebih jauh, dia berharap, pengukuran kualitas program siaran televisi yang dilakukan tahunan tersebut dan memakai anggaran negara dijalankan serius. Jangan sampai muncul kesan sebatas menjalankan proyek.