Strategi yang mengutamakan pelanggan dan berinvestasi pada jurnalisme berkualitas tinggi akan menguntungkan industri berita. The New York Times membuktikan ini, dan hasilnya pendapatan langganan digital melampaui cetak.
Oleh
Yovita Arika
·3 menit baca
Setelah sembilan tahun meluncurkan konten daring berbayar, langganan digital The New York Times akhirnya bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan daripada langganan media cetaknya. Ini dicapai setelah jumlah pelanggan digital melampaui angka 7 juta pada September 2020.
Dari 7 juta pelanggan digital tersebut, sekitar 4,7 juta membayar untuk produk berita inti dan sisanya berlangganan aplikasi teka-teki silang dan memasak. Sejak peluncuran konten daring berbayar (paywall) pada 2011, butuh waktu lebih dari empat tahun bagi New York Times untuk mendapatkan 2 juta pelanggan digital. Setelah itu jumlah pelanggan digital terus meningkat.
Meski pandemi Covid-19 menurunkan pelanggan cetak hingga 3,9 persen, tetapi pelanggan digital terus meningkat.
Meski pandemi Covid-19 menurunkan pelanggan cetak hingga 3,9 persen, tetapi pelanggan digital terus meningkat. Pada 30 September, jumlah pelanggan berita digital naik 45,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi, 63,6 persen, pada langganan aplikasi teka-teki silang dan memasak.
Pendapatan langganan meningkat 12,6 persen menjadi 301 juta dollar AS dan pendapatan produk khusus digital meningkat 34 persen menjadi 155,3 juta dollar AS. Ini menjadikan pembaca digital satu-satunya sumber pertumbuhan untuk The New York Times pada kuartal ini.
Sementara pendapatan langganan cetak turun 3,8 persen menjadi 145,7 juta dollar AS, sebagian besar karena pendapatan kios koran ritel yang lebih rendah meski langganan cetak (pengiriman ke rumah) tumbuh 2,5 persen. Pendapatan iklan turun 30,2 persen, terdiri dari penurunan 12,6 persen di digital, dan 46,5 persen di media cetak.
Pengembangan digital
The New York Times konsisten mengembangkan konten daring berbayar. Ini terlihat dari biaya pengembangan produk yang naik 27,9 persen dibandingkan dengan kuartal III-2019. Jumlah karyawan ditambah untuk mengembangkan produk digital terkait dengan strategi berlangganan edisi digitalnya.
Capaian The New York Times menunjukkan bahwa strategi yang mengutamakan pelanggan dan berinvestasi dalam jurnalisme berkualitas tinggi akan menguntungkan bagi industri berita. Langganan digital tidak hanya menjadi pendorong utama pertumbuhan The New York Times, tetapi pada akhirnya akan menjadi bisnis terbesarnya.
The New York Times memproyeksikan peningkatan 14 persen dalam total pendapatan berlangganan pada kuartal IV-2020 dibandingkan periode yang sama 2019, serta peningkatan 35 persen pendapatan langganan khusus digital. Jumlah pelanggan digital ditargetkan mencapai 10 juta pada 2025, dan menargetkan jurnalisme digital sebagai aliran pendapatan intinya.
”Permintaan yang berkelanjutan untuk jurnalisme yang berkualitas, orisinal, dan independen di berbagai topik membuat kami semakin optimistis tentang ukuran total pasar langganan jurnalisme digital dan posisi kami di dalamnya,” kata CEO The New York Times Meredith Kopit Levien seperti dikutip di laman Neimanlab.org pada 5 November 2020.
Disrupsi digital mendorong sejumlah media di Amerika Serikat mengembangkan konten daring berbayar. Laporan Reuters Institute for the Study of Journalism menunjukkan, pada 2018 sekitar 48 persen industri media di Amerika Serikat memiliki paywall, tumbuh 10 persen dibandingkan dengan 2017.
Setahun terakhir, ada peningkatan pelanggan digital di AS sebesar 20 persen. Pandemi meningkatkan secara substansial pelanggan digital, antara lain di The New York Times dan Washington Post. Seperti dikutip dari Digiday.com pada 30 Oktober 2020, sejak awal tahun bisnis langganan Washington Post telah tumbuh lebih dari 40 persen, sedangkan bisnis langganan globalnya naik lebih dari 60 persen dari tahun lalu.