Pembelajaran Tatap Muka di Lampung Utamakan Keselamatan Peserta Didik
Pembelajaran tatap muka di Lampung ditargetkan dimulai pada Januari 2021. Kendati begitu, keselamatan peserta didik tetap menjadi pertimbangan utama. Sejumlah sekolah di pelosok Lampung melakukannya sejak Oktober lalu.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka di Lampung ditargetkan dimulai pada Januari 2021. Kendati begitu, keselamatan peserta didik tetap menjadi pertimbangan utama.
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Sulpakar mengatakan, kebijakan pembukaan sekolah di masa pandemi Covid-19 tetap mengutamakan keselamatan peserta didik. Selain perkembangan kasus Covid-19 di Lampung, pemerintah kabupaten/kota juga perlu mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, termasuk orangtua siswa. ”Keselamatan peserta didik tetap merupakan prioritas utama. Kondisi psikologi sosial juga menjadi pertimbangan,” kata Sulpakar di Bandar Lampung, Senin (23/11/2020).
Dia mengatakan, kabupaten atau kota di zona kuning dan hijau bisa segera mempersiapkan pembelajaran tatap muka. Selain menyiapkan berbagai sarana untuk penegakan protokol kesehatan, sekolah juga bisa melaksanakan uji coba pembukaan tatap muka.
”Pemberian izin dapat dilakukan secara serentak atau bertahap per wilayah kecamatan dan atau desa/kelurahan. Bupati dan wali kota perlu melakukan antisipasi kesiapan agar tatap muka tidak menjadi kluster baru dalam pendidikan,” tuturnya.
Dia menambahkan, keluarga berperan penting dalam mendukung kesiapan sekolah memulai pembelajaran tatap muka. Setiap orangtua juga harus memastikan agar anaknya mematuhi protokol kesehatan dan aturan selama pembelajaran tatap muka.
Sementara itu, sejumlah sekolah di wilayah pelosok Lampung sudah memulai pembelajaran tatap muka sejak Oktober 2020. Salah satu daerah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka di Lampung adalah Kabupaten Mesuji.
Sejumlah sekolah di wilayah pelosok Lampung sudah memulai pembelajaran tatap muka sejak Oktober 2020.
Selain persoalan sulitnya sinyal internet untuk melaksanakan pembelajaran daring, pembukaan sekolah juga dilakukan karena kasus di wilayah itu sudah melandai.
Mesuji merupakan salah satu daerah dengan kasus positif Covid-19 terendah di Lampung. Hingga kini, tercatat 16 kasus positif Covid-19 di wilayah itu dan tanpa ada kasus kematian.
Anung Prasetya (29), guru di SMP Negeri 20 Mesuji, mengatakan, pembelajaran tatap muka tetap dilakukan sesuai panduan dan protokol kesehatan. Selain pengurangan jam belajar, siswa juga masuk sekolah secara bergantian. ”Siswa hanya masuk tiga hari dalam satu minggu,” ujarnya.
Dia mengatakan, sekolah juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selain melakukan pengukuran suhu dan penyemprotan tas dengan disinfektan, siswa juga wajib memakai masker selama belajar.
Selain itu, selama belajar, siswa dilarang saling bersentuhan atau berkerumun di dalam kelas. Untuk memastikannya, guru mata pelajaran diminta tidak meninggalkan kelas sebelum guru mata pelajaran lainnya datang untuk mengajar. Hal itu dilakukan agar siswa tetap dalam pemantauan guru selama di dalam kelas.
Selama satu bulan terakhir, pembelajaran tatap muka di Mesuji berjalan lancar. Hingga kini, tidak ada kasus Covid-19 yang terjadi di kawasan lingkungan sekolah.
Kurnia Mahardika (25), guru di SMPN Satu Atap 2 Way Serdang, Mesuji, menuturkan, pembalajaran tatap muka dinilai lebih efektif dibandingkan pembelajaran daring. Pembelajaran langsung membuat guru bisa lebih memantau pemahaman siswa tentang materi yang diberikan.
Apalagi, selama ini pembelajaran daring tidak optimal karena tidak semua siswa memiliki gawai. Selain itu, sebagian besar siswa tinggal di daerah pelosok yang sulit mendapat akses internet.