Krisis Pandemi Jadi Peluang Eksplorasi Media Digital
Pandemi Covid-19 dipakai pelaku seni pertunjukan mengeksplorasi media digital guna menghasilkan karya dan tetap terhubung dengan penonton.
Oleh
Mediana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pegiat seni teater memanfaatkan ruang virtual agar produksi karya tetap berjalan. Selain itu, ruang virtual digunakan untuk mengeksplorasi peluang kerja artistik baru.
Sutradara Teater Garasi Yudi Ahmad Tajudin mengatakan hal itu saat menghadiri konferensi pers virtual Djakarta Teater Platform 2020 bertajuk "Jeda", Jumat (20/11/2020), di Jakarta.
Dia mencontohkan pengalamannya yang mengeksplorasi pola hubungan pemain dengan penonton yang berbeda dari penampilan fisik di panggung. Ia mencoba berbagai mekanisme pemakaian teknis media digital.
"Pada awal pandemi Covid-19, pelaku seni pertunjukan bergaul dengan media digital yang mereka belum terbiasa memakai. Pergaulan itu memberi perluasan kepekaan visual. Media digital juga meredefinisi hubungan yang biasanya tercipta langsung dalam seni pertunjukan," ujar dia.
Bagi dia, saat bersamaan, penonton teater juga mengeksplorasi cara menonton pertunjukan yang berbeda dari sebelum pandemi Covid-19. Cara yang berbeda akan menghasilkan pemaknaan gagasan teater yang berbeda pula.
Co-Sutradara Teater Ghanta, Tamimi Rutjita, menceritakan, krisis pandemi Covid-19 memungkinkan kelompok seniman teater semakin bisa berkolaborasi dengan pelaku dari sektor seni budaya lain. Dari pengalamannya, Teater Ghanta bekerja sama dengan Karang Taruna Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Mereka meriset pengalaman masyarakat yang selama bertahun - tahun beradaptasi hidup dengan banjir tahunan.
"Hasil riset itu dipakai sebagai bahan narasi teater. Pertunjukannya pun dilakukan menggunakan metode on site," kata dia.
Sutradara Unlogic Theater Dina Febriana mengatakan, krisis pandemi membuat eksplorasi media semakin aktif. Sebagai contoh, Unlogic Theater mengusung konsep teater radio yang mengoptimalkan medium suara. Suara dianggap merepresentasikan diri manusia sehingga harapannya penonton di manapun dan situasi apapun memperoleh gambaran visual.
"Penonton bisa membayangkan sendiri. Melalui medium suara, pertunjukan tidak lagi melulu naratif, " tutur dia.
Djakarta Teater Platform merupakan program dari Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Program ini bertujuan menghadirkan ruang pertemuan, pertukaran gagasan, distribusi pengetahuan, dan medium penciptaan karya.
Seluruh acara Djakarta Teater Platform 2020 dilangsungkan secara daring dan luring pada 21-29 November 2020. Siaran daring melalui kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta dan penampilan luring bisa disimak di Humaark.