Seni di Tengah Pandemi, Pameran Lukisan Digelar RSJ Bali
Ubud Diary bersama UPTD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli mengadakan pameran lukisan serangkaian Hari Kesehatan Nasional 2020. Pameran lukisan berjudul ”Seni Ditengah Pandemi” dilangsungkan di RSJ Bangli.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
BANGLI, KOMPAS — Pihak galeri Ubud Diary bersama Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli mengadakan pameran lukisan serangkaian Hari Kesehatan Nasional 2020. Pameran lukisan berjudul ”Seni Ditengah Pandemi” dilangsungkan di kompleks UPTD RSJ Provinsi Bali dan menghadirkan pula lukisan karya pasien RSJ Bali di antara lukisan-lukisan karya seniman usia muda lainnya.
Pada pembukaan pameran di Gedung Pendidikan dan Pelatihan UPTD RSJ Provinsi Bali di Bangli, Kamis (12/11/2020), Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Bali, yang juga istri Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster, menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan pameran dan mengapresiasi penyelenggara pameran.
”Seni dibawa masuk ke wilayah pemulihan bagi yang sakit,” ujar Suastini Koster seperti ditayangkan melalui media dalam jaringan (daring). Dia menambahkan, rumah sakit, termasuk RSJ Bali, memiliki ruang yang dapat dimanfaatkan para seniman untuk menghadirkan karya mereka.
Adapun karya seni, misalnya lukisan, yang dihadirkan di ruang-ruang yang ada di rumah sakit itu adalah karya seni yang memberikan nuansa nyaman dan tenang.
Sebelumnya, Direktur RSJ Provinsi Bali I Dewa Gede Basudewa mengatakan, pameran diselenggarakan serangkaian Hari Kesehatan Nasional 2020. RSJ Bali bekerja sama dengan pengelola galeri Ubud Diary untuk mengundang seniman yang berpartisipasi dalam pameran tersebut.
”Kami juga mengundang pasien rumah sakit ini yang senang melukis dan memiliki talenta seni, termasuk (pasien) yang sudah pulih dan sudah pulang,” kata Basudewa dalam sambutannya.
Pameran tersebut, menurut Basudewa, menjadi bagian dari upaya rehabilitasi dan pemulihan serta perawatan bagi pasien RSJ selain menjadi ruang ekspresi dan menampilkan karya seniman.
Seni dibawa masuk ke wilayah pemulihan bagi yang sakit. (Ni Putu Putri Suastini Koster)
Seperti ditayangkan dalam media secara daring, Basudewa menambahkan, pameran di kawasan RSJ Bali itu juga bertujuan memberikan semangat baru dan motivasi bagi seluruh komunitas di RSJ Bali, termasuk dokter dan pegawai RSJ Bali. Mereka juga merasakan imbas dari pandemi Covid-19, termasuk dampaknya terhadap kesehatan.
Pameran lukisan itu digelar di tiga gedung terpisah di RSJ Bali, di antaranya Gedung Poliklinik dan Gedung Diklat RSJ Bali. Dengan alasan protokol kesehatan, pihak RSJ Bali memberlakukan pembatasan jumlah kerumunan orang, termasuk bagi wartawan, di dalam gedung pada saat acara pembukaan pameran.
Adapun dari pantauan di Gedung Diklat RSJ Bali sebelum acara pembukaan, terdapat sejumlah lukisan dipajang di ruang gedung itu, di antaranya lukisan berjudul ”Gering” karya I Wayan Sastra Kusuma dan lukisan ”Menuju Bulan Penuh” karya I Nyoman Gede Darmawan. Selain itu, dipajang pula lukisan berjudul ”Raja Kodok Menari” karya I Gede Arista Yudhistira.
Ketiga seniman itu merupakan pelukis muda yang berbakat. Sastra Kusuma, pelukis usia muda kelahiran 2005, misalnya, pernah menerima penghargaan dalam pesta seni lukis anak-anak Asia, Mitsubishi Asian Children Enikki Festa.
Adapun lukisan berjudul ”Raja Kodok Menari” karya Arista Yudhistira, yang menjadi gambar sampul katalog pameran, dibeli Suastini Koster pada saat pembukaan pameran.
Dari katalog pameran, terdapat sekitar 15 lukisan yang merupakan hasil karya seni dari lima pasien dan mantan pasien RSJ Bali di antara puluhan karya lukis yang diikutsertakan dalam pameran.