Sebuah rekor unik dipecahkan di dunia olahraga jalan cepat, lari, dan sepeda, Selasa (1/12/2020). Seorang kardinal, 17 uskup, 900 lebih rohaniwan-rohaniwati Katolik bergabung bersama 2.100 pelari dan pesepeda.
Oleh
Andreas Maryoto
·4 menit baca
PANITIA LG4C
Kegiatan Lari dan Gowes Caritas Christmas Cross Challenge 2020 (LG4C) serentak di tiga cabang olahraga secara virtual di Indonesia dan 17 negara lainnya bertujuan menghimpun dana bagi guru honorer di seluruh Indonesia, terutama mereka yang bertugas di wilayah-wilayah terpencil dan berkekurangan di luar Jawa.
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah rekor unik dipecahkan di dunia olahraga lari, sepeda, dan jalan cepat pada hari ini, Selasa (1/12/2020). Seorang kardinal, 17 uskup, 900 lebih rohaniwan-rohaniwati Katolik bergabung bersama 2.100 pelari, pesepeda, pejalan cepat di Indonesia dan di sejumlah negara Eropa, Amerika, Asia, dan Timur Tengah. Mereka akan beraktivitas selama sebulan penuh untuk menggalang dana bantuan Natal bagi guru honorer di berbagai wilayah di Tanah Air.
”Keterlibatan kardinal, belasan uskup, serta hampir seribu pastor dan suster belum pernah terjadi dalam sejarah penggalangan dana melalui olahraga secara virtual di Indonesia dan di luar negeri,” ujar Dr Antonius Widyarsono SJ, pengajar filsafat hukum, pelari maraton, serta salah satu penggerak rohaniwan-rohaniwati untuk terlibat dalam program penggalangan dana ini.
Penggagas acara ini adalah Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (AAJI), organisasi alumni sekolah-sekolah asuhan Serikat Jesus. Kegiatan berjudul Lari dan Gowes Caritas Christmas Cross Challenge 2020 (LG4C) serentak di tiga cabang olahraga secara virtual ini bertujuan menghimpun dana bagi para guru honorer di seluruh Indonesia, terutama untuk mereka yang bertugas di wilayah-wilayah terpencil serta berkekurangan di luar Jawa.
PANITIA LG4C
Kardinal Ignatius Suharyo
”Guru honorer adalah bagian penting dari tulang punggung pendidikan Indonesia. Banyak dari mereka masih bekerja dalam kondisi prasejahtera. Padahal, di tangan mereka kita menitipkan generasi masa depan. Itu sebabnya hasil penggalangan dana kali ini akan diutamakan untuk guru honorer di wilayah luar Pulau Jawa,” ujar Christiano Hendra Wishaka, Ketua Panitia Pelaksana Caritas Christmas yang juga Ketua I Dewan Pengurus Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia. Tugas panitia adalah mengawal gerak program yang melibatkan 3.000 lebih peserta.
HUMAS LG4C
Sebagian peserta telah mulai lari dalam acara LG4C yang bertujuan mengumpulkan donasi bagi guru honorer di luar Jawa.
Adapun penyaluran dana dan penerima bantuan akan diatur oleh dua lembaga lain, yaitu Yayasan KARINA KWI–lembaga kemanusiaan di bawah payung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang dipimpin Romo Dr Fredy Rante Taruk Pr dan Komisi Pendidikan KWI yang ditangani oleh Pater TB Gandhi Hartono SJ.
HUMAS LG4C
Ketua Panitia Pelaksana Caritas Christmas Christiano Hendra Wishaka
Lembaga Daya Dharma, lembaga pelayanan sosial di bawah Keuskupan Agung Jakarta (LDD-KAJ), juga turut aktif terlibat. Bersama AAJI, Pater Christoforus Kristiono Puspo SJ, Direktur Eksekutif LDD-KAJ, menjadi salah satu inisiator Caritas Christmas. ”Pendidikan harus jalan terus di tengah situasi berat pandemi. Ayo kita perhatikan para guru,” ujarnya dalam satu pertemuan November lalu. Hasil penggalangan dana Caritas Christmas akan disalurkan kepada 1.800-2.000 guru honorer sekolah swasta Katolik di 27 provinsi di luar Pulau Jawa.
PESERTA LG4C
Kartu ajakan berdonasi salah satu peserta LG4C.
Gagasan AAJI menjalar dalam waktu singkat ke seluruh Indonesia serta 17 negara lainnya. ”Informasi bergerak amat cepat karena anggota AAJI berada di lima benua,” ujar Glenn Sebastian, koordinator program.
”Hanya dalam tempo satu bulan, 3.000 lebih peserta memastikan diri ikut,” kata Glenn. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, seperti rohaniwan-rohaniwati yang rata-rata berkarya di dunia pendidikan, para profesional, pengusaha, guru, mahasiswa, wartawan, ibu rumah tangga, dan dokter.
Rentang usia partisipan juga mengejutkan. Beberapa peserta masih giat berolahraga di usia emas, antara lain Sr Francesco Mariannti OSU (86), Pater James Spillane (77), dan Uskup Palembang Mgr Sudarso SCJ (75).
Seluruh peserta terbagi dalam 133 tim–yang mengatur aktivitas lari, jalan, gowes, sekaligus mengatur penggalangan dananya masing-masing seturut panduan yang dirancang oleh platform donasi Aktivin. Para donator dipersilakan menyumbang Rp 50.000 per poin. Setiap poin setara 1 kilometer lari dan jalan, serta 3 kilometer bersepeda. Para donatur bisa mengecek pergerakan sumbangannya secara transparan melalui platform Aktivin.
Di hari pembukaan, dana yang terkumpul telah mendekati Rp 2,5 miliar (50.000 poin). Ini setara 50.000 kilometer atau lebih dari sekali mengelilingi bumi. ”Kami akan gembira sekali bila semakin banyak yang tergerak berdonasi,” kata Christiano Hendra.
DOKUMENTASI PESERTA LG4C
Kartu ajakan berdonasi dari salah satu peserta LG4C.
Kardinal Ignatius Suharyo, yang ikut berlari, berpesan agar kegiatan belarasa ini menjadi gerakan bersama untuk kebaikan para guru dan masyarakat luas. Kardinal akan memimpin misa pembukaan Caritas Christmas Cross Challenge di Katedral Jakarta pada hari ini, 1 Desember 2020. Diikuti oleh umat secara terbatas, acara ini disiarkan daring melalui saluran Youtube Komsos Katedral Jakarta.