Aceh Gelar Sekolah Tatap Muka, Waspada Serangan Ulang Covid-19
Serangan ulang atau gelombang susulan Covid-19 bisa saja terjadi jika abai pada protokol kesehatan. Safrizal khawatir sekolah menjadi kluster baru apabila warga sekolah tidak menerapkan aturan yang ketat.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Meski masih dalam situasi pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi Aceh melakukan uji coba sekolah tatap muka. Pemprov Aceh mendistribusikan masker untuk 1.081.174 siswa. Namun, sekolah tatap muka harus digelar secara ketat agar tidak membuka peluang terjadi lonjakan kasus di lingkungan sekolah.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman, Kamis (3/12/2020), menuturkan, serangan ulang atau gelombang susulan Covid-19 bisa saja terjadi jika abai pada protokol kesehatan. Safrizal khawatir sekolah menjadi kluster baru apabila warga sekolah tidak menerapkan aturan yang ketat.
”Serangan ulang Covid di Pulau Jawa harus jadi pembelajaran bagi kita, kluster keluarga salah satu ancaman serius,” ujarnya.
Sejak 2 Desember 2020, Pemprov Aceh melakukan uji coba sekolah tatap muka, tetapi dengan membatasi jumlah siswa dalam kelas. Setiap siswa diberikan masker kain secara percuma oleh pemerintah. Menurut rencana, sekolah tatap muka secara normal akan digelar pada awal Januari 2021.
Serangan ulang Covid di Pulau Jawa harus jadi pembelajaran bagi kita, kluster keluarga salah satu ancaman serius. (Safrizal Rahman)
Safrizal mengatakan untuk antisipasi lonjakan kasus baru, pusat karantina dan fasilitas lain harus dipastikan tercukupi. Maka dia juga menyarankan Satgas Covid-19 Aceh agar memaksimal tes PCR untuk menelusuri penyebaran.
Memastikan protokol kesehatan
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rahmat Fitri mengatakan, dia harus memastikan warga sekolah mampu menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker dan cuci tangan. Setiap sekolah diminta menyediakan fasilitas cuci tangan.
”Setiap sekolah dibentuk Satgas Penanganan Covid-19. Ini penting dilakukan agar semuanya bertanggung jawab dan berjalan maksimal,” kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, distribusi masker kepada 1.081.174 siswa di Aceh telah dilakukan. Sebelumnya, Pemprov Aceh juga membagikan 1 juta masker bantuan Presiden Joko Widodo kepada warga.
Penerapan sekolah tatap muka dikarenakan semua kabupaten/kota di Aceh telah turun status dari merah menjadi zona oranye. Penambahan kasus baru juga relatif kecil. Pada Rabu (2/12/2020), Aceh menjadi daerah paling rendah kasus baru, yakni 10 kasus.
Kapasitas laboratorium memadai dan reagen tercukupi. Kendalanya aktivitas tracing, testing, dan treatment belum maksimal dilakukan. (Saifullah)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, sejak kasus pertama diumumkan pada 27 Maret 2020, jumlah akumulatif kasus Covid-19 Aceh mencapai 8.355 orang. Sebanyak 320 orang meninggal dunia, 6.956 orang sembuh, dan 1.079 dalam perawatan.
Saifullah mengatakan, tes swab melalui PCR yang dilakukan belum memenuhi syarat minimal seperti yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
”Kapasitas laboratorium memadai dan reagen tercukupi. Kendalanya aktivitas tracing, testing, dan treatment atau 3T belum maksimal dilakukan,” kata Saifullah.